Pungguk sedang malu, katanya terlalu banyak menerima sanjungan dari Rembulan..
Salah siapa..
Karena ternyata rembulan sudah jatuh cinta pada pungguk yang merindukannya.
Jatuh cinta diam-diam lewat tatapan mata dan untaian kata.
Kadang diam-diam rembulan merasa dialah pungguk. Menanti diam-diam, merindukan dari jarak yang merentang tapi takut terlalu menghamburkan sinarnya. Bukankah tiga tahun masa yang lama untuk bisa saling berkait?
Ah masa sih pungguk..
Kamu bahkan terlalu indah untuk jadi pungguk.., kalau saja kamu tahu.. kalau saja kamu mengerti.. dan mampu lebih lama menatap sisi hati, bukannya cuma menebak, bukannya cuma menekuri.
Mm, ngomong-ngomong pungguk itu apa sih? :D
(mungkin dingin ini punya kolerasi dengan pergeseran otak -_-)
aduhh..ketawa aku baca kalimat terakhir, yang dalam kurung..:D
ReplyDeletetiga tahun ya..yah walaupun orang bilang relatif, tapi saat ini aku lebih suka mengatakan itu waktu yang cukup untuk mengerti dan menatap isi hati
tetapi ketika di situ tertulis "saling berkait", bukakan untuk bisa seperti itu juga memerlukan kesiapan hati untuk mengungkapkan.
ayo nyin, maju dan semakin maju
btw iya memang dingin
pungguk...? kalo tidak salah itu nama hewan kan??
ReplyDelete*indah nyin....
iaa mba, elokjuga engga tau pungguk itu apa, taunya punggung :D
ReplyDeletesama
ReplyDeleteaku juga gak tau apa itu pungguk.
emang apa sih?
Hehehe bisa aja ah Anyin :)
ReplyDeleteBarangkali diperlukan fasilitator atau mak-comblang sehingga keduanya bisa bertaut, belajar untuk mengerti, kemudian menentukan pilihan, jalan terus apa cukup sampai di sini...sehingga semua fair semua happy...sepertinya gak nyambung yah! Tapi, gak papa untuk sekedar menyapa kawan blogger yang telah rela kemana-mana meninggalkan jejak indah!
ReplyDeletedari awal baca judul aku juga pengen nanya ma anyin... pungguk itu apa yah? :p
ReplyDeletekeren, An..suka dg kalimat2 yg teruntai di postingan ini.
ReplyDeleteiya kok ahahaha *ngok
ReplyDeletemungkin si pungguk lucu kayak Dija ya Tante???
ReplyDeletelike it
ReplyDelete