from random |
Belakangan ini dunia selain dunia tempat saya berpijak, tempat jendela-jendela saya yang baru saja diwarnai itu ditutup...
mungkin selama hari-hari saya meninggalkan jendela ini, banyak kepala-kepala yang melongok menunggu saya membukanya lagi.
Hari ini ketika saya mencium aroma rumput basah dan dapat memandangi bintang dengan lapang, ternyata memang benar banyak hal-hal yang lebih menyenangkan jika sekedar dinikmati, tidak harus dikenang suatu hari nanti.
Hari ini, ketika berjalan pulang dengan menikmati me time yang ada.. ingatan saya mengkilas balik. Saya ingat ketika umur bisa berenang saya baru mencapai satu bulan lebih sedikit dan hari itu saya harus menyelesaikan 50 meter pertama saya mulai dari tempat yang paling dalam sampai yang paling rendah.
Saya menyelesaikannya tidak dala waktu yang singkat, namun sekalipun rasanya dada saya sudah hendak meledak susah mengatur nafas, saya tidak berhenti di tengah jalan seperti teman saya, saya terus sampai akhir.
Pelatih renang saya waktu itu berkomentar, saya keras kepala.
Dan saya tahu, saya juga demikian halnya dalam mencintai. Menyerah dalam hubungan bagi saya adalah sesuatu yang tidak saya maui, sesuatu yang tidak saya ingini. Maka ketika saya sudah penuh luka, ketika saya sudah pecah saya masih selalu ingin berdiri kembali. Ketika saya benar-benar ambruk, nyaris hilang sadar.. maka saya bukan menyerah, saya hanya berhenti berusaha. Saya akan berhenti memaksakan diri. Bahwa tubuh saya sudah tidak kuat lagi menyangga keinginan saya.
Saya tahu, itulah saatnya saya harus berhenti.
Sementara pada akhirnya yang kita tahu, orang yang membuat kita terpecah ruah itu ternyata, tidak layak sebagai alasan yang membuat kita mampu menahan gempuran.
Disakiti, menyakiti...
Manusia....
kata seorang teman..
semoga kamu.. orang yang layak,
alasan yang tepat jika saya harus bersikeras, jika saya harus menambal retak.
berhenti sejenak memasrahkan diri padaNYA agaknya memang harus kita lakukan tiap hari. setidaknya sedikit waktu dari 24 selama sehari harus kita sisakan untuk itu.by;www.bangngangan.com
ReplyDeleteamiiin..!!
ReplyDeleteorang yang anda maksudkan disitu adalah mantan kah?
ReplyDeleteSalut dengan orang yang keras kepala. Mereka tetap yakin pada apa yang mereka lakukan meski semua orang bilang tidak mungkin.
ReplyDeletekadang menyerah bukan berarti kalah. Diam bukan berarti lemah..teruslah berjuang apa yg layak diperjuangkan
ReplyDeleteBerhenti sejenak, menghela napas untuk kembali berlari.....
ReplyDeletesuka dgn postingan ini...^_^
ReplyDeletesmg km menemukan seseorang yg layak itu yh, tepat pd wktny...
Ketika kita berkeras, meski sudut -sudut dunia berteriak pilihan kita salah besar, waktu lah yang akan mengikis batu di hati kita :)
ReplyDeleteluar biasa...perlu dicontoh oleh generasi muda kita yang kebanyakan loyo
ReplyDeleteJangan menyerah, Nin.
ReplyDeleteTapi kalo udah ga kuat, jangan dipaksakan.
You have limit, dear.
blog walking kawan,,
ReplyDeleteblog kamu bagus..
di tunggu ya kunjungan dan komentar baliknya di artikel saya... :)
salam kenal
seperti dicintai dan mencintai nyin
ReplyDeletesemua balance ^^
itulah hukum ekonomi xD
berhenti berusaha, tidak dalam arti menyerah... aku pernah merasakannya dek >.<
ReplyDeleteyup kadang kita harus berhenti untuk mulai bergerak lagi!?!?!?!?
ReplyDeletesehatkah nyin?????
Anyin berhentilah bersedih... jalan2 sejenak yuk, lihat pemandangan hijau nya kota Malang...
ReplyDeleteSenyum, ayo senyum :)
Senang dan sengsara merupakan permainan hidup; hujan dan panas merupakan permainan hari; dan matahari dan bulan merupakan permainan waktu.
ReplyDeleteSenang dan sengsara harus diterima apa adanya; karena keduanya membawa manfaat dan didalamnya ada hikmah yang tersembunyi.
Dengan Mengatasi Permasalahan Yang Kecil; Maka, Kita Dapat Menyelesaikan Permasalahan yang Besar.
Sukses selalu.
Salam ~~~ "Ejawantah's Blog"
semangat lagi!!!!
ReplyDeletejatuh bukan berarti menyerah,,
ReplyDeletemenyerah bukan berarti kalah,,
semangat,,
Seringkali kita memang harus berhenti ketika situasi dan kondisi tidak mendukung kita. Itu lebih baik...
ReplyDeletewalau dahulu hanya ada putih dan hitam, tapi kini akan selalu menjadi abu2 krn mjd dewasa adl berjalan di antara abu2 dg tetap mengetahui batas antara putih dan hitam tnpa ragu....
ReplyDeleteperjalanan panjang cerita kalian adl menunggu di antara hitam dan putih di sela2 warna yg mengabu...
*komen apa siyh... :P*
aku suka fotonya
ReplyDeletemenyentuh
kadang orang dengan gampang bilang, "Semoga kamu dapat orang yang lebih layak"
ReplyDeletetapi kok kedengeran di kuping saya sebagai : "kamu kurang layak untuk saya"
Sementara pada akhirnya yang kita tahu, orang yang membuat kita terpecah ruah itu ternyata, tidak layak sebagai alasan yang membuat kita mampu menahan gempuran.
ReplyDeleteaku suka kata2 ini.
yah, dan meskipun pada akhirnya kita tahu bahwa ternyata orang itu tidak layak, paling tidak orang itu telah membuat kita belajar menjadi lebih kuat.
aku suka blog kamu, izin follow yah, ;D
keras kepala dengan teguh pendirian itu sama apa beda..?
ReplyDeletenice post...
ReplyDeleteMirip dengan tulisan saya, silahkan baca jika berkenan.. http://dianekapunya.blogspot.com/2010/08/satu-kata-ikhlas.html
ReplyDeleteInti dari tulisan ini ikhlas, kemudian akan datang yg terbaik dn tulus..