thank's for being nice all the time to me image taken from twentirain's mim |
Kepada :
Kakak baik
yang saya kenal
yang kami kenal
dalam damai.
Hai kak...
Apa kabar? Sudah hari yang keberapa ya ini? aku lupa menghitung tepatnya...
Sudah ratusan atau mungkin ribuan.
Aku terlambat karena baru saja menulis ini untuk kamu sekarang, sementara puluhan orang sepertinya sudah melakukannya duluan. Tentang kamu yang baik itu, pergi karena melindungi orang yang sangat penting bagi orang yang kaukasihi.
Aku tiba-tiba setelah berita kamu pergi itu, ingat bahwa kamu pernah bilang, "Beneran tah? Dipikir lagi hayo... sudah bolak-balik kan dia seperti itu..."
Cuma mau bilang bahwa kamu benar, saat itu. Dan sekarang aku bertanya-tanya kenapa aku tidak mau dengar apa yang kamu sarankan.
Mungkin sudah sejatinya seperti itu, aku harus gagal lagi untuk kemudian belajar lagi.
Yah bisa jadi itu pelajaran terakhir yang benar-benar membuat aku jera.
Jadi itu berhasil dengan gemilang kalau dipikir-pikir.
Easy come, then it'll be easy go...
namun sesuatu yang dengan gampangnya datang lagi pun juga akan pergi lagi semudah membalik tangan. Saat itu, tidak ada yang bisa lebih disalahkan daripada diri sendiri. Tapi setidaknya kamu perlu tahu bahwa aku sudah banyak belajar dari keadaan. BANYAK sekali. Sampai rasanya saat itu jalanku begitu lebam dan nelangsa.
Aku belajar untuk mendo'akan semua orang yang pernah aku kasihi bahagia meskipun tanpa aku. Aku belajar untuk berhenti menangisi esok dan seterusnya ketika kehilangan terjadi pada hari ini. Aku belajar memaafkan diri sendiri dan siapapun yang melukai aku dengan atau tanpa aku tahu. Aku belajar untuk berhenti tidak peduli, belajar untuk berhenti menyediakan punggung untuk orang-orang yang membutuhkan kepedulianku, dan berbalik untuk siapapun orang-orang yang tengah terluka itu, bukan melulu berkutat dengan sakitku sendiri.
Aku belajar untuk menjaga dan mulai menghargai apa yang sedang kumiliki dan mensyukuri apa yang tidak aku miliki. Aku belajar bahwa sabar itu sebenarnya tidak punya batas. Aku belajar untuk diam, ketika marah... ketika sedih, ketika mulai monokrom bukannya mengkoarkan soal kesedihanku dalam situs jejaring sosial dan membuat lebih banyak orang sedih karena aku. Aku belajar untuk mulai menertawakan kebodohan. Karena bukankah kita tidak bisa kembali lagi ke arah alur hidup yang berada dibelakang, kendatipun sangat ingin memperbaiki segalanya... jadi kenapa tidak memperbaiki saat ini saja agar nantinya kita tidak lagi jadi orang bodoh yang terjatuh berulang kali karena kesalahan yang sama. Aku belajar untuk kuat meskipun tanpa seseorang untuk sandaran. Aku belajar menghaluskan hati akan segala isyarat teguran di tiap frame waktu. Agar aku tidak begini, agar aku tidak begitu....
Kak, aku harus bilang lagi bahwa aku benar-benar telah belajar.
Terima kasih untuk sempat mampir sekadar menjadi tokoh protagonis dalam sinetron kehidupanku yang sampai saat ini masih berlanjut meskipun kamu sendiri tidak lagi ada untuk menyumbangkan peran.
Aku percaya akan selalu banyak hati yang berdo'a untuk kamu.
