image source : elcamiinooreal's mim
Dalam kolom moderasi saya melihat komentar Om Nyach yang tertulis seperti ini :
Saya sampai termangu ketika, memanggil orang dengan kata bapak, beliau tidak mau menoleh kemudian temanku memperingatkan dia itu haji maka panggilah dengan sebutan hajinya, pasti
menoleh. Padahal naik hajikan ibadah.
By Nyach MMS on YANG KE LIMA on 5/18/11
Eh iya.... membaca komentar Om Nyach saya jadi ikutan terdiam. Dalam budaya dan tradisi masyarakat yang berada di sekitar kita memang ada saja hal-hal yang 'ada-adaaaa aja' seperti dalam panggilan Haji ini yang kemudian ditujukan kepada seseorang yang telah usai ke tanah suci menunaikan ibadah haji. Pernah ngga membaca kisah-kisah Rasulullah dan sahabatnya yang kemudian salah satu dari mereka dipanggil dengan 'gelar' haji....? Ada ngga dari riwayat-riwayat mereka imbuhan huruf H dan titik di depan namanya? Padahal mereka juga tentunya sudah menjalankan ibadah haji. Kok kesannya haji jadi gelar ya....
Nah apalagi dengan cerita yang dituliskan Om Nyach diatas... benar bahwasanya haji adalah sebuah ibadah yang tergolong wajib bagi seorang muslim yang telah berkemampuan.
Tapi haji bukan gelar.
Coba misalnya kita seusai menunaikan ibadah sholat, sholat jadi gelar... Sholat Amir, Puasa Arin, Jilbab Sari....
Masa ibadah jadi gelar atau panggilan seseorang, apalagi bisa-bisanya saja ngga mau dipanggil namanya mentang-mentang sudah naik haji dan kemudian 'bergelar' haji....
Atau mungkin memang kesalahan 'kebiasaan' kita dari awal yang menambahkan H. di depan nama seseorang yang telah naik haji?
Manfaatnya?
Padahal kalau ditilik ulang, hal itu juga tidak mengukur bidang keahlian yang dikuasai seseorang.
Sudah pernah berhaji atau tidak, pengetahuan agamanya tetap tidak ada yang tahu dan belum tentu lebih baik daripada yang belum menunaikan ibadah haji.
Ya toh?
Wallahualam Bishawab.
~selamat pagi pak haji ...
ReplyDeletealhamdulillah siapa yg ngapa saya pagi ini -- eh saya sdh pak haji belum si? baru sekali melaksanakan ibadah umrah :P
emang betul, kebiasaan "orang kita" yang mengutamakan prestise membuat hal ini lazim, bahkan terkadang naik haji menjadi sebuah kebutuhan politik (membangun citra) daripada kebutuhan rohaniah..
ReplyDeletewallahu a'lam..
selamat pagi kak ninda :)
ReplyDeletemungkin karena saking mahalnya biaya dan perjuangan berat naik haji kali mbak,,, sehingga mereka merasa harus dapat penghargaan lebih dari orang yang belum dapat menunaikannya.
ReplyDeletegw baru aja bahas soal agama juga... tapi i like ur idea.... nice...:)
ReplyDeleteIya mbak.
ReplyDeletesama halnya seperti kuliah kan? ini yang kecil aja loh, belom haji.
dengan gelar S1-S5 mungkin seseorang sangat bangga menentengnya, tapi ilmune ada ndak?!
aku rasa semua itu berawal dari 'gengsi'
memang sih kebanyakanya zaman sekarang itu naik hj cuma cari gelar aja, dapet gelar paling mudah kan hj.. mudah2an kita di lindungi Allah dari sifat sombong Amiiiin...
ReplyDeleteWaah bagus nih
ReplyDeleteizin share ya mbak :)
betul tuh haji sekarang kebanyakan hanya gengsi bukan ibadahnya yang diutamakan
ReplyDeleteSetuju Ninda!
ReplyDeletePadahal seharusnya, orang yang sudah berhaji lebih menjaga sikap, tapi entah mengapa kok orang yang sudah berhaji sama yang belum hampir sama saja -__-
saya teringat harus revisi skripsi gara-gara nulis huruf "H" di depan nama pembimbing. disusrh ganti saya jadi malu sendiri.
ReplyDeleteEh komentku jadi latar belakang artikel ini.
hehehehehe begitulh kadang masyarakat kita......mengutamakan gelar dan keturunan!!!!
ReplyDeleteNinda, aku juga sering merasa seperti itu. pingin protes gitu, kenapa sih orang orang berbangga bangga menunjukkan ke-HAJI-annya. mereka yang sudah berhaji, "minta" dipanggil dengan pak atau bu haji.
ReplyDeletemenurutku sih, HAJI itu gelar yang diberikan oleh ALLAH, bukan oleh manusia. karena HAJI merupakan ibadah yang langsung dinilai sendiri oleh ALLAH....
Karena yang naik Haji belum tahu makna Haji yang sesungguhnya..hehe
ReplyDeleteSetahu saya gini sob. Dulu ketika Belanda menjajah Indonesia, mereka begitu khawatir kalau ada orang Islam yang kuat keislamannya. Salah satu indikator muslim yang kuat imannya ialah, ketika dia mau berpayah-payah untuk pergi ke tanah suci.
