from elcamiinooreal's mim
Pernah merasa bahwa tanpa dapat kita kendalikan waktu berlalu sedemikian cepat?
Kadang-kadang kita hanya berkonsentrasi bahwa detik demi detik melambat ketika sedang menanti sesuatu, melihat tujuan dan berpikir bahwa waktu masih perlu bergulir lama untuk mencapai waktu yang kita nanti. Seolah kita tengah berada dalam sebuah bis dalam perjalanan keluar kota yang membutuhkan waktu dua puluh empat jam. Kita akan berpikir yah masih lama... ketika bis mulai melaju hendak meninggalkan terminal.
Dan wahh sudah sampai ketika selama 24 jam tadi sebagian besar kita gunakan untuk tidur bis telah sampai ke kota tujuan.
Seperti konsep waktu dalam persepsi kebanyakan orang.
Termasuk saya.
Ketika saya hendak mendaftar masuk kuliah pada tahun pertama. Saya merasa masih terlalu kecil untuk tingkatan masa yang lebih tinggi : Mahasiswa. Maha dan Siswa, Siswa yang boleh jadi mendapatkan penambahan hak disana-sini dan kemudahan yang berbeda. Peraturan yang melonggar pada aspek penampilan ketika mengikuti proses belajar. Seragam yang serupa sudah jadi berwarna-warni, sepatu yang dulunya pantofel hitam sebagai setting default, dan sneaker putih atau warna-warni ketika berolahraga sudah berganti rupa menjadi warna-warni bertempel pita-pita, bunga dan heels yang naik. Rambut gondrong yang terancam digunduli guru sudah jadi hal yang wajar di lingkungan kampus. Biarlah, masih lama juga lulusnya...
Dan sekarang ketika saya berada pada penghujung semester. Saya gundah. Entah bagaimana caranya berpisah dengan ransel bulukan dan kebiasaan tidur dini hari. Entah bagaimana caranya berpisah dengan pola hidup yang tidak beraturan, pakaian yang asal pakai... ngga harus rapi dan wajah polos tanpa make up yang kemungkinan akan dianggap dosa dalam penampilan.
Time so much running. I'm grow old, I should be more mature when facing a problem.
Dan saya ngga tahu harus bagaimana setelah semua proses ini benar-benar usai. Bukannya saya ngga punya rencana tapi ternyata yang saya rasakan ketika sudah mendekati sandangan gelar Sarjana masih sama ketika saya ada di tahun pertama dulu : "saya masih terlalu kecil...".
Saya masih anak ingusan yang belum sepenuhnya tahu apa saja isi dunia. Apa saja yang pernah saya jalani bukanlah apa-apa dibandingkan kurang lebih semilyar rasa-rasa tentang hidup. Saya ketakutan.
Sementara selama ini saya selalu merasa saya adalah pohon yang berjuang untuk tegak ketika di peluk badai. Badai di bawah sudah berlalu dan saya terus bertambah tinggi. Angin di tempat yang lebih tinggi itu lebih besar, lebih super.
Jadi akan seperti apakah macam deraan yang akan saya terima nanti?
Alirkan do'a bagi saya seperti sungai-sungai dari pegunungan itu, yang alirannya berasal dari mata air.
Hari ini sudah jadi bagian dari hari-hari terakhir saya berada di bangku kuliah strata satu.
Jadi maaf jika saya terkesan mengabaikan tanggapan-tanggapan yang mampir. Kuliah saya harus selesai sesuai waktu yang saya rencanakan seperti catatan-catatan yang lebih dahulu saya buat di jendela ini. Mungkin untuk beberapa waktu tidak ada kunjungan. Komentar memenuhi kotak moderasi saya dan percayalah, saya akan membalas dengan kunjungan yang saya usahakan setimpal ketika semua ini telah benar-benar selesai. Segala tekanan melonggar untuk waktu yang terbatas untuk kemudian bertambah kuat.
Namun selama jeda waktu meniadakan kunjungan itu... ketika hati saya penuh oleh macam-macam kata, saya tetap akan mengukirnya disini. Sementara saja, hanya bisa mengukir tanpa menatap balik.
Terima kasih saya gulirkan untuk kedua kawan saya Moh. Saiful Azhar dan Tovan Octaverdinan atas kesediaan membalas pesan-pesan pendek berisi pertanyaan saya yang seringkali mungkin terasa aneh dan mengganggu. Serta diskusi-diskusi kecil via email, message atau langsung yang sangat penting artinya bagi kepala saya dan penyediaan software program yang saya perlukan. Saya rasa terima kasih itu sepertinya tidak cukup hanya berada di halaman Kata Pengantar saja, maka saya letakkan juga disudut jendela ini.
Wish me LUCK...
semangaat nin... :)
ReplyDeleteI just wanna say, Thank you and bye-bye welcome
ReplyDeleteto new job :)
berarti adventure sesungguhnya belum dimulai.. welcome to the jungle ^^
ReplyDeletesemoga lancar ya ^_^
ReplyDeleteTidak terasa memang,,,,,Waktu yang kita gunakan. Sepertinya juga baru kmaren saya kuliah, skarang mulai sibuk dengan tugas akhir..... Adakah ketidak puasan dengan hasil yang kita capai....? Jawabannya harus, hari esok harus lebih baik dari kemaren.
