Bilang saja aku gila, tak apa. Kenyataannya toh begitu... Aku memang telah jatuh cinta pada rautmu di sudut persegi disana. Mungkin tidak jelas dan juga tidak penting tentang bagaimana proses aku bisa tau kamu ada, dan bukannya cuma satu bidang persegi yang tidak mampu menjelaskan semua detailmu.
Kali ini, aku mau kamu sepakat. Tak perlu judul, tak perlu ada suatu apapun yang melabeli untuk melegalkan yang telah dan sedang kurasakan. Bolehkan aku hanya diam dan menuliskan sambil menikmati ramainya sunyi dan berjuta muatan entah apa yang merubung disekitar. Tidak apa. Aku tidak mau tenggelam dalam ratusan kata ini dengan kamu yang kulabeli sendiri. Seperti halnya perasaan yang bebas dan tak terdefinisi, seperti itulah kamu untukku.
Keterasingan ini begitu aneh, tapi sebagaimana rasa asing yang lain.. dia membuat rasa tidak nyaman sekaligus penasaran meluap pada saat yang sama. Mungkin kamu tidak tahu, gelenyar nyeri juga bisa menyenangkan. Apa begitu rasanya seekor cicak yang melepas ekor kemudian melihatnya tumbuh?
Kenyataannya aku jatuh cinta, pada semua tutur kata yang kamu susun membentuk kalimat-kalimat panjang yang logis. Kalimat-kalimat yang membuat aku serta merta percaya bahkan nyaris tanpa sempat berpikir. Yang cuma dengan membacanya, maka aku telah berhasil jatuh... pada suatu tempat entah dimana, yang jelas bukan jatuh pada cintamu. Yang jelas bukan jatuh pada hatimu. Lebih tepatnya, aku hanya jatuh. Hanya jatuh..., dan tak jelas kapan aku bisa sampai dasar. Tak jelas kapan aku akan merasa remuk.
Dan aku jatuh cinta, pada banyak fakta yang kamu susun jadi cerita. Tak penting aku menemukannya dimana, tak penting apa rasanya melihatmu memuja, melihatmu memberikan nyawa pada beratus atau juta kalimat yang kamu susun dalam kertas virtual. Aku bilang, kamu angkuh. Kamu selalu nampak angkuh dan rapuh pada saat yang bersamaan. Dan sejenak nafasku terhenti ditengah, yang kudapat tentang kamu terlalu banyak. Menyambarku seolah air terjun menyeret ikan ke tempat jatuhnya.
Aku tidak siap.
Ternyata kamu tidak hanya logis, kamu juga bias.. mungkin nyaris sama layaknya aku yang meracau tentang cinta dan patah hati. Kamu ada diantara keduanya.
Dan semakin nyata ketika kamu mulai menjelma, dari sisimu yang hanya mampu cuma sekedar kunikmati, cuma sekedar kurenungi.. membayangi bahkan sejak pertama semua kalimatmu menghambur mengisi otak dan mataku. Sementara aku hanya bisa menyentuhmu dalam buram.. dalam satu kotak layar yang menyala terang balik menatapku. Aku tahu dia sudah kepingin melontar tanya : kenapa kamu tersenyum?
Oh layar... tidakkah kamu tahu? Dia disana membalas tatapku...
Dia sudah menjelma dari semua kalimat-kalimat panjang yang dia tuliskan untuk semua jadi hanya untukku.
Oh layar, tak layakkah aku untuk merasa larut?
Dan jarak.. apa yang sedang terjadi dengan jarak? Tak sempat pikirku sampai kesana dan mencoba menimbang. Yang ada aku bisu meniti satu-satu air mukamu. Apa yang kamu pikirkan ketika mengirim pesan pendek dan membiarkan aku begini menyala seperti api lilin saat mati lampu. Apa? Jadinya aku menyangka : tak ada, cuma sekedar menyapa.
Bagaimana aku bisa tahu..? Aku redam tanya itu. Jauhmu tak bisa kutembus. Tanganku, jemari-jemariku tak sampai menggapai bayangmu yang jatuh di atas lantai bumi yang entah dimana.
