from elcamiinooreal's mim - like usual
Saya tetapkan satu hari ini sebagai hari ngga produktif, ngga rajin, malas sepanjang hari... barang sehari saja saya pengin melakukan hal-hal ngga penting setelah hari-hari 'pusing' kemarin. Entah mungkin suasana yang tepat untuk merasa melankoli dan kawan-kawan yang sejenisnya. Saya jadi pengin nulis ini...
Perasaan saya sudah mengganjal dari sejak acara reuni ini belakangan semakin nampak update-annya di jejaring sosial. Reuni seluruh angkatan SMA saya dulu.
Saya ngga pengin datang kalau mau jujur.
Saya ngga kangen SMA saya, saya ngga banyak punya kenangan bagus semasa SMA. Saya ngga banyak cocok dengan teman-teman satu angkatan. Iya, begitulah.. Mungkin memang saya yang ngga pandai bergaul atau bagaimana. Secara keseluruhan ngga banyak orang yang kepingin sekali saya temui semisal saya hadir di acara itu.
Saya ngga suka tingkatan-tingkatan hirarki yang tumbuh di masa SMA, tingkatan berdasarkan jurusan, berdasarkan sering ikut karya ilmiah atau ngga, berdasarkan pernah ikut kontes-kontesan atau ngga, berdasarkan aktif di OSIS atau PASGASSUS dan banyak kenal baik guru-guru atau ngga. Iya, berdasarkan kepopuleran... sesuatu yang akan diakui banyak orang dan bisa menjadi nilai tambah bagi seseorang ketika dia masih sebagai pelajar SMA. Bisa jadi aturan yang dibentuk secara tidak formal oleh penghuninya sendiri yang membuat saya ngga nyaman. Benar saya ngga populer ketika di SMA (ah kayak sekarang terkenal aja...), sekarang pun juga ngga... tapi banyak perbedaan yang saya rasakan semasa SMA dan kuliah, yang pertama adalah penerimaan. Memang tetap tidak semua tapi kebanyakan orang yang saya kenal baik semasa kuliah begitu down to earth. Atau mungkin karena orang-orang di masa kuliah lebih cuek, lebih individu? Entah... yang jelas masa kuliah lebih banyak memberikan udara bersih bagi pernafasan saya.
Ada juga masa-masa lucu, menyenangkan... mungkin apes tapi bisa dikenang sebagai salah satu kenangan indah namun sepertinya saya ngga bisa mengingat banyak. Pernah masa MOS menjadi menyenangkan tapi kemudian turn to disaster ketika kami sudah mulai belajar di kelas dengan si ketua kelas yang amit-amit menyebalkannya, amit-amit mengintimidasi seseorang. Saya kesal. Bagi saya, dia ngga membiayai sekolah saya kok terus kenapa dia memaki-maki saya ketika saya keluar duluan sewaktu ujian? Ujiannya essay, guru keliling terus, jadi maksud dia... dia mau saya mengorbankan muka saya untuk memberi contekan? Pathetic. Hanya karena semua orang takut sama dia, dia merasa berhak mengucilkan siapa saja yang tindakan dan pikirannya ngga dia sepakati.
Atau seseorang yang pernah ngatain saya sok alim hanya karena saya ngga sama dengan teman-teman lainnya.. atau entah saya salah ngomong ketika itu, ah lupa...dia ngatain saya di depan umum kemudian somehow ketika saya menginjak semester empat dan tidak sengaja bertemu dia di socmed dia bersikap manis dan entah seperti lebih ke 'perhatian'. Aneh... Saya masih ingat apa yang pernah dia katakan itu. Entah juga mungkin saya punya bakat jadi pendendam. Setiap orang sepertinya jadi menikmati bagaimana mereka menguasai orang lain karena hal-hal yang mereka miliki. Saya ngga nyaman dalam setiap detik di kelas satu sampai kemudian naik kelas. Udara melega kemudian, orang-orang menyenangkan lumayan banyak tapi kemudian masalah jurusan-jurusan itu mencuat. Ada apa dengan orang-orang diatas itu. Bukannya mereka yang membentuk penjurusan menjadi dua bagian. Jika kami salah itu salah pribadi kami, bukan jurusan kami. Atau mungkin manusia-manusia sesama siswa yang berpandangan buruk hanya karena jurusan yang kami tempuh bukan jurusan favorit.
