"Padahal dia keras banget sampai anarkis mbak, 'ringan' tangan gitu..."
"He...? Terus kenapa temanmu masih mau?"
"Dia punya cita-cita punya suami kaya mbak..."
"Jangan ditiru ya...," komentar saya pada cerita si adik, setengah menegur.
"Masa muda kamu masih panjang. Ketika kita ada di usia seperti ini memang ada godaan-godaan memiliki rumah tangga cepat-cepat. Karena itu fase yang belum kita lewati. Tapi kamu ada didunia bukan semata-mata untuk senang-senang. Bukan dongeng yang putri menikah dengan pangeran lalu happy ever after. Nggak pernah merasa menderita lagi. Hidup terus berputar dari satu cobaan ke cobaan lain. Kalau mulus terus, bisa jadi dia belum berada dalam kehidupan.
Sekarang kamu dengar pesan ibu dulu, bagaimana kalau kamu cuma mengurus rumah tangga... kemudian suamimu yang tulang punggung keluarga mendadak meninggal? Anakmu masih kecil-kecil. Bagaimana kehidupan kamu setelah itu? Bagaimana jika lelaki yang jadi suamimu tidak setia kemudian meninggalkan kamu yang menjadi istrinya? Bahkan suami yang terlihat begitu mencintai istrinya pun punya potensi menjadi tidak setia. Ada keadaan-keadaan tertentu yang mendorong perilaku demikian, meskipun sebelum-sebelumnya tidak begitu."
Wanita harus punya pekerjaan. Harus. Pesan ibu saya sewaktu beliau masih hidup. Pesan yang bagi saya sangat masuk akal.Sementara menurut saya pencapaian bukan dalam hal semempesona apa pasangan kita, sekaya dan sebagus apa pekerjaan yang dia geluti.
Pencapaian adalah apa yang berhasil kita peroleh dalam hidup dengan usaha sendiri, entah pekerjaan entah sekolah entah kecerdasan atau malah kekayaan. Bukan diukur dari se'mengkilap' apa pasangan yang berhasil kita peroleh.
~
wiw~
ReplyDeletestuju banget nih :-D
yang terpenting selama kita baik biasanya sudah alamiah mendapatkan pasangan yang baik, di Al-quran juga disebutkan begitu.. :)
ReplyDeletewah saya juga seperti dinasihati :D.
ReplyDeletebagus teh benar, masih punya masa depan :d. Temen saya juga ada yang kayak temen adik teteh gitu T__T
mungkin asep perlu mengajari dia bagaimana konsep cita-cita yang sebenarnya :P hehe
Deleteitulah pilihan
saya setuju mba, itu jg pesan ibu saya hehhehe...wanita harus kerja dan punya penghasilan sndri :)
ReplyDeleteibu ibu seperti itu adalah ibu2 yang berpikiran panjang
Deletesetuju? :D
yupp,betul
ReplyDeleteaku setuju dengan pesan ibu....
I agreed.
ReplyDeleteDengan bekerja, kehidupan lebih 'aman' untuk ke depannya. Belum tentu pria akan hidup selamanya.
Tapi juga seharusnya, perempuan tidak bekerja lebih berat daripada suaminya. Lebih kepada berjaga dan pekerjaan yang ringan saja.
dan..
ReplyDeletesetiap laki-laki pasti bakal segan kalau berhadapan sama perempuan mapan.
dan yg melamarnya pun pasti setidaknya tau diri dan berpikir "saya setidaknya harus lebih atau nggak sejajarlah, baru berani buat ngelamar".. :D
setuju dg pesan ibumu, An. dulu mamaku juga bilang gitu. masa udah kuliah cape2 langsung kawin. wanita itu gak harus di rumah mulu dan kawin bukan satu2nya tujuan wanita.
ReplyDeletesemoga suami saya seganteng brad pit
ReplyDeletesekaya bakrie
dan sebaik tommy kurniawan :3
nyehehehe
maak kapan kau ke kosanku? sudah sore ini
aku nongkrong depan laptopmu sewaktu membalas komen gejemu ini
Deleteaku paham dgn wanita yang ingin bekerja, namun harus ingat kewajibannya sebagai ibu rumah tangga
ReplyDeletekrn itu carilah suatu cara yg baik yang tidak melampui batas, pekerjaan dapat - keluarga bahagia, 'kan enak :)
sangat benar rio :)
Deleteya ampuuun -___- kebahagiaan kan letaknya ga hanya pada materi doang.. semoga cewe yg nikah dengan cowo yg ringan tangan itu baik-baik aja..
ReplyDeletebukan setuju karena saya laki2, sehingga wanita harus bekerja. Minimal dengan bekerja akan mengurangi kebosanan aktivitas yg itu2 saja (sumur, dapur, kasur) dan manfaat lebihnya tentu banyak.
ReplyDeleteSiti Khadijah ra itu pedagang yang sukses. Aku suka gemes dengan pendapat orang, semakin sholehah semakin ngumpet di rumah
ReplyDeletekalo menurutku cewek itu bukan pencapaian diatas...
ReplyDeletetetapi harus cantik dan keibuan
#lho kok malah
cewek itu bisa cari penghasilan sendiri, dan tau dunia luar... statement ini bakalan terbukti kalau sudah berkeluarga..
inikah yang dimaksud kesetaraan gender. . .
ReplyDeleteIbu saya juga selalu pesan agar saya tetap kerja biarpun sudah menikah kelak. Alasannya ya biar leluasa menggunakan uang karena uang sendiri. Mau beli baju, mau ngirim uang buat orangtua gak ribet karna gak perlu minta suami.
ReplyDeleteDan bagi saya, pekerjaan adalah harga diri. Biarpun penghasilan tak seberapa, saya tetap punya harga diri karena bisa memenuhi kebutuhan tanpa bergantung pada orang lain.
ibu saya juga berpesan seperti itu.
ReplyDeleteseorang istri akan merasa lebih dihargai suaminya ketika dia punya pekerjaan dan gak hanya bergantung pada suami.
bener dech apa kata ibu saya itu.
Kalau menurut saya yang penting tidak menyalahi kodrad. Kodratnya wanita adalah ibu rumah tangga, dan bapak adalah kepala rumah tangga. Soal bekerja atau tidaknya ibu rumah tangga tidak menjadi masalah kali ya hehe...
ReplyDelete