taken from random |
Maafkan saya karena yang saya tulis akhir-akhir ini mungkin sedikit membuat gerah. Tapi itulah kenapa saya namakan jendela ini adalah sarana untuk mendengarkan suara-suara dalam otak cerewet saya.
Saya harus mengawali dengan kenapa blog-blog yang meraih peringkat tinggi di Indonesian Matter adalah blog-blog fashion? Mungkin karena orang lebih suka dilihat ketimbang dibaca. Mungkin orang lebih suka foto-foto daripada membagikan bagian hidupnya untuk pembaca jendelanya. Agar pembaca jendelanya selalu punya hal-hal baru untuk dimengerti. Hal-hal baru untuk dipelajari. Bahwa hidup bukan hanya tentang 'terlihat bagus' dan layak.
Mengapa juga ada orang-orang tertentu yang suka mengisi jendelanya dengan tulisan? Dengan puisi, dengan cerita atau bahkan dengan jurnal. Iya mereka ingin membagikan pikirannya, mereka ingin membagikan hidupnya bahwa mungkin ada banyak orang yang merasakan hal yang sama. Dan mereka adalah penulis yang menapaki jalannya dari yang benar-benar awal. Mereka juga mengharapkan pujian, untuk tahu tulisannya disukai, tulisannya dihargai, dipuji, dan dicerca. Mungkin tidak enak menerima cerca, seperti yang belajar saya tulis dalam tulisan 'agak serius' yang mungkin menuai banyak pro dan kontra di kotak komentar.
Saya membuat blog ini dan mulai mengisinya setahun lebih lalu dimulai dari bahwa saya percaya menulis adalah mediamu untuk jujur. Untuk mengungkapkan apa saja dalam pikiranmu. APA SAJA. Maka agar jiwamu menuang penatnya dalam setiap huruf yang kamu rangkai dan dia kembali dalam keadaan segar lagi, bebas penat. Maka kemudian saya belajar sesuatu : setiap menulis ninda, belajarlah untuk jujur.
Meskipun selama ini yang kita tahu, jujur sudah nyaris menjadi sesuatu yang tabu.
Ungkapkanlah kejujuran itu meskipun menyakitkan.
Hal ini berlawanan dengan :
Seminimal mungkin sakitilah hati orang lain. Jika bisa, JANGAN!!!!
Maka kita akan terhenti dititik tengah. Diam. Jujur salah, ketika mengatakan kejujuran kita takut melukai, kita takut tidak dimaafkan.
Sudah berapa banyak public figure yang dihujat karena dinilai sembarangan melontar kata, opini, ucapan. Privasi kita untuk jujur, privasi kita untuk menjerit sudah terkikis disini. Dalam hati saya akui, saya senang saya bukan orang terkenal yang setiap ucapannya banyak dimonitor publik, diawasi untuk kemudian dijadikan dendeng jika ada celah untuk terluka dengan omongannya. Kemudian dibesar-besarkan. Bahkan sampai ke tangan hukum.
Pada kenyataannya kita semua tahu, mengungkapkan di media internet mengenai hal yang jadi soal pikiran kita adalah sangat berbeda kelegaannya ketimbang jika kita hanya menyimpannya dalam buku diary. Siapa yang setuju dengan saya?
Sudah begitu terkebirikan ratapan kita? Kejujuran kita untuk dapat mengungkapkan emosi?
maka pada akhirnya kita terpaku pada : Diam itu emas.
Padahal setiap orang butuh pelepasan untuk membuat penatnya tercerabut. Seperti saya, dalam keadaan apapun menulis selalu mampu membuat pikiran saya lebih jernih sesudahnya. Menulis selalu mampu menyehatkan pikiran dan jiwa saya.
Saya sama sekali tidak berbakat untuk menjadi fashion Blogger terus terang saja, yang saya inginkan lebih pada keinginan mengabadikan kenangan. Menurut saya fashion Blogger juga hebat, soal style ngga semua orang lho bisa terlihat keren dengan baju lusuh. Ngga semua orang meskipun kaya, mempunyai capability memadankan bajunya untuk terlihat CHIC.
