Hubungan dengan teman sesama blogger kadang bisa berupa seperti jaring laba-laba, saling berhubungan satu sama lain. Satu sisi bagus sekali untuk membentuk dan memperluas kehidupan sosial yang meskipun sementara dalam keadaan maya namun tidak menutup kemungkinan akan menjadi hubungan pertemanan yang lebih real.
Sementara itu disisi lain, semakin kita mengenal teman-teman kita di dunia maya... semakin kita kadangkala merasa tidak lagi seleluasa dulu lagi. Pengin curcol via blog sendiri saja bingung memilah-milah cerita yang semestinya layak ditulis. Hmmm padahal itu toh blog kita sendiri, kita yang membangunnya dan menulisinya dari awal. Semakin lama kita jadi turut mempertimbangkan perasaan teman-teman blogger lain yang membaca blog kita.
Sebenarnya sih pengin nulis topik ini sih... tapi nulis nggak ya... khawatir si ini tersinggung sih meskipun sebenarnya ini nggak menceritakan soal dia tapi nanti dia nggak enak hati, jadinya kan keikut nggak enak hati juga sama si ini.... mana sudah temenan lama di blogger-world.
Sebenarnya mau menyuarakan keberatan soal kegiatan di blogger yang begini-begini sih tapi kok si C dan si D ikutan... ah nanti kalau mereka sebal gimana... mana sudah telanjur dekat...
Such as dilemma.
Saya sempat lumayan lama demikian sampai akhirnya ada seorang sahabat yang komentarnya menyentil saya, kurang lebih sih intinya: "Blogmu sekarang kok kelihatan ja'im sih... kayak bukan kamu... semisal film sudah banyak adegan yang dipotong-potong demi memperhalus tampilan dan layak untuk semua orang,"
Saya mikir.
Benar juga.
Niat awal saya disini karena untuk memuntahkan pikiran dan segala macam uneg-uneg yang sehari-harinya lebih banyak tenggelam dan terpendam atas nama toleransi dan adaptasi. Kalau di blog pun saya harus mensensor isinya untuk layak baca semua orang terus kemana lagi pelarian saya untuk memuntahkan isi pikiran?
Padahal buat saya menulis adalah terapi jiwa terbaik.
Menulis tidak pernah membantu memecahkan berbagai permasalahan, tapi menulis membantu seseorang untuk bertahan dalam situasi terberat. Itu adalah satu hal yang saya dan Marempong yakini.
Jadi, mungkin kita bisa sepakat untuk mulai lebih jujur menuliskan perasaan dan mulai untuk lebih bisa menerima situasi orang lain, meskipun tidak sejalan dengan kita... semoga itu tidak merubah hubungan baik yang selama ini sudah ada.
tetap menulis, meskipun dengan warna yang bisa jadi berbeda |
bener juga, gag cuma d blog sih Nin..sekarang yg make twitter atau path juga sdh banyak (kalau dulu ngumpul d fb) jadi mikir2 juga. beberapa kali ngetwit apa..eh..malah ada yg bilang "nyinyir"..hemm..
ReplyDeleteaku kayaknya lihat nurul di path hehehee...
Deletega ada yang perlu ga enak ati orang kita cerita apa yang kita rasakan kok
ReplyDeleteitu kan fakta bukan hoax
:)))
suka banget deh komentar mas ekoo
DeleteSemangat mbak nin... Stiap hal tergantung niatnya ya mbak.. Teruslah menulis. Krn tulisan itu, bs jd inspirasi org lain mbak :-)
ReplyDeleteselalu suka dengan tulisan-tulisan jujur dari mbak ninda di blog ini... :)
ReplyDeletehemmm
Deleteberusaha untuk selalu jujur biar ada rasa lega setelah mengucurkan semuanya disini, rif :P
SEMOGA!
ReplyDelete(saya mengatakannya out loud)
Pendapat sy sih gini Nin. Blog, blog kita sndiri, mau diisi konten apa sja itu trserah kita, yg penting konten yg kita tulis tdk mengandung sara dan saru.
ReplyDeleteKlo ada yg baca artikel kmu trus dia trsinggung, gk usah dipikirin, itu hak dia, masa bodoh aja. Jgn trlalu mikirin perasaan orang lain, belum tentu dia mikirin perasaan kita, apalagi dia hnya sebatas tmn. Tmn itu bisa berkhianat!
Kita jgn trlalu ja'im, jadilah diri kita sndiri. Jgn mau dikekang sma orang lain.
Hai Nin lama nggk ketemu di ruang tulisanmu.Semoga sekarang bisa menulis dengan hati lebih merdeka ya hehe ...
ReplyDelete*Peluk kangen ...mmuach* ^_^
hai mbaaakkk aku sampek nggak kenal nama barunya nihhh
Deletemaafkan :(
Hai Nin lama nggak silaturahmi sama Nin di ruang tulisanmu ini. Maaf ya. Semoga sekarang, Ninda bisa lebih enjoy dalam menulis.