Kamu tidak perlu tahu, seberapa cepat proses ini terjadi. Aku enggan meniti satu persatu serat lembut yang mengantarkan kamu jadi ada disana, bertopang dagu nyaris tanpa ekpresi di satu celah.. disatu tempat diantara banyak hal yang berseliweran ngendon dipikiran.
Kamu tidak tahu.
Dan kali ini aku yakin, selamanya kamu tidak akan pernah tahu..
Benar. Aku tahu.
menulis ini gara-gara terlalu hanyut dengar lagu Cicak di dinding-nya Dewi Lestari. Yang pengen dengar bisa di download, klik disini.
Dan ku menyadari tanganku tak kan mampu meraihmu..Walau cinta katanya tak kan lelah memberiKulepas engkau ombak hatiku....
haduuuh... begitu mendayu dayu..... walaupum bukan lagu melayu... hex hex hex
ReplyDeletewhaaaaaaaa... pertamax ternyatah....
ReplyDeletejiaah..mellow lagi. hiks...
ReplyDeletewew... baguusss....
ReplyDeletesemoga kesampean cintanya ya...
lha itu judulnya "kali ini, tak perlu judul"
ReplyDeletewaduuuhhh... bikin aku tambah mellow nin,, hikz... :((
ReplyDeletekeren banget nin...!! :((
ReplyDeletehihihi....melow..melow...ya Nyin sekarang
ReplyDeletetapi bagus kok
aku suka ^^
eh tapi aku belom pernah denger lagu cicaknya dewi dee XD
indah untaian kata-katanya, ..maknanya dalam benar....
ReplyDeletepuisi atau ungkapanmu ini terasa penuh desakan asa, hanya mampu berkata dan berkata, namun semua kata yang terungkap belum mampu memuaskan dahaga dari semua yg kamu inginkan :)
ReplyDeletesenang'y hatiku pa biLa biZa memiLiki kekasih sprti km yg puitis, yg mampu membuat perasaan menggebu2...
ReplyDeletekeren nak diksinya begitu indah
ReplyDeleteaku tidak tahu kamu tahu, tahunya kamu tahu aku tahu tentang kamu
ReplyDelete*bingun mode ON :D
OH...TERNYATA TULISAN INI DIILHAMI DARI LAGU NIH...ATAU BISA JADI, MEMANG LAGI MENGAGUMI SESEORANG DAN SEDANG JATUH BANGUN KE DALAM HATINYA, KARENA TERHIPNOTIS DENGAN RAYUANNYA YANG PUITIS... ATAU HANYA SEKEDAR MENGAMATI CICAK-CICAK DI DINDING
ReplyDeleteDIAM-DIAM MERAYAP
DIAMATI ANINDYA
INGAT LAGUNYA DEWI, TERUS NULIS POSTING INI, HEHE... NGARANG DAN MENGGANTI SYAIR LAGU.
yuhuuuu met malem mingguan ya nyin
ReplyDeletehehehe
daku lagi hotspotan ki
:ok
Met malem mingguan,ya dek anin............moga cintanya kesampaian.... :)
ReplyDelete#-0
ReplyDeletesi anin kayanya lagi fall in love double double nii..ditambah baca bukunya mba dee lagii...hmm..asyik la ya pokoknya..
ReplyDeletebtw, km tau gag nin, download lagunya dee yang di novelnya recto vesto itu...ku pgn upload semua..
nyiiiiiiiiin....sukaaa!
ReplyDelete:o
Dek nin....aq dah follow n link back blog kamu......ini blog q yang baru....ehm2 mau ngincer google adsense gt hehehe
ReplyDelete@pelangi anak, yang jelas.. saya bukan sedang menikmati rayuannya mbak...
ReplyDeletenikmatnya mencintai :D
ReplyDeletekata-kata yang keren :ok
ReplyDeletedek jangan lupa link back ya......
ReplyDeletehttp://miracleofmoslem.blogspot.com/
thanks
cerita ttg asmara tak akan ada habis2 nya...