ReplyDeletegood luck ya :D
ReplyDeleteSelamat ye nyin dah mau jd sarjana :) btw waktu emang terasa singkat,emang bener kata org jika hidup didunia hy numpang lewat, namun yang penting kalau urusan dunia/mengejar cita kita harus selalu merasa muda, tapi klu urusan akhirat barulah kita harus selalu merasa tua :)
ReplyDeleteya udag deh, good luck :)
ReplyDeleteyup.... itulah gunanya temen, hehe.... selagi diperlukan, bs dimintai bantuannya...
ReplyDeletekak ninda yang sama2 udah mau jadi sarjana...hehehehe
ReplyDeletekayaknya setuju sama kak ninda,,dici juga merasa masih kecil buat menjalani kehidupan setelah lulus kuliah nanti
kak ninda dici doakan sukses dan lancar ya perjuangan menuju sarjananya
waktu cepat atau lambat berlalu memang tergantung dari mindset masing2 orang :)
ReplyDeletesempatkan juga mengunjungi website kami di http://www.hajarabis.com
sukses selalu!!
sukses ya kak..:) semoga cepet slesai dan wisuda ya :)
ReplyDeleteayooo nyinnn
ReplyDeleteyang penting lulus duluuuu
*ngaca sendiri*
mencut diri sendiri juga, biar tambah rajin dan fokus bikin skripsi
cetarrrrr cetarrrr
Kadang sayapun gag merasa betapa waktu cepat bergulir, tanpa bisa mengeremnya untuk sesaat kita mempersiapkan diri dalam mengisinya dengan baik.
ReplyDeleteTapi itulah waktu, kita hanya bisa menjalaninya. Semoga pada proses perjalanan waktu itu kita bisa memanfaatkannya dengan baik.
Salam.. .
Kadang sayapun gag merasa betapa waktu cepat bergulir, tanpa bisa mengeremnya untuk sesaat kita mempersiapkan diri dalam mengisinya dengan baik.
ReplyDeleteTapi itulah waktu, kita hanya bisa menjalaninya. Semoga pada proses perjalanan waktu itu kita bisa memanfaatkannya dengan baik.
Salam.. .
nothing is ours but time, begitu kata pepatah. yang penting jalani saja Nin, tidak ada yang kita miliki di dunia ini. time is so short. tanpa sadar qt akan bangun dalam ruang dan dimensi yang berbeda yang bikin kita awalnya terasa asing. nikmati dan jalani saja, semua sudah ada skenarionya....
ReplyDeletekirim kabar ke aku juga boleh kok... eh FBku aku non aktifkan... aktif satunya, aku add ya
ReplyDeleteya.. saya juga merasa demikian...
ReplyDeletebahkan saya lebih parah... diusia yang sekarang (18 tahun).. saya sudah jadi pekerja di ibukota... :)
genderang babak baru kehidupan Mbak Ninda kan ditabuh lagi,,, persiapkan aja mbak,,,, keep spirit!!!
ReplyDeletenice..
ReplyDeletewaktu kini kian BERLARII.. semakin cepat..
sempatkan juga mengunjungi website kami di http://www.hajarabis.com
sukses selalu!!
Seiring dengan berjalannya waktu, kita akan tahu langkah mana yang akan kita ambil, tetap semangat ....
ReplyDeleteNYin, semangat ya! Doakan aku bisa menyusul segera. Sebelum menakhlukkan gelar strata satu itu aku harus menakhlukkan kemalasanku sendiri. Ganbatte!! :D
ReplyDeletegak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengendalikan waktu dan mengembalikan waktu :( kalau saja ada phonank juga kepingin balik waktu lampau di mana phonank masih berseragam sekolah Putih+Merah :)
ReplyDeleteAwal kita melangkah dan menjalani terasa akan lama, namun setelah dijalani waktu akan tidak terasa telah kita lalui.. berarti kamu sebentar lagi akan menyambut dunia kerja.. keep spirit !!
keren ,,, :)
ReplyDeletesukses ya Nyin :)
ReplyDeletekita semua (semoga) sadar kok kalo tiap blogger juga punya dunia nyata, dan ga selalu bisa kunjungan balik. It's tolerable.
Semoga jadi sarjana yang berbakti bagi nusa dan bangsa, aamiin ^^
lancar yaaaa ampe wisuda!
I wish you Good Luck!
ReplyDeleteninda sdh lebih tinggi,berjalan sdh lebih cepat...wanita dewasa.
ReplyDeletebadai akan lebih besar,...hantaman akan lebih deras, tapi wanita muda ini pasti mampu menghadapinya seperti badai yg tlah berlalu dibelakangmu...
tetaplah menulis,...meski tanpa tatapan balik, tak mengapa :)
sukses ya dik... *peluk*