MENCOBA MENGERTI

(taken from random)

Ramadhan is coming.... iya kita berjumpa lagi dengan bulan penggodokan ini lagi. Bulan yang mestinya dapat memperkuat iman kita, membersihkan hati kita dari segala macam penyakit hati, dari semua yang ngga disukai Allah..

Kemarin saya membaca status seorang teman SMA yang sangat berbahagia.. :

beasiswa turun, Alhamdulillah... KKN di Sidoarjo, Alhamdulillah... Masih bisa tetep ngelesi, Alhamdulillah... Allah emang paling ngertiin aku. he he he...

Wah.. pikir saya betapa beruntungnya dia.. betapa bahagianya dia sampai diakhir statusnya dia menyelipkan kalimat : Allah memang paling ngerti aku...

Saya terhenti disitu dan berpikir. Ketika kita dalam detik sesadar itu mengakui betapa Allah sangat mengerti kita, apakah terlintas dalam kepala kita : sudahkah kita mengerti Allah? 

Kita mengerti ngga sih kalau Allah maunya kita puasa terutama pas bulan Ramadhan ya mestinya kita puasa bukannya bolong-bolong tanpa alasan yang jelas, kita mengerti ngga sih kalau Allah maunya kita ngga boleh kurang 5 waktu sholatnya ya mestinya jangan kurang lah apalagi ngga sama sekali, kita mengerti ngga sih kalau Allah ngga mau kita mengumpat ya seharusnya jangan mengumpat dong.

Kenapa sih kita ini egois, hidup kita milik Allah.. kepadaNya kita meminta perlindungan, minta macem-macem minta ke Allah... kita jadi mau dimengertiiiii terus... maunya yang kita minta dikasih, do'a yang kita panjatkan dikabulkan. Duh coba sekali-sekali melihat diri kita yang begitu egoisnya itu, apakah pengertian yang kita minta pada Allah sudah seimbang belum dengan kemengertian kita pada Allah? Tentu belum kan...

Maka sambil meningkatkan kemengertian kita akan apa yang Allah ingin kita lakukan... tetaplah bersyukur, tapi semestinya syukur kita bukan hanya sekedar syukur... syukur kita akan lebih indah ketika kita mau berbagi nikmat yang Allah berikan kepada kita, bukannya disimpen buat diri sendiri nganggep sepi yang lain :) Selain mencoba mengerti Allah kan kita juga harus mengerti saudara kita yang tidak seberuntung kita.

Wah maksudnya apa ya? :)

Ya mencoba untuk mengerti dan peka akan banyak orang disekeliling kita, misal seorang pemulung yang setiap harinya memungut sampah kita, petugas kebersihan, penjual sandal yang sudah tua... iya mereka itulah orang-orang yang membutuhkan tapi tidak terlalu kelihatan membutuhkan karena mereka juga mandiri, ngga hanya menadahkan tangan setiap harinya... pernah ngga sih mempunyai pikiran untuk memberi mereka sedikit roti kita, atau mi instan yang berbungkus-bungkus di dapur? Hayo.. Kadang kita terpaku dengan pandangan orang yang ngga mampu ya mereka yang meminta-minta, jadi pekakan diri kita.. pada sekitar.. pada orang-orang ini. 

Bagilah sedikit untuk mereka dengan ikhlas... karena ucapan alhamdulillah saja tidak cukup, dan dengan begitu insyaALLAH pengertian Allah, pengabulan Allah terhadap apa mau kita juga akan semakin besar. Siapa coba yang ngga mau? :)

Jadikan setiap ucapan alhamdulillah dan perasaan bersyukur sebagai media kita untuk lebih melangkah dalam kebaikan, untuh menjadi pribadi yang lebih.. lebih baik lagi dimataNya. Semoga :)