Rasa kangen itu meluap-luap begitu berat, bahkan ketika saya berangkat dari Surabaya bersama dua orang kawan yang lain menggunakan pesawat penerbangan malam. Rasa sakit saya yang seharian muntah-muntah, memuntahkan segala apa yang saya makan karena gangguan pencernaan, semacam infeksi lambung. Kepayahan karena apapun yang saya makan tidak bisa membuat perut saya lebih enak, praktis saya juga dehidrasi. Kerdipan lampu Jakarta ketika saya landing terus terang begitu menghibur. Saya selalu suka cahaya lampu ketika malam hari, saya selalu suka perjalanan malam dan kesempatan untuk menikmatinya ketika lampu-lampu itu berlalu dan kendaraan saya melaju. Beberapa dari kami bertemu di bandara.
Saya kagum pada betapa bertekat kuatnya mereka menunggu saya dan dua orang teman dari Surabaya yang landingnya paling malam. Dini hari di Jakarta yang dingin, saya masih merasakan betapa rindu kami semua memberat dan bermuara pada obrolan yang takputus-putusnya terjalin. Kami masih saja bersemangat, barangkali semangat itu jugalah yang membuat kami bersikeras berwajah cerah saat masuk kantor pagi pukul 8 meskipun barusan mendarat dikasur pukul setengah 3 pagi.
Butuh waktu buat saya untuk mencerna keadaan. Ya... selain kawan-kawan yang bertemu di bandara itu... banyak hal terasa asing. Kantor yang awalnya dulu saya tinggali ketika saya masih menerima teori di kelas begitu berbeda, barangkali cara pandang saya sudah berubah atau mungkin memang lingkungan saya yang membuat saya berubah. Saya ngobrol bersama seorang kawan yang terkenal introvert di kelas, dia mengeluh.."Rasanya lama nggak ketemu kok jadinya malah aneh ya? Bukannya kangen tapi malah asing... seperti menyesuaikan diri kembali dari awal,"
Saya menyetujui komentar dia, dan menyadari memang berbagai macam hal sudah berubah atau berpindah dari posisinya yang semula. Wajah-wajah yang berubah yang barangkali karena sudah mengalami berbagai tempaan dunia kerja. Pertemanan yang terpecah-pecah, pandangan yang terkotak-kotak. Semoga kami melalui semua ini dengan baik-baik saja, Allah...
Berkumpul dengan perbedaan (gambar random dari Google) |
semoga lancar ya mba, setiap saat memang selalu butuh penyesuaian, meski berteman sudah lama, apalagi ini baru ketemu setelah sekian lama.
ReplyDelete#jaga kesehatan sebagai rasa syukur kepada Allah.
aku ga pernah kangen jakarta
ReplyDeletedisuruh kesana pasti males malesan
jakarta itu menyebalkan
hheheh
tentu ninda akan baik2 saja,...sering2 tersenyum ya cantik :)
ReplyDeletehaaaah?........ :|
ReplyDeletembak ninda sekarang sudah ranah kantor ya..
ReplyDeletesaya jadi ingat waktu mbak ninda masih pake blogspot, masih berbicara soal kuliah.. :D
Saya dah lama gk ke Jakarta. Ah... tp Jakarta itu gk bgus, udaranya kotor.
ReplyDeleteSaya dah lama gk ke Jakarta. Ah... tp Jakarta gk bgus, udaranya kotor.
ReplyDeleteo iya Ninda sdh gak pakek blogspot
ReplyDeletekadang kala aku pingin ber KTP Jakarta tapi klo lgi macet2 ogah juga
mending di kampung
hmm.. Asyik dong bisa bertemu dengan kawan-kawan lama lagi kalau begitu ya..
ReplyDeleteMet malem ajelah... Semoga lancar ke jakartanya, salam kenal...
ReplyDeletefirst visit.. :)
ReplyDeletekawan seangkatan ya.. jadi kepikiran nanti gimana kalau sampai ketemu kawan seangkatan sekarang beberapa bulan atau tahun lagi. pasti beda banget rasanya
lho jadi sempet pulkam toh?
ReplyDelete