pic from google |
Sejak zaman dulu saya ngga suka nonton konser yang sangat rame dan jingkrak-jingkrak di belakang. Kenapa pula kita tidak di rumah saja dan streaming youtube video lagunya? Sama saja toh juga ngga bisa lihat orangnya. Bagaimana dengan bangku VIP? Yah.. saya sih ngga keberatan dengan bangku VIP, tapi satu hal yang pasti yang suka saya tonton adalah shownya bukan yang memainkan shownya.
Saya ngga pernah ngefans siapapun hingga umur saya sudah awal dua puluhan seperti ini. Saya menyukai tulisan dan cara berpikir seseorang bukan menyukai penulisnya, saya menyukai sebuah lagu bukan menyukai penyanyinya, saya menyukai cerita film dan karakter yang diperankan begitu apik, bukan artisnya. Saya mengagumi seorang atlet dari kemampuannya, bukan dari personalnya.
Saya pikir seorang artis layak membayar mahal para fans-fansnya. Kefanatikan merekalah yang membangun popularitas seorang artis itu sendiri. Laksana bodyguard gratisan, mereka berjuang keras melindungi citra seorang artis tanpa diminta, bahkan tanpa peduli si artis ini kenal sama mereka ngga? Kefanatikan pengidolaan seseorang ini yang mampu membuat kita tidak adil dalam menilai suatu kejadian, tidak menilai dari dua sisi, ngga cover both sides kalau istilahnya jurnalis.
Percaya atau ngga saya pernah merasa ada sesuatu yang aneh dari diri saya karena ngga punya artis yang bisa dipuja seperti teman-teman sekolah dasar saya yang lain. Setelah mencari-cari siapa yang sekiranya bisa saya fans-in, saya memilih satu artis cilik semasa itu :P Ah bodo yang penting kan saya sama dengan yang lain... padahal sebenarnya sih biasa aja... dasar anak kecil. Dan belakangan ini saya bersyukur karena ngefans-ngefans palsu tersebut berakhir dengan cepat sebelum saya masuk SMP karena si artis yang dulu saya fans-in tumbuh menjadi individu cikal bakal dewasa yang dari pandangan saya jauh dari kelayakan seseorang untuk dikagumi, apalagi ditiru....tentu saja kecuali karya-karya yang dia hasilkan semasa karier keartisannya.
Fans-fans selalu membela mati-matian ketika ada seseorang yang suaranya terasa sedikit saya negatif terhadap si artis, seolah-olah si artis adalah bagian dari keluarganya dan hidupnya sendiri. Padahal artis hanyalah manusia biasanya yang bisa saja banyak salah, ngefans tidak membuat kita lebih tahu kehidupan si artis daripada orang lain kan... padahal si artisnya sendiri juga boro-boro deh ya mau belain kita layaknya sohib deket kalau kita mengalami hal yang sama :p paling-paling juga kalimat : ih siapa tuh? ah kagak kenal deh gue... hihi
Ngefans juga ada batasnya, janganlah begitu parah dan berlebihan. Suatu hari saya pernah mendapatkan sms dari adik sahabat saya, dia sedang dalam masa-masa ujian semasa itu, setelah saya ngomong selamat belajar panjang lebar, dia sms dengan : Iya mbak, eh mbak hari ini dengar lagunya M.Jackson ngga?
saya : ......
Pernah karena saking seringnya dia ngomongin MJ melalui sms, saya negur untuk ngga berlebihan memuja seseorang.
Dia membalas dengan tanggapan yang kurang lebih seperti ini : Iya mbak hehehe..., eh mbak aku lihat mbak likes MJ di FB lo sama dong mbak, hari ini aku dengerin lagunya dia yang judulnya "bla" (maksudnya saya lupa dia nyebut judul apa) terus menerus lo.. hihihiii...
saya : *bengong*
Atau adik saya sendiri yang juga termasuk remaja labil, dengan nick name dalam kurung yang ada dibelakang nama fesbuk dengan penambahan nama belakang seorang aktor The Lightening Thief).
Sebaiknya jangan memuja sosok manusia seperti halnya selebritis dengan berlebihan, mereka toh hanya manusia biasa yang kemungkinan kepribadian aslinya jauh dari yang bisa kita teladani. Selalu mungkin pada akhirnya kita terkecewakan ekspektasi kita sendiri. Apalagi untuk kalangan muslimah yang menjaga dirinya, penampilan glamor mereka bukan sesuatu yang disarankan untuk kita tiru bukan? Belum lagi akhlak yang mereka punyai... Kalau butuh anutan, ada Rasulullah yang keutamaan akhlaknya dijamin pemilik dunia dan seisinya kan... Mari terus belajar mengambil bagian-bagian yang baik dari hidup dan melewatkan yang kurang baik untuk disimpan... yang terlanjur kurang baik, ya gimana lagi gunakanlah yang kurang baik itu sebagai pembelajaran bagi diri sendiri... ;)
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi ( pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui,sedang kamu tidak mengetahui
(QS Al baqarah : 216)
kado kecil untuk adik-adik saya yang tengah mengarungi masa-masa labil remaja.
suka nih sama postingan kak ninda yang ini..
ReplyDeletejujur dici juga bukan tipe org yg punya idola apalagi sampe suka stengah mati..
idola dici ya mama dici sendiri sama Rasulullah..^__^
suka nih sama postingan kak ninda yang ini..