Dan saya minta maaf kepada seluruh fashion blogger yang menggunakan hijab untuk tulisan ini.
Tentu setiap orang punya latar belakang bagaimana dia memutuskan untuk lebih dekat pada Tuhannya dan menggunakan hijab. Dan berhijab tidak hanya suatu pilihan, itu lebih kepada tanggung jawab. Tanggung jawab atas diri anda, tanggung jawab atas agama anda, tanggung jawab atas Tuhan anda dan tanggung jawab anda pada pandangan orang banyak tentang ajaran agama yang anda anut dan cintai. Seperti kita tahu, sissy.... menggunakan hijab itu tidak gampang lho... apalagi pertama menggunakannya pasti menuai komentar kan? Entah positif entah negatif. Tapi pada kenyataannya dalam seorang wanita muslim kecantikan jiwanya ditentukan oleh seberapa tinggi dia menghargai dirinya.
Menghargai diri yang bagaimana sih? Ya pilihan kita tadi: berhijab. Menutup bagian tubuh yang Allah minta kita menutupinya. Tapi tidak hanya itu sissy.. berhijab dan menghargai diri kita dengan menggunakannya akan diuji disini. Apa kita masih ngga rela disebut ngga fashionable lantas memakai rok mini dengan STOKING? yang membuat kaki kita begitu terekspose sementara rok mini atau atasan kita hanya menutup sampai kebawah pinggul. Seperti kata seorang teman yang juga fashion blogger, pakailah legging atau sejenisnya jika atasan yang anda pakai panjang tapi ngga nyampe nutupin kaki, istilahnya 'gantung' atau 'cingkrang'.
Sementara kita semua tahu kan betapa tipisnya kain-kain tersebut.. terutama stoking yang bahkan membuat kulit kaki kita membayang. Maka pakailah celana panjang yah sissy, kalau mau lebih cantik lagi, pakailah rok agar bentuk badannya ngga jadi konsumsi publik.
Apa kita masih saja ngotot menukar gelar fashionable dengan penghargaan kita terhadap diri sendiri dengan menggunakan baju-baju berlengan 'menggantung' yang hanya sampai siku atau dibawahnya sedikit? Demi apa? Menukar cintaNya dengan cinta tidak sejati pada pria yang melihati kita melenggang dalam keadaan seperti itu?
Maaf, sesungguhnya saya malu melihat wanita berhijab masih mempertontonkan mulus lengannya atau kejenjangan kakinya dengan stoking, ataupun legging.
Jika dalam pandangan sesama wanita saja nggak nyaman, belum lagi dimataNya.. ngga mau juga kan termasuk golongan 'berjilbab tapi telanjang'? Jadilah lebih indah di mata Allah, maka Dia akan membuat kita lebih indah di mata yang lain juga. Bukankah kecantikan sejati asalnya dari hati?
Dalam suratNya berkali-kali disebutkan : bahwa Dia maha teliti terhadap apa yang dilakukan hambaNya. Mumpung waktu kita belum habis, mata kita belum ditutup selamanya, tubuh kita belum dihentikan kinerjanya.. jadi lebih baik yuk.. toh ngga ada ruginya memperbaiki diri kan? :)
Satu masa ketika saya belum berhijab dulu seorang teman pernah menyarankan saya ganti baju hanya karena dia gerah melihat saya pakai celana pendek. Dan sekarang saya tahu, saya mengerti pada apa yang dirasakannya. Terima kasih ya :)
Well, seperti yang pernah dituliskan seorang teman kuliah di notes facebooknya: harga surga ngga sama dengan harga kacang goreng. Butuh usaha yang ngga mudah untuk mendapatkan itu. Meskipun saya pribadi berpendapat bahwa akan lebih baik kalau semua yang kita lakukan itu semata-mata karena cinta Allah, tanpa tendensi, tanpa mengharapkan reward. Biarlah reward itu sudah menjadi urusan Allah...
