Galau itu seperti Balon ini. Tertahan ditengah jarak bumi dan langit. (image taken from random googling - old file) |
Iya yang sejenis menye-menye abu-abu nggak jelas. Sedih terus menerus seolah tanpa tujuan hidup.
Entah siapa yang membuat kata galau populer, sampai-sampai segala tulisan saya yang indah-indah disejajarkan dengan kata galau.
Sudah jelas tulisan semanis itu dibilang 'galau' seperti tulisan saya yang ini (klik). Ah nggak cocok deh :p
Apakah kamu tahu apa arti kata galau sebenarnya? Galau adalah (pada konteks kata yang sesungguhnya) sama artinya dengan gundah. Orang yang sedang galau sama artinya dengan orang yang sedang kebingungan, orang yang 'mengambang' tidak menjejak bumi tapi juga tidak bisa terbang. Galau berbeda dengan melankolis ya... melankolis bisa menghasilkan sesuatu dari kemelankolisannya dia sementara galauers cuma bisa menye-menye cari perhatian di jejaring sosial :p
Saya bukan orang yang tanpa tujuan hidup, saya bukan orang yang tanpa cita-cita. Saya bukan manusia yang tengah galau jika sedang memposting tulisan indah. Saya cuma berusaha menulis cerita, atau rasa yang bisa disampaikan dalam wujud tulisan pendek.
Saya cuma suka menulis, bagi saya menulis adalah bagian dari terapi kejiwaan. Dan ya menulis sudah mendatangkan pasokan dana yang sangat lumayan untuk hidup saya. Menulis adalah ladang penghasilan bagi saya sejak saya masih duduk di bangku SMA. Sampai saat ini.
Jadi... apakah penulis puisi bisa dinamai manusia galau? Tentu tidak.
Dia punya tujuan hidupnya kan, menerbitkan tulisan melankolinya itu.
Saya? Saya sih bukan penulis, saya doyannya ngetik di laptop. Saya bukan penulis. Saya cuma suka mengetik-ngetik nggak penting menghadapi jendela saya. Saya nggak bisa juga menghindar dari menulis keluhan, ya biar saja.
Mengeluh adalah sifat dasar alami para wanita - Devania AnnesyaDan saya melakukan di jendela saya sendiri. Yang saya nggak maksa siapapun untuk lirik-lirik kesini. Aman kan, jadi kalian tidak perlu 'kepaksa' melihat keluhan saya.
Sekian, STOP menyebut tulisan saya galau. Karena saya tidak sedang bersedih apalagi kebingungan. Oke, kalau dibilang melankolis sih masih boleh ya ;)
Kenapa saya bukan penulis? Karena kotak pensil saya kemarin hilang seisinya, jadi saya nggak bisa menulis-nulis lagi. Kasihan kan saya T^T
Ttd,
Ninda
Manusia yang tidak galau.
Cuma memang 'sedikit' hiperbol.
ha-ha-ha-happy new yeaaaaaaaaaaaaaar. teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet *niup terompet*
ReplyDeleteiya nih heran deh, makhluk macam kita sebenernya know what to do. cuma karena nulis yang sedih2 dikiranya galau. padahal enggak. itu hanya terapi kejiwaan. biar ga gendeng. galaunya cuma di tulisan. di kehidupan nyata, we are strong, we keep move on!
*kampanye*
ha-ha-ha-happy new yeaaaaaaaaaaaaaar. teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet *niup terompet*
ReplyDeleteiya nih heran deh, makhluk macam kita sebenernya know what to do. cuma karena nulis yang sedih2 dikiranya galau. padahal enggak. itu hanya terapi kejiwaan. biar ga gendeng. galaunya cuma di tulisan. di kehidupan nyata, we are strong, we keep move on!
*kampanye*
hihihi, beginilah jaman sekarang kata-kata yang ngetren nggak sesuai dengan arti sebenarnya...
ReplyDeletebtw memang sejak pake nama Puw, sering disangka Putri hihihi, soalnya nama Putu jarang kali ya Nin.
wah kamu mau daftar magister ta? nice, semangat yah!!
iya aku jg kepingin ngajar aja nin, tapi nggak ada yang mau make jadi dosen nih, kurang pinter kayaknya hihihi
setuju banget, mba. Itu pun padahal kita emang karena suka menulis tentang rasa yang sedikit melankolis. Dan sama sekali bukan berati galau.. :)
ReplyDelete@depong
ReplyDelete~(^.^~)
lagi musimnya dengan kata #galau sekarang ya, ada juga yang rayuan gombal.
ReplyDeleteBapak kamu blogger ya? |
kok tau? |
iya, karena telah menuliskan sesuatu tentang kita | alhamdulillah yah gak ngerti saya |
-__-
hahaha...
ReplyDeletembak ninda.. mbak ninda..
yg saya tahu sih, "galau" tuh dipopulerin sama artis twitter..
XD
dalamnya hati siapa yang tahu? :)
ReplyDeletePadahal istilah galau keren loh, kesannya remaja! Hahahah... kalau resah dan gelisah bahasa Sinetron itu.
ReplyDeleteBtw, sy juga tipikal org yg suka nulis yg melow-melow (gak nanha yah? biarin!), tapi tulisan yah tulisan, hanya luapan rasa... toh saya adalah kuat. hehehee
iya aku percaya Ninda ga galau :)
ReplyDelete*tapi memang manusia diciptakan dengan sifat senang berkeluh kesah, makanya banyak yang bilang galau :)
kamu sama depong itu galau in denial :))))) bahahahaha
ReplyDeletegak galau kok.mellow aja. hehee..met tahun baru ya neng.
ReplyDeletebersihin sesekali 'jendela' nya.. pasti bakalan lebih jernih dee cara pandangnya;; ckckckckck :(
ReplyDeletehmm.. mbak.. ada bingkisan nii dari saiia :) moga berkenan.. :)
http://genialbutuhsomay.blogspot.com/2011/12/pr-serba-sebelas-penutup-2011.html
permisi
ReplyDeletesalam kenal
klo sempet mampir ke blogku ya..
suka dech liat kekompakkan mba ninda dan mba annesya...
ReplyDeletekeep kompak! *lho kok ga nyambung? ckckckck* maaf oot mba, hihi...
Tetap semangaaat!!! :D
@Opank
ReplyDeleteayo semua hancurkan opank *asah parang*
saya tidak mengatakannya galau, saya lebih suka membaca daripada mengatakan apa-apa atau berkomentar apa-apa. saya lebih suka mengkonsumsi kata-katamu, ya.... saya lebih suka membacanya dan memengerti dirimu apa adanya.
ReplyDeletesaya juga tidak suka kata-kata galau.
ReplyDeletenice post
ReplyDeletebtw, happy happy happy new year sob :D
aku gak pernah bilang kamu galau lho... malah aku salut sama orang2 yang bisa nulis puisi... :)
ReplyDeletemet taon baru ya nyin!!!! hehehehehe
ReplyDeleteNB baca postingan anyin kali ini jadi teringat dikantor kata2 "galau" ini lagi ngtrend wkwkwkwkww
Saya nggak tahu bedanya kata galau dan tukang sedih.
ReplyDeletesaya setuju banget sama anda! orang nulis bergaya melankolis dibilang galau.
ReplyDeletekeep writting sob!
happy new year ya
setujuuuuuuu,...ini tulisan kereennn banget.
ReplyDelete:D
baru aja kemarin sore, abang-abang saya bilang blog saya galau semua isinya. memangnya iya ya kak ninda? T.T
ReplyDelete