ReplyDeletejujur dici juga bukan tipe org yg punya idola apalagi sampe suka stengah mati..
idola dici ya mama dici sendiri sama Rasulullah..^__^
So true :)
ReplyDeletejangankan nonton konser, nonton tv aja saya males :)
ReplyDeleteSetuju banget saya, karena memang harus di akui, rata2 generasi sekarang menggilai artis itu tdk hanya semata2 karna karya yg di hasilkannya, terkadang hal laen n d ekspresikan secara berlebihan...
ReplyDeleteUntuk saya sendiri mungkin tergolong orang yg acuh, sama seperti Mba Ninda, saya jg pernah ketemu artis n bahkan menteri, saat orang lain berebut menyalaminya saya boro2. Cuek aja, toh mereka jg sama kyk kita, sama2 manusia yg punya kekurang n kelebihan.....
betul juga mbak,
ReplyDeleteobjektif, bukan subjektif,
kalaupun mengagumi sesuatu dari sesorang, ya misalnya ahlaknya, bukan orangnya..
saya jadi mesti koreksi diri lagi nih, siapa tahu sudah menuhankan manusia..
hai Ndaaaa, kalo aku suka banget nonton2 gituan, terutama acara musik, sukaaaa banget sama euforianya hihihi
ReplyDeletetulisanmu bagus nda.. :D
hemm..iyah c yg seharusnya di kagumi dan disukai itu hasil karyanya tapi secara ga sadar pasti jadi suka sm orangnya juga..
ReplyDeletebalik lg kediri sendiri bisa mengontrol ga..saia sendiri punya artis fav dan sampe skg msh suka ngikutin perkembangannya karena saia suka hasil karyanya, tp ya ga sampe muja2 juga lah..malu sama umur..hahaha :))
betuuul. jauh akan lebih bermanfaat jika kita mengagumu nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam
ReplyDeleteheheheheh kalo saya juga ngefans tuh ama band oasis, tapi lebih karena lagunya kok bukan karena personilnya......karena sumpah ternyata personilnya ntu tukang bikin onar dimana-mana wkwkwkwkwkwkw
ReplyDeletekita sama,....mba ir sejak dl gak punya tokoh idola,atau artis favorite. biasa saja,..gak prnh berlebihan mengapresiasi nya...selamat malam ninda...mba ir menunggu puisimu :)
ReplyDeletehoho.. ewi sama ma mbak ninda.. sampe sekarang kalo ditanya ngefans sma artis siapa.. masih arad2 bingung. Cenderung ikut sama jawaban yg lagi ngetrend.. tapi kalo ditanya suka kartun apa.. saya dengan pasti menjawab "DORAEMON" :DD
ReplyDeletemancaap nyin :)
ReplyDeletesetuju,,,
ReplyDeletesaya juga termasuk orang yang ga suka nonton konseer2 sperti itu...
Ngefans sih ngefans tapi masih wajarlah.....
setuju,,,
ReplyDeletesaya juga termasuk orang yang ga suka nonton konseer2 sperti itu...
Ngefans sih ngefans tapi masih wajarlah.....
saya ga ngefans sama siapa2..
ReplyDeletetp bnyk yang nge'fans sama saya... hihii...
Bagus banget!! *saya yakin 'gak butuh' pujian kan?* hehe.. Tp gak sreg klo gak blg.. :D
ReplyDeleteGak bertele-tele dan so got the point, sist! Suka :)
ninda, belum up date ya :)
ReplyDeletengomong soal mengagumi karya bukan orangnya, itu sama seperti konsep memuji dan mengkritik yang suka diajarin kalo latihan kepemimpinan.
puji perbuatan baiknya, bukan orangnya; agar dia termotivasi membuat lebih banyak kebaikan. kalau yang dipuji orangnya, ntar dia jadi sombong.
makanya kita gak perlu mengagumi seseorang secara membabi buta. kagumilah perbuatan baiknya, tunjukkan apresiasi sewajarnya, dan teladani yang patut diteladani. begitu kan :)
anyway, switch chapter 5 udah diposting. ditunggu masukannya :)
mungkin
ReplyDeletebenci menutupu suka
suka menutupi benci
hanya Allah yang tahu
wah, pas banget sama perasaan sy saat ini.
ReplyDeletemakasih udah ngingetin saya ya kak..
:)
anyway, salam kenal kak, visit my silly blog juga, and leave ur comment there, hehehe. :D
Assalamualaikum wr.wb
ReplyDeletewah setuju banget tuh!
ya meskipun sekarang aku lagi nge fans sama artis
tapi karena artikel ini aku jadi sadar lagi :)
memang yang sangat pantas diidolakan itu hanya Nabi Muhammad SAW :D
Ngomong2 salam kenal ya ^^
Salam Blogger :D
ReplyDeleteIzin Nyoret yah :)
Saya lebih ngefans Sm tokoh,kenapa?
karna seorang tokoh bs menjadi inspirasi atau guru bagi saya. misal : GusDur.(generasi Tebu Ireng)
Kenapa bukan Artis? karna Artis hanya figur untuk hiburan,bukan pembelajaran :P
Tampar:*Plakk!!!*
setuju. dari jaman masih kecil sampai sekarang aku juga nggak pernah berlebihan mengidolakan seseorang. salah satu hal yang pernah kugilai habis-habisan cuma warna pink, hanya karena orang bilang warna itu kelihatan cocok di aku (waktu itu loooo,,hihihi).
ReplyDeletesemoga saat kita mengidolakan sesuatu dalam batas ala kadarnya aja, jangan sampai membuat "geuleuh" orang lain
gak ada enak2nya jadi fans..mending kita semua itu jadi penikmat aja supaya apapun yang terjadi baik positif atau negatif ma artis tersebut kita gak bakalan mewek histeris sambil guling2 atau marah mencak-mencak..
ReplyDelete