Saya justru sangat nyaman dengan teman-teman SD saya, yang sampai sekarang setiap saya pulang ke kota saya masih terkoneksi. SD saya SD yang desa banget, saya tinggal dengan Mbah waktu itu sejak kecil sampai lulus SD di lingkungan yang juga desa banget, ndeso. Saya suka bagaimana orang berinteraksi. Saya suka lingkungannya dan banyak hal lain. Dan mungkin karena saya merasa begitu diterima apapun bagaimanapun karakter saya. Mereka bersama saya menelusuri ladang bertanah merah, saya bersama mereka ketika mereka panen ketimun, saya jemput teman-teman saya itu untuk belajar kelompok dan sering saya harus menunggu lama karena mereka entah dimana sedang membantu panen kacang tanah. Kalau saya orang desa, memang kenapa? Mungkin itulah yang membuat saya kagok ketika berurusan dengan orang-orang yang biasa dengan hidupnya di kota, masih lumayan bisa ketika saya masuk SMP, tapi memburuk dengan lumayan serius ketika saya SMA. SMA saya yang terbaik di kota saya dan banyak mencetak orang-orang sukses itu, kepada tempat itu saya kecewa. Atau mungkin saya mengalami kekecewaan ini karena saya ngga punya prestasi apa-apa, ngga populer, serba biasa... saya manusia medium.
Kemudian karena masa-masa buruk itu novel pertama saya terbit ketika saya duduk di kelas dua, secara diam-diam....Dan saya menikmati itu entah bagaimana, menikmati keadaan tak terlihat dan jauh dari pergaulan orang-orang yang strata sosialnya di SMA berada pada tingkatan atas. Menikmati dipandang sebelah mata. Pikiran saya waktu itu, saya bisa kok menghasilkan sesuatu tanpa perlu dibimbing seperti orang-orang itu. Perasaan yang gelap, masa-masa yang gelap. Masa-masa yang ketika saya ingat sekarang mampu menghadirkan melankoli.
Beberapa dari teman-teman SMA yang pengin saya temui mengajak kami kumpul-kumpul rujakan saja, alasannya bayar reuni mahal apalagi bagi mahasiswa seperti kami yang masih butuh dana dari orang tua... ah ya mendingan saya rujakan sama mereka saja :)
masa smu.. aku kok ya sudah lupa hehehe met rujakan yah an.. ^^
ReplyDeletekak ninda kayaknya kita berdua punya pengalaman tidak mengenakan di masa SMA dlu..
ReplyDeletedici juga begitu, di SMA ada pengolongan strata yang gak jelas,apalgi untuk anak pindahan dari provinsi lain seperti dici di anggap sebelah mata, dici cuma akrab sama teman sekelas, selain itu cuma kenal wajah saja..
ya kurang lebih dici pernah merasakan perasaan yang sama dengan kak ninda
ninda sma udah menerbitkan novel hebat ih ^^ semangat terus nin, lupakan saja orang2 yg pernah memandang kamu sebelah mata, mungkin mata mereka yg sebelah sakit hehe :P
ReplyDeleteacara rujakannya ikut dunk hihihi pasti seru itu cewe2 kumpul ngerujak :p
yaa, SMA selalu meninggalkan kenangan sendiri-sendiri sama yang mengalami. entah seneng entah nggak
ReplyDeletetapi reuni tidak harus melulu soal pamer, soal ngeluarin duit...
lebih gimana kitanya yang ngebawa diri sih :)
Semangaaat!!!
Kok sama ya :-\
ReplyDeletekapan-kapan rujakan sama aku yaaa
ReplyDelete@mba lely, aku masih lumayan inget mbak.. ayo buka2 memorinya :D
ReplyDelete@dici, iya dici.. mungkin aku juga orangnya suka gk cocok sama mereka, kalau keterlaluan mending menghindar saja..ketimbang makan ati
@mba ria, waktu itu aku cuma beruntung aja kok mbak.. ada malah yang lebih muda dari aku sudah menghasilkan buku...
@bang gaphe, hohoohh iya bang... saya aja yang gak merasa nyaman.. buat apa melakukan sesuatu yg bikin saya ngga nyaman kan...
@vitta, vitta juga?