Lepas dari itu, melakukan banyak hal atas kecintaan kepadaNya akan lebih baik, hasilnya akan lebih ikhlas dan lebih indah. Buktikan saja :)
Maka ayo mulai sekarang, berhenti mengekspos kaki kita, berhenti mengekspos lengan dan tangan indah kita, berhenti memasukan kerudung kita ke dalam baju kita, berhenti memamerkan foto tanpa kerudung kita di social networking yang meskipun hanya 'foto' tapi juga merujuk pada fungsi sehelai kerudung yang menutupi kepala kita. Kalau orang tetap bisa melihat kita tanpa kerudung di foto terus apa dong fungsi kerudungnya? Tanpa begitupun kita tetap bisa modis kok, dan akan semakin cantik tentunya ;) Jangan kaget dengan efeknya yaa :) :) :)
Semoga dengan itu Allah akan semakin mencintai kita, meskipun sebelumnya pun Dia sudah mencintai kita lebih dari yang kita minta, lebih dari takaran yang kita perlu ;)
Keep healthy yaa semua, lagi musim ujian kan.. dan terima kasih pada sahabat-sahabat yang mengirimkan pesan penuh semangatnya untuk ujian saya.
Kebahagiaan kemarin datang pada saya saat mengetahui salah seorang teman Blogger, yang adalah pemilik blog jombloku sudah bisa konsisten berhijab.. welcome dear, semoga tetap istiqomah yaaaaa.. saya turut berbahagia :)
pada dasarnya semua punya masalah/beban, dan juga banyak cara untuk mencurahkannya, seperti lewat blog. lebih aman.
ReplyDeletesalam manis mba ^_^, tetap semangat
makasih mas.. sementara ngga bisa main-main dulu nih... lagi sibuk ujian :)
ReplyDeletemenulis lebih abadi dibandingkan dengan berbicara :)
ReplyDeletebaca tulisan ini...., kudapati cara mensikapi realitas dengan cerdas dari seorang anyndia ;tumb
ReplyDeleteSetiap langkah memang musti bisa dipertanggung jawabkan mbak
ReplyDeletetermasuk bagaimana dia bersikap dan menulis sesuatu
wah, postingannya puanjang banget ya? tapi bener2 membuat saya 'berpikir'. salam kenal mbak ninda :)
ReplyDeleteYa, kadang kita terpaku akan pandangan orang lain, hingga melakukan apa yg diingini orang lain
ReplyDeletekarena dng demikian, mungkin terpikir bahwa yg kita lakukan sudah sesuai
padahal, belum tentukan
karena orang lain itu jg tak lebih hanya manusia
harusnya rujukan memang hanya Allah...
Thx 4 share dek
kadang satu foto bisa bercerita tentang banyaaaaaaaaaaaaaak hal,
ReplyDeletesemoga berkah mbaaa ninda.. :D
pagi anyinn..
ReplyDeleteseperti buku sutasuma dari empu tantular...
dan seperti kitab suci, tulisannya abadi
untuk jaman dahulu mungkin iya
tapi sekarang teks tanpa gambar juga mungkin dibilang omdo... hehehe
tapi bisa diambil hikmahnya nyinn
asalamualaikum ..ungkapan yang menarik.kadang kejujuran dan nilai pro /kontra..kedua nya saling melengkapi. Sangat tidak salah ,jika saudari mengungkapkan apa apa yang telah dituliskan.dan menurut saya sebuh pesan moral dan akidah yang terkandung di tulisan ini.Sisi lain ttg blog dan sisi lain ttg akidah ,yah,hijab. untuk kaum muslimah ..bisa membuka tenntang hadist atau kitab yang membhasa lebih jauh ttg hijab dan aurat yang semestinya.Fashinable..kadang menjadi alasan untuk menjadi senjata ideologi ... nice share nice info.saya bukan menghakimi tapi berbagi karena kekecewaan dan keprihatinan saya pada muslimah yang cenderung melupakan sisi akidah !!
ReplyDeletesemoga saya benar aapbila salah mohon maaf..syukron
wasalamualaikum
baca ini pagi2...
