adalah gambaran proses untuk mengatur emosi kita dengan lebih baik. (image taken from blueberrypie's mim) |
Dosen saya pernah bilang bahwa surga dan neraka itu kurang lebih bisa kita rasakan bahkan ketika kita masih ada di bumi, belum mengalami kematian.
"Coba kamu ingat bagaimana tepatnya surga digambarkan.Surga digambarkan dengan tempat yang teduh, air-air mengalir
Nah bagaimana pula neraka digambarkan?Penuh angkara murka, api-api, segala sesuatu yang panas
Sekarang bagaimana jika jiwamu tenang? Apa yang kamu rasakan?
Damai... penuh dengan kedamaian bukan?
Menyenangkan, bersyukur... merasa bahagia meskipun secukupnya yang di dapat.
Bagaimana dengan jika hatimu penuh kemarahan, dengki, kebencian dan segala macam?
Hidupmu juga akan terasa tidak tenang, bukan?
Tidak menyenangkan, terus-terusan merasa susah meskipun sebenarnya rezekimu juga bagus."
Mmm...
saya jadi merenungkan obrolan pendek itu.
saya jadi merenungkan obrolan pendek itu.
ya manusia memang tidak pernah puas atau tidak peduli akan sebuah'a kepuasan
ReplyDeletesurga & neraka adalah salah satu acuan untuk kita sebagai manusia bisa mencerna & memahami tentang sebuah amalan baik & buruk selama hidup
ikut merenung juga mb'
ReplyDeletejadi kalo kita mau, kita bisa merasakan yang namanya surga dunia di dalam diri kita sebelum kita menghadap-Nya.
ReplyDeleteproses tuk jadi tenang itu yg butuh kekuatan :)
ReplyDeletedan terima kasih berbagi obrolan itu di "jendela" mu ini :)
ReplyDeleteanyiiinnnnn...#numpangtereak
ReplyDelete#sepaminih :p
satu kata untuk postingan ini..
ReplyDeletesaya setuju ! #eh itu dua yaa.. hehe
salam kenal :D
salam kenal balik...
Deletesatu kata untuk postingan ini..
ReplyDeletesaya setuju ! #eh itu dua yaa.. hehe
salam kenal :D
hmmmm.... ucapan itu sepertinya datang dari seorang atheis. hati2 nin.... :)
ReplyDeletenggak lah nuel...
Deletebeliau sudah tua.. dan orangnya juga agamis
namun ya namanya juga pemikiran manusia :)
jadi, surga dan neraka itu tergantung cara kita menyikapi semuanya yah, mbak?
ReplyDeletehem hem *sambilangguk-angguk*
kalau dipikir-pikir, kayakx betul juga... ngena banget di aku yang moody... hihhihi
iya, pengibaratan tentramnya hati dan tidak itu bergantung pada diri sendiri
DeleteHmm... dan saya juga sedang ikut merenunginyaa
ReplyDeletebetul sekali itu mbak,
ReplyDeletemenurut saya hal yang luar biasa itu adalah kebaikan yang walau kecil tapi dilakukan dengan konsisten..
ya, daripada membayangkan sesuatu yang ilusif mending anggap kenyataan yang ada sebagai manifestasi dari imaji itu
ReplyDeletejadi semuanya tentang gambaran ya teh?^^
ReplyDeleteah, nice and inspiring :)
ReplyDeleteaku...
ReplyDeletelapar...
maak...
pengen makan arem2...
biarpun cuma arem2 kalau disukuri rasanya serasa surga.
biarpun bisa makan steak sekalipun, kalau tidak disyukuri, serasa neraka. arem2 membunuhkuuuu
aku...
ReplyDeletelapar...
maak...
pengen makan arem2...
biarpun cuma arem2 kalau disukuri rasanya serasa surga.
biarpun bisa makan steak sekalipun, kalau tidak disyukuri, serasa neraka. arem2 membunuhkuuuu
aq setuju Nin
ReplyDeletedamainya hati gak tercapai klo kita melakukan yg salah thd tuhan dan makluknya, meski masih didunia.
hmmmm agreed.
ReplyDeletebiasanya penghuni neraka memang suka mempersulit diri Ninda :)
ReplyDelete