Sebagaimana banyaknya hati yang kamu beri kesan baik, dan karena kamu memang adalah orang yang begitu baik. Karena itu makanya wall-mu masih ramai setiap kamu ulang tahun bahkan meskipun kamu sendiri tidak bisa membalas, dan admin akunmu sekarang sudah bukan lagi kamu.
Semoga kamu bahagia-bahagia saja dimanapun kamu saat ini ada, begitupun juga orang-orang yang kamu tinggalkan. Dan juga aku.
Life should go on, eh?
Menemukan catatan ini terabaikan diantara setumpuk draft tulisan yang dibuat beberapa tahun lalu.
Untuk seorang kakak kelas saya semasa SMA yang sangat baik,
Wahyu Dwy Setiyanto yang telah tiada beberapa tahun lalu.
Namun belum sempat di-posting karena file ini sempat begitu lama terlupakan ada.
Please respect this, stay away copycat!
You can't just copying people write, because they write about their life.
Just copy-and-paste-ing it never make you life like the way they are.
You just life inside circle fake life.
catan yg tertinggal,...dia pasti sangat baik,aku percaya dgn membaca tulisanmu ini :)
ReplyDeleteapa kabar dik ? sehat-sehat sajakah...buru-buru BW krn PC ku sedang sering eror #tiba-tiba mati#
smg harimu slalu indah :)
draft beberapa taun lalu..?
ReplyDeletebuset dah. aku ga pernah bisa ngelanjutin tulisan lama walau baru beberapa jam ditinggalin
moodnya udah beda...
Teman yang dulu care sama kamu mendadak memutuskan jadi gaul trus sibuk dengan teman-temannya ya Ninda. Gak bisa dipungkiri kita sedih banget kehilangan temen seperjuangan untuk terus istiqomah. Semangat terus yah...
ReplyDelete@mbak ir, alhamdulillah mbak... wah aku gabisa komentar lagi di blog mbak... nanti kalau ke wnet ya
ReplyDelete@mas eko, sama kok mas saya juga ini sih soalnya sudah jadi lama tinggal posting aja. tapi kelupaan sampe lama banget
@mbak ami, bukan mbak mas wahyu meninggal karena kecelakaan sewaktu mengantar adik dari calon istrinya.
sayang dia udah tiada... :(
ReplyDeletei'm sorry
wuah ternyata draft yang sudah lama :D
ReplyDeleteBtw, jadi temen mbak ninda ini udah meninggal ya, mbak? :(
orang baik banyak yang umurnya pendek,,, :(
ReplyDeleteInna lillahi Wa innailaihi Rajiuun... Orang baik memang cepat 'diluluskan' Allah dari ujian kehidupan. Supaya bisa cepat ditempatkan di tempat yang layak di sisi-Nya.
ReplyDeleteApa kabar kak? udah lama engga ke Blog kakak :)
ReplyDeletesalam hangat kak Ninda.. :)
Memang betul kalo ada yang bilang catatan masa lalu bisa jadi sebuah prasasti untuk kita...ikut berdo'a untuk yang Ninda sayangi!!!
ReplyDeletebelajar menghilangkan sedikit demi sedikit sifat selfish.. sungguh mulia ;)
ReplyDeletesungguh indah dan mempunyai arti.
ReplyDeleteterharu
ReplyDeletesebuah kenangan dari kisah yang sangat menusuk hati. salam sejahtera dan happy blogging kawanku...
ReplyDeleteHai Kak.. kenapa engkau tak berada lebih lama dalam kehidupanku #hihihihi..
ReplyDeleteSemua berjalan sesuai ketetapan, kita juga gak pernah tahu, kapan giliran kita :).
terhanyutttttttttt ^.^
Kebaikan seseorang akan sukar dilupakan walau telah tiada. Semoga saja kita juga bisa memberikan kebaikan kepada orang lain agar tidak mudah dilupakan.
ReplyDeletetulisan lama masih ingat, Nin, tempat komentku semua ku rubah seperti ini agar semua bisa koment
ReplyDelete