ReplyDeletekomenin soal nulisnya aja deh,
kalo aku nulis itu buat terapi, yang tiap kali setelah nulis berasa lega, berasa lebih fresh, gak butek.
soal yang itu,, T_T
keep healty and keep smile ya nyin :)
ReplyDeletebaca tuh cewek-cewek.. pake kerudung itu lebih baik. dan jangan takut gak laku, masih ada aku koq :D
ReplyDeleteahh...iseng2 mbukak blog nya mbak anyin, ternyata sekarang mbak anyin ngambil topik yang serius ya...hebat, dan tepat...
ReplyDeletesetuju dengan pendapat mbak anyin...
kita harus bertanggung jawab atas pilihan kita, dan janga setengah2!! uhya! hehe
kritik dan pujian itu dua sisi yg berdampingan, karena kadang pujian mengandung kritik begitupun sebaliknya...so teruslah berkarya :) n met ujian aja moga sukses :)
ReplyDeleteapapun itu
ReplyDeletesemangat
dan tetap semangat menjadi diri kita sendiri..
(^__^)
masalahnya masyarakat itu kalau membaca rada males, apalagi kalo postingan dengan tulisan banyak, wuihhh lewatttttt :D
ReplyDeletetemanku dengan bangga pernah berkata, "Tau nggak orang2 kl ke perpus pusat paling seneng buka laporan TA jurusan desain kita lho, karena full gambar", doengggg! intinya org2 itu lebih senang bahasa gambar dari pada bahasa tulisan, jadi yg rame dikunjungi ya blog fashion... :)
seniorku pas chat tanya lagi ngapain, begitu aku jawab BW dianya berkata dengar nyinyir, "Bacain curhatannya orang2?". Tapi sekarang justru dia belajar ngeblog n tanya2 ke aku, hi3
kira2 gitu deh Nyin, keep smiling ya ^___^
buka dan comments juga blog yang ini ya, aku sekarang dapat tugas jadi admin temanku ^^
ReplyDeletetidakj ada yang salah setahu saya, tapi kita saja yang menghubungkan hal itu dengan kesalahan :)
ReplyDeleteassalamualaikum
ReplyDeletetidak semudah membalikkan telapak tangan memang
untuk tetap menjaga pilihan kita menutup hijab
banyak bgt godaannya ya semua tergantung tekad kita aja,...
Tsunami aceh menuntun saya untuk belajar menutup hijab..
sedang belajar semoga menjadi lebih baik kedepannya..
salam kenal Mitra ^-^
keep fight
ReplyDeletekeep spirit
selamat untuk temennya yg udah berhijab
semoga selalu dilindungi dan diberkahi Allah SWT
Wow, Postingan yang mengagumkan, ga seperti postinganku yang ga ada maknanya sama sekali, hahaha.. keep good works Sista !!
ReplyDeletePostingan yanng membuat aku sadar banyak hal :)
ReplyDeletemkasih ya k', tetep smnagadh nge-blog
sukses buat ujiannya :)
jika kepada manusia, kita sanggup membuktikan apa itu MENCINTAI. lantas, mengapa enggan membuktikannya kepada Allah.
ReplyDeletehal ini yg sering memenuhi pikiranku sissy :)
thank's so much for all,, can't explain that by words.
keren banget postingan anyin...
ReplyDeletedan aku juga merasa tersindir...
:)
makasih telah diingatkan...
walopun aku juga nggak pernah make legging,,,
tetapi terkadang baju2 ku masih belum sesuai dengan syariat Islam...
wah seperti postingan2ku yg berapi2 saat memaparkan pakai kerudung kok titik-titik hehe
ReplyDeletemending dengerin kata bijaksana dari aa' gym yg bilang mulailah dr yg kecil dari diri sendiri kupikir itu refleksi dr diam itu emas.. klo kita dah bener pasti orang lain ngikutin.. ;)
semoga an menjadi jauh lebih baik lagi dari sekarang dalam berkerudung..tetep semangat an untuk mentoringnya :)
Saya cuma ingin mengungkapkan rasa salut pada non Nindya yang mau mengungkapkan kejujuran..