ReplyDeleteMet berkarya ya :)
ya kadang saya juga susah kalo mau nulis dg bebas, takut ada yg tersinggung. padahal ga maksud nyinggung. karena dulu pernah nulis jokes aja, langsung ada yg gak seneng. jadinya blog saya juga sekrang rada jarang bahas opini saya. lebih seering nulis yg umum aja. hehhe....
ReplyDeletesalam kenal folbek ya..., tetaplah menulis dimana isix brmanfaat bg org lain.. *smile
ReplyDeletekejujuran itu kadang memang menyakitkan, namun ada juga beberapa hal yg harus disimpan sendiri.
ReplyDeletekalau menurut aku, ya gpp mencurahkan pikiran ke blog, cerita aja apa yang ada di hati tapi kita kan gak hidup sendiri, jadi alangkah harmoninya kalau kita juga bisa mengontrol apapun yang menurut kita tidak enak di dengar untuk orang lain. :)
ReplyDeleteSaya juga membatasi orang luar untuk membaca blog saya. Jangan salah nin, misua aja ga tau alamat url saya. Malah mantan pacar tau, nah lo. Tapi, udahlah cuek aja,.. sekarang bahkan sepupu saya tau.. yo wis, kalau ada tulisan yg nyentil banget, yang saya ingin ga ada orang tau, saya nulis di blog saya satu lagi.. hihihihihihihii...
ReplyDeletengehehehheee percaya nggak percaya saya pengin banget baca blognya mbak yg satu lagi...
Deletekesentil juga nggak masalahh...
saya lebih suka teman yang jujur tapi cepet baikan lagi daripada yg diem tapi marah terus
Masih inget aku ndak?
ReplyDeletehehe..
Blognya semakin tambah rame aja nih..
(iklannya wara-wiri je..)
ternyata yang ngalamain dan ngerasain kaya gitu engga cuma saya ya...
ReplyDeletekadang persepsi kita tentang apa yang akan orang lain fikir dan rasa tentang apa yang kita muntahkan dalam tulisan menjadi sebuah jeruji besi yang mengekang ide- ide...
Serba salah...takut inilah takut itu lah. Bisi ada yang marah lah...
Hahahaa... dilema dalam menulis ternyata ada juga...
saya juga pernah tuh kak ngalamin kaya gitu... di sentil sama pengunjung blog... hahaha. nyesek juga. tapi cukup untuk menyadarkan saya untuk bisa nulis lebih lepas.
Tampa beban. namun tetap sesuai tata berbahasa yang baik. :)
salam hangat kak...
keep going on... :)
Deletewrite as ur heart told you to write..
jujur itu bagus
alhamdulillah saya membuat blog bertujuan untuk mengeluarkan unek-unek saya mbak.
ReplyDeleteadkalanya memang kita bisa membagi sebuah blog, kalo saya sendiri sudah menerapkannya seperti itu :)
salam kenl ya mbak
yang penting SEMANGAT kak :)
ReplyDeletekemarin blog'a sempat down ya mba ?
iya, setuju. ini blog diri sendiri, tapi kenapa kita masih memikirkan orang lain? seharusnya blog itu kan suka-suka kita... tapi ya apa daya, kita hidup di dunia kan nggak cuma kita dan laptop kita, tapi ada orang lain juga...
ReplyDeletesalam kenal mbak ninda :)
ReplyDeletesaya juga sempat mengalami hal yg sama.tp sekarang saya sadar,karena seperti mbak ninda,niat awal saya mulai salah satunya ya terapi jiwa.kalo saya bungkam,terus kemana harus saya keluarkan?hahahhaha
jadi, sekarang saya mulai terbuka
setuju..... dalam kehidupan nyata gak ada yang bisa diajak cerita.
ReplyDeletedulu bahkan selalu bercerita semua yang aku rasain dalam selembar kertas demi kertas, berharap perasaan bisa plong aja meski gak menyelesaikan masalah.
trus, sejak kenal sama ngeblog akhirnya pindah jadi nulis di blog. Jadi, gak perlu jaim-jaiman, karena blog adalah wadah untuk kita bercerita (aku bicarain blog personal), mengeksplore diri dan wadah untuk teman-teman maya kita mengenal diri kita apa adanya. Kalau toh teman nyata kita tanpa sengaja membaca isi dari blog dan gak suka sama isinya karena menyinggung dia, biarin aja, toh ini privacy kita, wadah milik kita. Trus gue harus bilang WOW gituh, HAHAHAHA...... udah kayak emak-emak nih aku ngomongnya.
Lagi lagi tulisan kamu isi hatikuh sekali..,,uwuuuuuwww,,,
ReplyDelete