Ketika aku tahu seluruh penghuni kota terlelap, aku mulai menemukan satu oase kecil yang bisa kunikmati saat hanya ada aku dan duniaku. Saat membisu tanpa kata dan berusaha merangkai kalimat apapun untuk diurai, mengingat yang telah lewat dan menemukan banyak celah-celah kosong hampa yang dingin. Enggan mengisi, tapi juga enggan terus sembunyi… memaksa kita untuk memilih.
Waktunya merenung…
Dan setelah ini aku harus tahu apa yang harus digapai dan dilepaskan, apa yang harus dipilih dan dituruti serta yang harus diselesaikan dengan kata cukup.
Begitu banyak hal-hal besar bercelah kecil yang entahlah… menggerogoti dari dalam akan apa yang terjalin. Tidak ada banyak pilihan selain melihat ke dalam diri, sedalam-dalamnya dan berjalan pergi dengan senyuman percaya bahwa yang akan datang lebih baik dari ini. Karena yakin bahwa berjalan pergi dengan senyuman jauh lebih baik daripada bertahan dan menulikan telinga, menekan banyak ganjalan dengan terpaksa, memilih sembunyi dan pura-pura tidak tahu.
Waktunya merenung…
Dan aku pun akhirnya harus tau, terbaik bukan berarti baik. Dan mengalah bukan berarti usaha mencapai simpati. Mungkin aku gagal belajar dari banyak hal, mungkin aku kalah dalam lebih dari satu hal… dengan waktu… dengan takdir… dengan apapun itu. Tapi aku tahu, tak ada lagi yang akan tersia… dan aku harus… harus memastikannya.
P.S. yang dimaksud dengan postingan saya yang sebelumnya itu jadi ngga aktif di dunia tulis menulis secara umum, bukan hanya blog. Bagi blogger yang sudah me-link saya dan belum saya link... tolong pemberitahuannya :) terima kasih..
nin, postinganmu bagus banget, n pas bgt sm apa yg ku alami skrg. makasi yahhh...
ReplyDelete*klo gtu aku ikut merenung dech, sambil merenung ngisi pasword fesbuk, boleh khan?*..
ReplyDeletekadang hidup itu memang seperti ini, aneh.
juni ini ujian, tapi aku merenung. aku ingin jujur kali ini.
kata guruku"lebih baik dapat nilai 7 tapi hasil sendiri, daripada nilai 5 boleh mencontek"
tuh kata guruku, serem khan...
*merenung lagi ah, sekarang dibawa serius. tapi bulan makin terlihat bulat saja....*
Yup !
yup.
ReplyDeletebener
ada waktunya kita berhenti sejenak
mengerem suatu aktivitas dan untuk melaju kembali
pokoknya jangan membeturkan diri ke tembok , :D
ReplyDeletebanyak kalah, tapi kalau itu bisa di jadiin bahan merenung, kayaknya oke juga ya ;)
merenung boleh tapi jangan kelamaan dan harus tetap semangat.
ReplyDeletepada melow semua, aku juga melow nih nyinn.. hiks
ReplyDeleteperenungan itu perlu banget buat kita,thanks atas sharingnya ya...
ReplyDelete@semuanya... lagi mellow... tapi waktu nulis ini bukan mellow karena cinta kok :)
ReplyDeletemerenung saya baca tulisannya nih.. :D
ReplyDeletebengong mode on !
lama nih..ga maen ke blognya nindya..
ReplyDeletedan ternyata tetep..tulisannya dalemm
berkunjung nii ke blog sahabat dengan selipan sambil ngAdd FB nya.. tp terhalang sama ketiadaan tombol add nya.. binun saiia...:(
ReplyDeleteWah... makasih. Saya juga jadi ikutan merenung.
ReplyDeletemerenuuunggggggggggggg...... tp ogah lama2 ah tar malah ga semangat lagi hehehee :) twew
ReplyDelete