ReplyDeletesalam hangat & sukses selalu...
masih jauh dari berhijab yg benar,..apalagi bila hidup dilingkungan yg mayoritas non muslim.
ReplyDeletemasih terus belajar...dan belajar...makasih nindi ...semakin kagum pd gadis muda ini.
tulisan yang panjang. yaah intinya tetep semangat deh ya :D , jadi diri sendiri lebih baik emang
ReplyDeletebtw blogwalking yaaaah
Assalamualaikum ,
ReplyDeleteakhirnya mbak nulis lagi :) hehe sudah kangen dengan tulisan-tulisan mbak yang menyegarkan. terutama tulisan yang ini , yang agak 'menyentil' saya .. hehe
makasih ya mbak :)
semoga wanita2 yg berhijab modis segera sadar utk segera beralih menjadi hijab ideologis seperti dicontohkan islam sejatinya
ReplyDeletesepertinya harus follow deh, hehe... :D
ReplyDeleteMencoba sesuatu yang berbeda, keluar dari linkaran i'ts the mahic friend.
ReplyDeleteLAma nggak maen kesini saya
hhehehee... kok jadi marah marah gini
ReplyDeletesetiap orang tuh beda beda Nyin
alhamdulillah Nyin bisa menutupi aurat dengan gamis dan jilbab lebar nan panjang....
alhamdulillah nya lagi, Nyin bisa selalu istiqomah dengan hal itu
tapi tidak semua muslimah bisa "SEBAIK" kamu Nyin.
banyak dari kami... (karena aku merasa bagian dari mereka juga).... yang masih dalam taraf BELAJAR....
banyak dari kami yang masih suka pake celana jeans
banyak dari kami yang masih suka pake jilbab pendek karena alasan praktis mungkin....
ada baiknya...
Anyin mendoakan kami
akan lebih indah
dibanding sindiran....
semoga kami bisa sebaik Ninda
@mbak elsa, mbak kok saya agak ngga enak yah baca komennya mbak elsa di posting terakhir saya... makanya saya sempatkan untuk nulis ini.
ReplyDeletepertama : tolong baca posting saya baik-baik mungkin terlewat beberapa kata. karena pertama saya ngga lagi marah-marah.. saya sedang berusaha untuk jujur.
kedua : saya ngga menyuruh orang-orang lantas berpakaian seperti saya. saya pikir sudah cukup jelas bahwa saya bukan melarang orang pakai celana panjang menyarankan jangan pakai stoking apalagi kalau baju atasannya pendek, pakailah celana panjang.
saya ngga melarang orang pakai kerudung pendek, saya bilang jangan memasukkan kerudung kedalam baju, saya ngga menyarankan orang memakai abaya, saya bilang jangan pakai baju berlengan 3/4 pakailah lengan panjang..
saya pikir saya sudah berusaha menstandarkan muslimah yang beda-beda itu bukan dengan standar mbak2 kerudung panjang, tapi berdasarkan standar umum.
memang mbak, muslimah itu beda-beda tapi menjadi lebih baik itu bukankah harus ada langkah?
dan seperti halnya tausyiah yang menyebarkan kebaikan, mengajak pada kebaikan itu perlu. terlepas dari dituruti atau ngganya.
mungkin tulisan saya hanya unge-uneg, jika ada yang merasa tersindir dan berubah alhamdulillah.. jika ada yang tersindir dan marah itu hak mereka..
yang berusaha saya lakukan hanya meneruskan kebaikan....
semoga dijah sehat selalu. amin.
Assalamu'alaikum........
ReplyDeleteSemuanya yang penting adalah tentang nilai , nilai tulisan, nilai hidup dan nilai gambar seberapa manfaat untuk orang lain.