ReplyDeleteNah, mereka pun memantau orang-orang seperti ini. Mereka harus mengenal mereka. Maka dari itu, dengan rekayasa mereka, akhirnya orang yang berhaji diberi "gelar" agar ketahuan, bahwa mereka sudah berhaji. Dan ternyata, hal itu masih berlaku sampai sekarang walau Belanda udah tak menjajah lagi. Wallahua'lam...
hehehehe...setuju nind, terkadang saya geli klo memikirkannya...^_^
ReplyDeleteditinjauuuuu.. kondisi kultur kita....yang masih mengutamakan basa basi...jadi sebutan itu atau panggilan itu atau gelar itu ^__^ cuma basa basi yg semua orang mungkin sudah paham, tetapi tidak nyaman untuk ditinggalkan...kerna sudah terkait dengan harga diri, status sosial dan lain lain.
ReplyDeletesaya aje suka heran nabi kita aje nabi muhamad saw pergi haji kok gak dipanggil H.muhamad saw xixixi
ReplyDeletebanyak sekali org pergi haji karena untuk gelar semata nauzubillah
rasanya aku pernah komen, tapi kok ga ada ya.. makasih..
ReplyDeletemungkin itu karena mereka belum paham "BEnAr" apa esensi ibadah haji itu, sehingga mereka pergi haji hnya sbg "GengSi" saja, akhirnya meskipun mereka ke Tanah Suci berkali-kali, tidak membekas dalam perilaku keseharian mereka.
ReplyDeleterajin bnget nulis neng,,,
ReplyDeletebner bnget,,skrng pergi haji hanya menghamburkan uang saja, ya memang orng2 skrng ketika punya duit lebih pasti dia ngincer gelar agar bisa dapat pujian dari orng lain. Semoga kita tidak trmsuk golongn orng2 yg kya bgtu,,amiinn
Yang lebih parah lagi sekarang penipu2 pada pake nama samaran H. blablabla..
ReplyDeletePas korban udah ngerasa ketipu, si dia malah sumpah sumpah, "demi Allah, masa Haji berniat menipu pak, janganlah bapak memutar balikkan fakta, yang benar jadi batal, yang batal jadi benar.."
z z z
pgn aku tonjok ajah
*pengalaman
Pikirkanlah perkara-perkara yang bersifat kekal dan jauhkan pikiran2 yang hanya mementingkan ego kita...^^
ReplyDeleteslam kenal,
www.hajarabis.com
Hajarabisdotcom
Ibadah bukan sebagai tolak ukur kebanggaan kita kepada sesama manusia, melainkan keikhlasan kita dalam menjalankannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa!
ReplyDeleteEmang dasarnya masyarakat kita aja, yang selalu memamerkan titel hajinya.. padahal Haji bukan sekadar titel.. melainkan harus sebagai cerminan tauladan kepada orang lain, karena sudah menjalani Haji
sataus gak menjamain kompetensi. kemasan tidak menjamin isi. hal yang paling keliatan justru hal yang paling tak bisa dijadikan patokan. begitu kan :)
ReplyDeleteSaya sendiri mungkin malu kalo dipanggil Bu Hajjah, bahkan meskipun nanti sudah naik haji. Soalnya kelakuan mungkin bakalan tetep sama seperti orang yang belum pernah naik haji.
ReplyDeleteEh, memangnya ada perbedaannya ya, antara orang naik haji dan orang yang belum naik haji? Kok menurut saya nggak ada tuh..
Silakan aja dipanggil pak Haji, asal jangan Bang Haji, Roma Irama bisa nuntut royalti....gegegegegeg
ReplyDeleteYa, semoga menjadi Haji yang mabrur
ReplyDeleteItu mungkin udah jadi budaya aja, karena di masa lampau orang yang sudah berhaji itu sangat dihormati di nusantara sehingga dikasih gelar haji. Zaman dulu haji itu susahnya minta ampun karena naik kapal laut bisa berbulan-bulan.
ReplyDeletekalau semua rukun islam di belri titel makayg tak berhaji akan memiliki 4 sisanya...
ReplyDeleteS,S,Z,P......lebih panjang malah
sukses ya mbak, mudahan lancar skripsine sampean...nanti aku juga bakal ngrasain apa yang mbak tuliskan di post setelah ini. pokoknya belajar itu nggak ada ruginya, meskipun godaan banyak...kita musti semangat ^^
ReplyDeletesemangat mbakkkkkkkkk, lelahmu pasti tergantikan!
ada award buat kamu
ReplyDeletehttp://emmanuelthespecialone.blogspot.com/2010/10/tebak-tebakan-yang-tak-ada-ujungnya.html
aku mau komen ke posting yang di atas kok disabled??? :(((
ReplyDeleteanyiiin yang tadi komen aku, ga nyadar itu akun temen :((
ReplyDeletepergi haji dengan niat mendapat gelar haji... nauzubillah min zalik
ReplyDeletesemoga aja orang-orang seperti itu bisa segera mendapat hidayah, Amin :D
ReplyDeleteselmat agi pak haji.... he
ReplyDeletethnks ya bwt info'y
wow... kita sepemikiran... X0
ReplyDeleteeh.. aku ijin jalan-jalan di blogmu yah mbak,, X)