Mencoreti jendela lagi, memutuskan di malam minggu berdiam dalam sepetak tempat di dunia nyata dan setapak tempat dalam jendela, bersama es teh tawar.. satu gelas besar.
Segarnya masih seperti biasa, tapi kali ini tawarnya juga ikut terasa, padahal saya sudah terbiasa dengan rasanya selama bertahun.
Kadang-kadang saya benar-benar terpaku pada segala pikiran tentang jalan yang akan saya lalui.
Apa yang akan saya lakukan setelah ini... Bagaimana dengan skripsi... Bagaimana dengan segala hal yang ingin atau harus saya lakukan nanti. Apa.....
Minat kadang begitu susah ditapaki dalam keadaan bimbang.
Rentetan gagasan dikepala saya, ah bukan soal dunia tempat saya berdiri sendiri. Melongok keluar jendela dan menyelami hati. Bukan seperti itu....
dunia akademis.
Dunia akademis adalah sesuatu yang terus muncul dalam kepala saya, namun ketika satu persatu sudah dilalui... lega itu ada. Entah ini soal seminar proposal sebentar lagi atau bagaimana. Saya merasa... penuh. Entahlah.
Dan segala yang penuh itu memberat dikepala, mestinya segala hal yang bisa akan dengan mudah dilalui... dengan optimis... tidak saya persulit sendiri. Kadang rasanya cukup buruk ketika obrolan semua orang sudah menyangkut skripsi.
Entah apa ini rasanya..
mendung kali ini begitu tidak biasa.
rehat sejenak ... tak semuanya harus disimpan di kepala, sesekali sisipkan sedikit untuk dititipkan pada angin agar turut melihat malam.
ReplyDeletemet malam minggu, Nyin
rehat sejenak ... tak semuanya harus disimpan di kepala, sesekali sisipkan sedikit untuk dititipkan pada angin agar turut melihat malam.
ReplyDeletemet malam minggu, Nyin
kadang kita sudah siap, tetapi rasa was-was bisa membuyarkan semuanya...
ReplyDeletepercaya diri aja dek, semua pasti terlewati...
semangaaaaat ^^
Semoga jalan keluar cepat terbuka,
ReplyDeleteSemoga diri kita dapat mengobati jiwa dengan kekuatan doa dan shodaqoh.
Jangan putus asa manakala kecemasan yang menggenggam jiwa menimpa.
Saat paling dekat dengan jalan keluar adalah
Ketika telah terbentur pada keputus asaan.
Dengan mengatasi permasalahan yang kecil; maka, kita dapat mengatasi permasalahan yang besar.
Sukses selalu.
Salam ~~ "Ejawantah's Blog"
selalu berusaha dengan memandang sekitar untuk menyemangati diri sendiri, dan itu juga bisa dikatakan naluri sebagai manusia pembelajar....jiwa sudah diberikan otonomi oleh Allah untuk mengelolanya, kalau rusak itu akibat ulah hati sendiri.
ReplyDeleteWah baru berkunjung lagi, templatenya sdh ganti ya, bagus Nin ^^
ReplyDeleteSmg dilancarkan sgl usahanya ya sayang ^^
fokus tapi tetap longgarkan sedikit ruang untuk tertawa, untuk rileks agar tidak meluap ^^
ReplyDeleteselamat pagi ninda,..smg sukses trus dgn kuliah,skripsi, dan hidupnya ya :)
tetap semangat mbak... dan terus berharap dan melakukan yang terbaik...
ReplyDeletePasti bisa! ^_^
ReplyDeleteTenang saja Mbak semua orang pasti pernah mengalami kegalauan semacam itu...Ada lagunya : BADAI Pasti Berlalu
ReplyDeletemasa depan memang kdg2 susah ditebak ya, nyin...
ReplyDeletetapi, jgn jadikan beban...
jalani ajah yg ada skrg dan ttp berdoa agar mdpt yg terbsik.. :)
ada kalanya perlu istirahat dan bersantai sejenak untuk memulai sesuatu yang lebih besar...
ReplyDeleteSUKSES TERUS
ReplyDeleteMungkin butuh waktu untuk istirahat..tetap semangat ya..
ReplyDeletekamu mbayangin saja wajah saya pas lagi berambut kribo...
ReplyDeletepasti jd semangat lagi... hehehehe
wehee.. skripsi yaa?
ReplyDeletedari pengalaman senior2 di kampus. org lama lulus srgnya krn mandek d skripsi aja.
jadiii.. jgn patah semangat mbaakk..! hohoww..
tenangkan diri, nikmati sebatang Magnum dengan belgian chocolate, semoga jadi semangat lagi :)
ReplyDelete*ebuset dibayar berapa saya sama Walls?*