Sudah tiba masanya Memegang kejujuran bagaikan memegang bara api (sudah lama kita diingatkan) harapannya kita selalu pegang kejujuran seberapapun besar tantangannya
Iya mbak, aku juga ngeblog buat coretan ga jelas tentang keluh kesahku berasa lega aja kalo udah nulis semua.. :)
ReplyDeleteDan untuk berhijab, aku memang udah dari kecil diajarkan untuk terbiasa menutup aurat jadi sampai sekarang Alhamdulillah aku sudah terbiasa...
Salam kenal mbak.. :))
aq selalu mencoba u/ bertanggung jawan pada setiap pilihan yg aq ambil
ReplyDeleteMaaf ya Nindaaa
ReplyDeletekalo komenku bikin gerah
bikin Ninda gak enak...
sebenarnya, aku cuma pingin bilang...
its up to them.
mereka berhijab dengan alasan dan tujuannya masing masing.
ada yang berhijab karena ikut ikutan. ada yang karena pingin terlihat beda, ada yang karena benar benar mencari ridlo Allah...
ada yang....
pingiiiiin berhijab, tetapi khawatir dirinya jadi jelek. khawatir dirinya tidak modis lagi...
mungkin mereka yang seperti itu mengatasinya dengan berhijab tetapi tetap mengikuti tren.
aku sih melihatnya dari sisi positif...
banyak blog fashion muslim yang menampilkan foto foto busana modis tapi berjilbab, meskipun jilbabnya pendek, jilbabnya dimasukin baju... atau masih tetap pake celana legging/ketat.
dampaknya??
ternyata... banyak yang terinspirasi...
"Oh, pake hijab bisa tetep modis ya"
dan mereka yang ragu ragu akan tampak "jelek" setelah pake jilbab, jadi makin mantab karena ternyata di pikirannya pake jilbab tidak mengurangi "kemodisan"nya...
aku percaya, memutuskan pake jilbab/hijab secara benar itu butuh proses...
dan aku SETUJU sama Ninda... bahwa untuk itu harus ada LANGKAH...
bener banget.
^_*
Saya suka agak ga fokus kalau baca tulisan panjang, jadi pertama-tama maafkan saya kalau komen saya ini sudah terjelaskan pada tulisan cuma saya ga ngeh karena ga fokus tadi.
ReplyDeleteSepanjang ingatan saya, di masa-masa awal Anyin mengenakan hijab, pernah menulis bahwa bagaimana seseorang menjalankan agamanya adalah semata-mata urusan yang bersangkutan dengan Tuhannya. Kita tidak berhak menghakimi. Tentu bukan berarti saya menolak amar ma'ruf nahi mungkar.
Maafkan saya, memang sesuatu yang baik hendaknya dimulai dari diri sendiri sebelum orang lain. Pada tulisan-tulisan Anyin setelahnya, yang saya tangkap adalah ketika kita merasa sudah memperbaiki diri sendiri, membuat kita berhak untuk merasa sedikit lebih baik dari orang lain dan membuat kita merasa berhak menilai orang lain begitukah?
Kebebasan berpendapat, batasannya adalah kenyamanan orang lain menurut saya.
oke deh Cinta.. lanjut. :)
ReplyDeletegreat!
ReplyDeleteistiqomah selalu ya.
Wah, dari kemarin2 mau komen tidak bisa masuk.
ReplyDeletePada artikel di atas, dimana Anyin menuliskan kata pro dan kontra, yaitu tentang tulisan Anyin yang kemarin, Nyin, ini adalah blogmu, tempatmu, dirimulah tuan rumah di sini. Dirimulah yang memiliki otoritas di sini, sebagaimana juga orang lain di blognya masing-masing.
Jika aku sebagai salah satu yang berkunjung di sini, maka aku merasa dirimu tak perlu minta maaf padaku.
Tetaplah menjadi dirimu sendiri dan bukannya menjadi orang lain. Perbedaan telah mengiring sepanjang sejarah manusia. JIka manusia terlahir berbeda-beda,itupun merupakan ciptaan-Nya, dan apa yang diciptakan-Nya menunjukkan keagungan-Nya. Oleh karena perbedaan satu dengan lainnya itulah manusia mendapat anugerah yang disebut "komunikasi". Tujuan komunikasi adalah saling mengerti. Dan untuk saling mengerti ini, dibutuhkan kejujuran dan saling menghormati. Sikap menghormati orang lain dan kejujuran yang Anyin sampaikan dalam bentuk tulisan tersebut sangat berharga, terlebih dalam mengawali sambutan dalam sikap yang sama.