ReplyDeletekala cinta datang duh bahagianya, tapi kala cinta pergi duh sakitnya
terhanyut dalam lagunya...
ReplyDeleteapa pengalaman pribadi yang dirasakan kini..??
haaa..??
hahahaha...
Tak ku sangka...
ReplyDeletebuntut cicak yang ingin tumbuh pun diikutsertakan dalam cerita ini...
bisa saja kau sambungkan rangkaian kata demi kata menjadi sebuah tulisan yang indah...
*/yah... melayang tinggi deh biz dipuji/*
Jatuh ke dasar yang tak jelas
ReplyDeletebukan jatuh cinta
lalu jatuh apa mbak?
he..he
prosanya menyentuh
penggemar Dee
sama kaya akyu..
aku juga lagi jatuh cinta
ReplyDeletesama blog tapi
menulis blog sama dengan jatuh cinta pada ribuan kata
tak akan habis hingga usai waktu
:@ mellow abiss..... jatuh cinta ama cicak yah bu??
ReplyDeletehihi lucu tanpa judul... hohoh
ReplyDeletekOQ sama aku juga baru jatuh... tapi nggak sampe remuk .
ReplyDeleteTulisannya mantap.
mellow gitu istilahnya.... mmm untitled judulnya.. hehe(kayak maliq d'essential aja)
ReplyDeleterangkaian katanya baguuuuss!! >,<
ReplyDeletekamu jago nulis deh!! >,<
luar biasa nak tanpa judulpun artikelnya luar biasa bagusnya apalgi kalau pakai judul
ReplyDeletesalam sobat
ReplyDeleteiya ngga perlu judul,, komentar dari sahabat banyak nich,,
keren banget,
sealiran sama Suryaden..., harus baca 2-3x baru ngeh......
ReplyDeleteTampaknya Anin lagi jatuh cinta pada sesama blogger ya? Tak masalah kan cinta bisa tumbuh dimanapun. :)
ReplyDeleteHarap dirawat cinta itu.
Beautifully written words :c
ReplyDeletewaaaa dalem bgt....
you're such a good writer! ^^
@rumah ide dan cerita, HUAAAAAA!!!!! BUKAN MAAASSS!!!! :((
ReplyDeletetimbul tenggelam aq membacanya..... :@ ehm maksudku.... kadang aq merasa aq marah, kadang aq terhanyut dalam kata2mu, perasaanku diajak naik-turun niy sama nindya..... hmmmm #-o
ReplyDeletesiapakah dia? mungkinkah dia si pengeja atau sipenulis ratusan kalimat indah tanpa sekat.
ReplyDeletekini banyak kisah yg tak memiliki label ninda,...hanya merasa saja,hanya bicara saja,hanya bermimpi saja...akhh...
Walo tidak perlu judul,tapi aku perlu komen gak Nin..? Ato numpang senyum ajah ^_^
ReplyDeleteKucluk..kucluk.. phonank kembali datang
ReplyDeletetulisannya bagus nin, dalem deh...
ReplyDeleteGoresan Tintanya Apik
ReplyDelete"....bertopang dagu nyaris tanpa ekspresi..." kok pas ya dengan fotonya .....hiiiii sereemmmmmm!
ReplyDeleteMenjiwai sekali postingannya! Good!
duuuuuh, yang sabar ya...
ReplyDeletewaaaah, mantab Nyin..... mellow banget.... :-)
ReplyDeletexixixi.... luar biasa. Begitu menyentuh dan penuh imajinasi. Mantab..!
ReplyDeleteMaaf ya Nin, Kang Sugeng telat, lagi menikmati liburan nih.
matab.... aq dah lihat pink... suka warna pink yach
ReplyDeletesob ada kue d rumah q kalau mau d ambil yah
ReplyDeleteMasih tentang si dia nih...? maaf ya non baru sempet mampir. Selamat liburan tahun baru...
ReplyDeleteSaya datang lagi mak maaf ya selama ini sibuk
ReplyDeleteSaya datang lagi mak maaf ya selama ini sibuk
ReplyDeleteSaya datang lagi nak maaf ya selama ini sibuk
ReplyDelete