KARTU BARU ADIK SAYA

Ketika saya pulang kampung kapan waktu dan browsing internet meminjam ponsel adik saya yang koneksinya cepat, saya jalan-jalan sebentar ke akun saya di dunia maya ke blogger dan tidak ketinggalan ke facebook.

Saya bukan orang yang eksis di Twitter, pertimbangan saya lebih suka Facebook karena kemudahannya berbagi informasi. Message sudah bisa pakai attachment dan lain sebagainya. Yang paling sering saya buka di Facebook adalah group alumni yang isinya adalah alumni satu angkatan di jurusan saya semasa kuliah karena disitulah kami banyak berbagi informasi atas lowongan kerja perusahaan-perusahaan, share berita jobfair bahkan juga tempat obrolan nggak mutu.

“Eh kok pakai itu sih mbak… nggak enak tauk!” tegur adik saya yang mengintip apa yang sedang saya lakukan dengan ponselnya, bahwa saya memakai browser standar bawaan ponselnya itu.

“He? Terus pakai apa dong?”

Adik saya merebut ponselnya dan menyerahkan ponselnya yang satu lagi, ponsel berkartu komunikasi wajib keluarga meskipun nomernya suka gonta-ganti. Ponsel yang biasanya dia malas charge saat itu ternyata batrenya penuh. Tumben… pikir saya mengingat adik saya yang suka malas charge ponsel yang itu karena kebanyakan teman-temannya tidak tahu nomer ponselnya yang itu.

“Nih mbak gratis deh pakai sampek capek… aku barusan ganti kartu lho…” dia pamer sambil menyodorkan ke saya layar yang sudah masuk ke aplikasi facebook untuk merk ponsel adik saya. Aplikasi yang ‘lucu’, karena saya tidak familiar browsing facebook memakai aplikasi itu. Saya lebih sering pakai browser bawaan.

“Hah baru lagi?”

“Ya baru sih cuma nyoba kok dikasih temen perdananya. Ini tuh Kartu Facebook namanya, keluaran Telkomsel yang baru jadi masih bisa ditelpon pakai tarif murah sesama operator. Enak deh, aku makai buat akses facebook di aplikasinya facebook itu sampai jariku pegel pulsa nggak berkurang. Habisnya gratis terus… enakan ini sih ketimbang yang versi zero itu.”

Senang berkesempatan mencoba produk baru yang namanya saja barusan juga saya dengar. Kartu Facebook. Itu keuntungan punya adik gaul seperti adik saya *grin*.

“Pakai via browser bawaan ponselku itu juga tetep gratis kok mbak… Mbak kan gaptek nggak pernah main aplikasinya hehehehehe,” adik saya cengengesan kemudian kabur sebelum sempat saya ketekin mukanya.

Saya kemudian masuk ke Facebook via browser bawaan, melihat-lihat updates di beranda dan berbalas obrolan dengan teman-teman seangkatan semasa kuliah yang saat itu sedang online. Lumayan lama sambil saya nyengir-nyengir dan senam jempol di depan layar. Kemudian saya tersadar dan khawatir kalau bisa jadi gratis facebook kartu barunya adik saya mungkin perlu di setting dulu atau apa sebelum menikmati layanannya. Saya cek pulsanya. Eh masih tetap kok, ternyata nggak perlu repot disetting dulu.