Met ujian, semoga berhasil Nyin. Di antara sederet rencana, aku ingin ke dokter gigi, tentu dokter gigi lebh berkompeten tentang gigi berlubang, tapi menunggu sesudah nyeri gigi hilang dan stabil dulu.
Selamat menikmati hidup
ReplyDeletecek this
Tulisanmu akhir-akhir ini menunjukkan kedewasaanmu, pro kontra biasa ... lanjutkan! Aku suka karya-karya Anyin yang sekarang, selamat berkarya dan sukses!
ReplyDeletewah postingan yang bagus
ReplyDeletemenggugah hati saya
makasih mba :)
being honest is absolutely cool, hun.
ReplyDeletetapi berhubung wacana ini rawan menyakiti hati orang lain yang tidak memenuhi "standar" itu dan rawan sombong serta riya' pada orang yang yg sudah memenuhi standar,mungkin tulisan ini bisa pake bahasa lain yg kesannya, opo ya?hmm,cerah(tujuannya pencerahan kan?) mungkin.soalnya postinganmu ini mengeluarkan aura sindiran yang luar biasa kelam memang.hehehe..
atau ceritakan saja proses belajarmu biar orang2 terinspirasi tanpa perlu sakit hati..
anyway,bagi saya yg tahan sindiran,two thumbs up for ur work =)
Apa kabar? semoga ujianya sukses ya dek, kok aq lama ndak ketemu di facebook sih? *tanda tanya mode on*
ReplyDeleteAssalammualaikum.
ReplyDeletewow posting ini sedikit menyentil saya ya. hahahaha but thumbs up to you sist.
akhirnya ada yang membuat posting tentang 'lengan setengah setengah' ya. hahaha
soal stocking.
hmmm, sebenernya kalau soal stocking, saya setuju banget dengan Komentar si Elsa Diatas.
kalau saya pribadi sih, hanya memakai stocking saat akan memakai rok/dress yang dibawah lutut tapi masih menggantung.
jujur, saya juga kurang suka dengan wanita kerudung yang memakai rok mini atau dress yang diatas lutut. Kesannya kerudung ga minat. hahaha. :DD
Oh ya mbak, harusnya mbak juga menambahkan tentang cewe kerudung yang memakai rok gantung di sekolah dan sengaja memasukan kaos kakinya ke sepatu agar betisnya yang CLING keliatan.
hahahhaha. :D
Assalammualaikum.
ReplyDeletewow posting ini sedikit menyentil saya ya. hahahaha but thumbs up to you sist.
akhirnya ada yang membuat posting tentang 'lengan setengah setengah' ya. hahaha
soal stocking.
hmmm, sebenernya kalau soal stocking, saya setuju banget dengan Komentar si Elsa Diatas.
kalau saya pribadi sih, hanya memakai stocking saat akan memakai rok/dress yang dibawah lutut tapi masih menggantung.
jujur, saya juga kurang suka dengan wanita kerudung yang memakai rok mini atau dress yang diatas lutut. Kesannya kerudung ga minat. hahaha. :DD
Oh ya mbak, harusnya mbak juga menambahkan tentang cewe kerudung yang memakai rok gantung di sekolah dan sengaja memasukan kaos kakinya ke sepatu agar betisnya yang CLING keliatan.
hahahhaha. :D
subhanallah Anyin, aku menangis membacanya, hal itu adalah sebuah keajaiban, sebuah keajaiaban yang aku rasaian, aku akan memperbaiki diriku, nukan karena tulisanmu, karena memang tertutup itu sangat indah, Hijab itu indah dan entahlah.. aku gg bisa ungkapin semuanya, tentunya kamu lebih tau :)
ReplyDelete