@mbak ami, mari mbak.. aku suka bengkoang :D
ya reuninya rujakan aja. lebih murah meriah tapi tetap kumpul2 toh.
ReplyDeletePengen ikutan ngerujak hehehe
ReplyDeleteChrisye bilang kalo masa paling indah itu masa-masa di sekolah.
ReplyDeleteterkadang aku juga sedih, aku kok nggak ngerasai itu ya???
nasib kita hampir sama mbak, mungkin juga karena aku orangnya introvert (yang bener extro pa intro ya)
aku juga wong ndeso. dan aku yakin orang2 yang sukses itu juga wong ndeso. Keep spirit!!!
masa SMA memang berbeda dengan jenjang dibawahnya....terkait dengan usia juga. Masa area rawan berwarna abu-abu....tidak hitam juga tidak putih. Masih mencari-cari identity ^__^...
ReplyDeleteberbeda untuk SD, disana masih banyak kepolosan...umumnya para anak...apalagi jika di desa..masih bersih dari kontaminasi polusi watak orang kota....wah segar ...sejuk...jangankan berbicara dengan mereka, memandang saja sudah ada kenikmatan tersendiri,
salam dari sudut desa/kampung balikpapan ^_^
semoga dengan niat rujuk kembali bisa mendapat banyak cerita tentang reuni ya mba ...
ReplyDeleteselamat mereuni kan kembali masa2 yg layaknya indah dengan kebersamaan.
salam
Bagian yang menarik adalah, meskipun Ninda nggak suka masa SMA, tetapi Ninda tetap mau menuliskan masa SMA-nya panjang-panjang di sini.
ReplyDeleteAneh. Padahal update blognya Ninda juga nggak terlalu rajin. Sekalinya posting, mau-maunya menulis tentang hal yang tidak Ninda sukai?
Saya rasa Ninda sebetulnya kangen sama SMA-nya, meskipun rasa kangen itu ada di alam bawah sadar Ninda. Dan dengan kangen itu, sebetulnya Ninda ingin mengembalikan masa SMA-nya Ninda yang hilang.
*ah, sok tau gw*
Sama sih, entah kenapa saya juga gak kangen sama masa2 sma.
ReplyDeletesaya rasa sih masa sma gue biasa2 aja, lebih menyenangkan masa smp.
temen2 di smp lebih care dan asik diajak ngobrol, gak kayak sma yang suka sensi :D
iya bener juga tuh kak..
ReplyDeletemenghindar salah satu jalan terbaik..cuek saja sama mereka..
oio,,bagi dong rujaknya..^__^
Ya aku sendiri tdk punya kenangan indah semasa SMA hbs aku sering dicuekin sama teman2
ReplyDeletemasa SMA saya juga so daaarrrk. but I do love it when I remember bout "the day" di mana sekarang saya sudah jauh lebih baik dari dulu. eerrgh *masokis
ReplyDeleteSma masa" paling indah :D
ReplyDeleteSD, SMP dan SMA... aaah.. telalu banyak kenangan.. dari sepahit mengkudu, sampai semanis gula jawa.. :))
ReplyDeletegw jd ingat masa smu gw :D
ReplyDeleteaduh jadi pengen reuni ini huhu
ReplyDeletejujur yah, kita samaan nin.... gw juga nganggep masa sma bukan the bet moment for me. it's nothing dibandingin masa2 kuliah... but keep fighting, nindaaaaa!!!!!!!! buktikan kalau elu yang terbaik.... :)
ReplyDeletesaya bahkan gak pernah duduk di bangku SMA, sd dan SMP suda lupaaaaa :D.. ingetnya dikit.
ReplyDeleteya sudah Anyin, kalo masa SMAmu bikin kamu jadi makin melankoli dan mungkin ngerasa gak nyaman, di lupain saja, dan gak ikutan reuni itu udah bener banget :))
wah Reunian Yah :)
ReplyDeleteJadi inget mantan pacar saya ^_^
Aduuuh mbak Nindaa.. Jadi galau nih saya (soalnya baru lulus, kalau denger kata SMA/SMK, agak sensi) XD
ReplyDeleteHhe kalau saya sendiri, baik itu SD, SMP dan SMK penuh dengan kenangan. Rasanya pengen nambah satu tahun lagi. >.<
mampir
ReplyDeletewaaahh..
