THANK'S FOR THE MOOD BOOSTER :)

image taken from twentirain's mim

Oke, ini masih saya pasca-shock.
Yang gundah seharian mirip orang patah hati dengan tatapan mata kosong itu.
Setelah masa-masa bengong beberapa lama saya barusan ingat kalau salah seorang sahabat saya - 'Upil' (agak nama yang sebenarnya) beberapa kali mengirimkan sms menanyakan kabar saya. Ah ya dia sudah mendapatkan karir yang menjadi jodohnya. Dia lulus terlebih dahulu ketimbang saya, sebelumnya dia salah satu partner saya menjadi jobseeker dan kabar terakhir yang saya tahu, dia bekerja di sebuah perusahaan besar dan akan ditempatkan di Papua. Saya baru saja ingat pula kalau saya terlalu sibuk dan banyak pikiran beberapa minggu kemarin untuk ingat membalas.
Jadi saya balas bahwa saya baik-baik saja, still jobless dan sedang depresi hahaha :D
Heh, depresi apaan? dia bertanya.
Nggak lolos interview user, dan sekarang jiwaku kelam haha *ketawa aneh*
Ponsel saya berdering sesudah itu, sahabat saya itu menelepon.
"Interview user perusahaan apa?"
"Ini perusahaan ini posisi bla (sejenis posisi Management Trainee),"
"Weh, terus?"
"Huaaaaa aku depresi! Aku depresi!" mulai kumat.
"Yaelah kamu ini... barusan juga sekali sudah patah arang gitu. Aku dulu juga lama tahu, nganggurnya. Masukin banyak banget perusahaan dan gagal terus. Begitu nyaris keterima, gagal. Nyaris keterima, gagal lagi... aku sampai frustasi banget waktu itu. Kamu ya tambah lama mesti tambah semangat bukannya malah stress gitu."
Bla.. bla.. bla... ngobrol banyak dan didominasi oleh, bahwa saya mesti cepat me-recovery kondisi dan bangun lagi. Bahwa kabar dia ternyata tidak ditempatkan di Papua, namun di salah satu kota di Jawa Barat. Bahwa pekerjaan dia sangat menyenangkan. Aw... saya dilanda Iri lagi.

Saya jadi ingat kata sahabat saya, Fi bahwa sekarang ini bukan lagi jaman Iri-irian... itu sudah ganti nama jadi Papua!

"Bilang ya kalau butuh apa-apa," kata sahabat saya - Upil sebelum menutup teleponnya.
Kemudian tanpa ada sebab apapun tiba-tiba salah satu Oom saya menelepon, menanyakan kabar pengumuman hasil interview user saya itu.
Saya bilang saya nggak lolos, saya bilang saya merasa drop.
Dan oom saya menyampaikan banyak sekali hal yang membuat saya merasa pulih, "Kok malah drop, gimana sih nduk lulusan Ekonomi nya salah satu Universitas terkenal kok drop. Ya nggak boleh gitu lah... buat saja ajang belajar. Nah sekarang paling tidak sudah tahu kan kayak apa wujud dari interview user, jadi nanti kalau kamu menghadapi yang serupa lagi kamu bisa lebih siap. Ngga apa-apa, coba lagi... masih banyak lowongan dari perusahaan-perusahaan besar yang dibuka, belum jodoh kamu di tempat yang itu,"
Oom saya ini adalah seorang karyawan dari salah satu BUMN terkenal di Indonesia.
"Oom dulu masuk sini juga lama kok. Sebelum nglamar di perusahaan tempat oom bekerja sudah berkali-kali gagal tes di perusahaan-perusahaan lain. Waktu tes ini pun lama. Dari Juli baru keluar hasil akhirnya Januari. Nah lama kan... makanya jangan putus asa. Terus gimana rencanamu?"
"Mau ngasih lamaran ke perusahaan BLA sih oom, lewat kampus,"
"Oh itu, itu juga perusahaan bagus kok... besar sampai seluruh Indonesia ada,"
Dan lain-lain, intinya oom saya banyak mengeluarkan nasihat-nasihatnya sebagaimana orang yang lebih tua jauh dibanding saya.

Itulah, akhirnya saya mengumpulkan serpihan-serpihan itu lagi. Saya fotokopi banyak transkrip dan keterangan lulus lagi, membuka buku-buku dan saya belajar lagi. Tidak saya sangka sebelumnya bahwa saya akan kembali ke aktivitas seperti ini lagi.
Yah, ternyata jalan saya dalam mencari kerja tidak sesingkat yang saya pikir dengan beberapa kali tes masuk perusahaan terus langsung diterima.
Saya kan nggak seistimewa itu ya :D
Semoga saya segera menemukan jodoh tempat kerja yang pas. Aamiin :)