ReplyDeletejadi pengen..
saya aj dah kuliah hampir selesai..
belum bisa berkarya yang bikin bangga..
masa SMA tu ada pahit, ada manisnya. Andai aja bisa, aku mau lo balik ke masa SMA hehehe
ReplyDeletehmm.. jadi binggung mo ngomong apa gw.. bisa sampe segitu nya ya, masa sma.. gw juga ga populer, manusia medium juga sama, biasa2 aja " ga ada yang istemewa.. untung nya gw ga dendaman sama yang ngucilin gw.. bagi gw ini hidup gw terserah gw mo bawa kemana hidup gw tanpa ada orang yang mengaturnya.." so semangaaaaaaaat:)
ReplyDeleteiya neng... rujakan aja deh kita yakkk... kapan pulang???
ReplyDeletebtw, masa SMA??? hummm, kalau mengingat masa itu, aku cuma bisa ketawa2 aja... nggak populer tapi merasa diri populer, nggak cantik tapi merasa PeDe suka ama kakak kelas idola, pemain basket pula (hahaha, novel banget nggak tuh! tapi real! ckckcck) sekarang kalau melihat fotoku masa itu... ternyata aku ancurrrr banget... buntet, ndut dan sebagainya ahahahaha... pantesan saja banyak cowok yang kabur sebelum mendekat ckckckc... tetep aja, tampang nomer satu. hufffhhh... but i like it. ^^
wah kpn reunian ma kamu nda? *loh
ReplyDeletemasa sma, aku suka kumpul main tenis meja di depan rumahku...wah seru!
ReplyDeleteSaya cuma punya kenangan skul yang baik pada saat SMP dan minggu depan juga akan mengadakan reuni. Kepinginnya si bisa datang, untungnya panitia menerapkan dress code yaitu bluejeans dan baju putih sehingga diharapkan nanti gag ada kesenjangan yang mungkin bisa saja ada.
ReplyDeleteSalam.. .
oi oi oi
ReplyDeletey opo skripsimu??
tek' a macetttttttttttttttttt!!!!!
ganti judul ae kyke
sekali2 nikmatin hidup ini rehat dari kesibukan
ReplyDeleteMasa yang paling indah memang masa SMA ya Mba dan tidak mungkin mudah terlupakan.
ReplyDeleteDengan segala kerendahan hati Ejawantah’s Blog menghantarkan Blogger Award 2011 secara bergulir kepada sahabat, dan Award dapat diambil di http://ejawantahnews.blogspot.com/2011/06/menerima-menebar-harta-karun-dari-dunia.htm.
Dan selamat pagi sahabat semua, selamat bergembira, dan tetaplah semangat. Sukses selalu.
Salam
Ejawantah's Blog
mak... aku pasang MAXIMUS. iyakah? mbah gugel marah kah? tapi mak... akhir-akhir ini banyak plagiarisme blog. teman2 penulisku banyak yang kena COPYCAT. aku how?
ReplyDeletehoho datang lah mba, siapa tau ada sesuatu yang mnyenangkan diacaranya . bisa aja ketemu seseorang yang "spesial" disana . ^^
ReplyDeletetapi masa2 sma adalah tentang kepopuleran, entah karena sudah menjadi kodratnya atau memang anak2 sma adalah anak2 yang hoby menjadi alay #ga nyambung
aku, engga SMA. :D
ReplyDeletetapi malah masuk Pondok, dan yah... begitu banyak kenangan di sana.
satu-satunya kenanganku mengenal sekolah ya, waktu smp. mengalami persaingan popularitas. but hey, why does it matter to be popular?
buatku, aku ya aku.. biar ga sepopuler dia yang di sana, toh aku tetep punya banyak kenangan sama kawan-kawan seperjuangan, senasib dan seketawa bersama.. :D
Rujakan yuk sama saya aja...hhehee
ReplyDeleteMasa SMA???memang c beda beda punya kenangannya,kalau saya c waktu SMA, ga populer bgt,tapi saya mempunyai teman yang sangat sayang pada saya diwaktu saya seneng n sedih juga.Semangattt ninda...:)
memang klw reuni" itu sangt menyenangkan sekli, pha lg klw udah lma gx bertemu m tmn" pasti kangen sekli.
ReplyDeleteterutama masa SMA adlh hal yg paling menyenagkan.
Seru tw reunian
ReplyDelete