Kenapa? Karena saya sering malas keluar rumah temporer ketika liburan. Lebih suka bermalas-malasan seperti kucing rumahan. Haha..
Browsing barang yang saya butuhkan, contact dengan penjualnya, transfer via sms banking kemudian menunggu barangnya sampai ke alamat saya. Segampang itu.
Namun belanja online memang seringnya banyak plus minus dan makan hatinya. Makanya kalau saya sudah sekali belanja barang di sebuah toko online, dan hasilnya memuaskan... besok-besoknya pasti saya ulangi lagi.
Pembelian pertama adalah pembelian coba-coba yang gambling. Beli yang tidak mahal sebagai tester dan dalam jumlah yang sedikit, kalau bagus ulangi. Kayak begitu sih...
Cuma ya itu nggak semua online-shop recommended... sebenarnya saya lebih suka membeli pada orang yang saya kenal, atau orang yang direkomendasikan oleh teman yang saya kenal.
Online-shop sekarang semakin kurang customer-oriented-nya...
Maksudnya?
Online shop yang berjualan di media sosial malah kebanyakan cenderung tidak sopan dengan seenaknya mentag foto yang sangat banyak secara random, padahal kalau kita butuh kita juga akan datang ke page-nya untuk lihat-lihat kok... Muka bisa jadi baju bisa jadi barang-barang, untunglah media sosial facebook sudah bisa disetting untuk approval, paling tidak tag pada barang-barang ini bisa sangat diminimalisir.
Online shop di media sosial lainnya yang pakai sistem follow punya kebiasaan mewabah yang juga bikin jidat berkerut, mereka malah lebih intens pada 'seleb' untuk endorse daripada customer mereka sendiri. Jadi online-shop sejenis ini akan rajin follow seleb media sosial kemudian rajin menimpali posting mereka dengan kontak untuk endorse atau obrolan-obrolan yang lain. Sama customersnya malah nggak follow dan malas menanggapi :D
Oke, konsep endorse ini bisa disebut juga dengan investasi karena produk punya mereka bisa dapat publikasi dan model yang berpengaruh untuk membuat produknya tersiar... ujung-ujungnya yaa orang jadi notice, lihat-lihat, coba-coba beli dan mungkin juga nantinya timbul peluang jadi pelanggan tetap.
Online-shop yang follow seleb untuk endorse tapi sering mengabaikan customernya sendiri dalam hal nggak mau follow customernya dan hal-hal lain yang berbeda perlakuan dengan endorser. Padahal hey.... asset sebenarnya justru terletak pada customer loh... Gimana sih para tukang jualan ini... -_____-
Endorser mirip dengan 'memasang iklan' melalui merekalah produk si toko dikenal, untuk si endorser ada biaya tersendiri karena produknya diberikan dan dikirim secara cuma-cuma. Namun customer adalah endorser yang paling priceless, karena mereka memakai produk dengan membeli kemudian dia juga otomatis akan mempromosikan jika dia puas dengan produk sebuah toko online. Sudah produk dibeli, dapat untung, dipromosikan lagi... ini yang lepas dari kesadarannya toko-toko online jaman sekarang.
Makanya kalau saya sudah appreciate sama toko tertentu biasanya datang lagi dan merekomendasikan.
Bahasa marketingnya words of mouth.
Untuk yang mengecewakan yang berhenti namun tetap merekomendasi, rekomendasinya bisa ditebak... semi-semi negatif. Untuk menghindari words of mouth negatif inilah makanya online shop harus lebih intens pada per customernya.
Jadi ceritanya pindahan saya ini butuh tempat penyimpanan makanan dan air yang cukup dipercaya, teman saya rekomendasi tupperware dan memberikan saya pin smartphone salah satu agennya. Kata si teman sih, biar ringkas dan sekali terima saya milih aja dulu, bayar tapi di keep jangan dikirim dulu sampai barangnya sudah cukup banyak.
Akhirnya saya mengadd si pemilik toko, sering menerima broadcast-an sampai kemudian menemukan tempat air ukuran besar yang cocok, karena saya suka minum dan malas bolak-balik ambil air di galon bersama. Saya bayar, barangnya di keep karena saya bilang masih mau lihat yang lain.
Berikutnya dia promosi kotak sambal, tempat saus dan yang lain-lain. Dia juga sempat chat kalau minta alamat saya karena notanya sudah dibikin, jadi saya kasih dulu.
Beberapa minggu kemudian promonya tempat makan, jadinya saya chat lah si pemilik toko untuk bertanya soal promonya yang terakhir... setelah itu saya bilang mau transfer dan minta nomer rekeningnya lagi karena hilang.. orangnya malah ngomong mau sampai kapan barangnya di keep? Sudah mau liburan soalnya... saya bilang kalau habis lebaran juga nggak apa-apa, mengingat saya nggak menggantung pembelian, langsung dibayar cuma saja jangan dulu dikirim. Alasan saya sih sebenarnya biar si ibu kos tidak repot karena barang-barang tersebut datang sedikit-sedikit tapi kontinyu.
Saya minta nomor rekeningnya lagi karena lupa, kemudian saya bertanya nama rekeningnya atas nama MG?
Pemilik toko kemudian nyerocos kalau saya mesti nyari online shop lain yang mau menyimpan barang-barang saya, satu tempat minumnya sudah beberapa minggu ada di dia.
Saya bilang soalnya saya belum berminat pada barang yang dia promosikan jadi saya menunggu ketika barang dia ada yang saya minati lagi.
Dia bilang, kalau saya takut kena ongkos kirim jangan belanja di online shop.
Nah sebenarnya saya tersinggung dengan omongan ini.
Saya bilang, saya kena ongkos kirim 2-3 kilo tidak apa-apa maksudnya biar sekalian terima (sialan, ketika disurabaya saya pernah kena ongkos kirim beberapa puluh ribu karena buku yang saya beli dari toko buku online berat di timbangan... dia pikir??).
Dia ngomong kalau mau sekalian terima kenapa saya nggak sekalian belanjanya? Nah ini selisih antara saya beli botol minum dengan tempat makan sampai berminggu-minggu. Mau disimpenin berapa lama lagi? katanya.
Saya bilang kan saya lihat dari broadcast dan status messagenya saja, jadi kalau yang dipublish saya merasa tidakbutuh, ya... saya nggak beli. Atau mungkin dia ada katalog yang di publish jadi saya bisa lihat-lihat sekalian.
Dia bilang bukannya saya tahu dia pasti dari facebooknya? (facebook apaan? saya bingung) Kan ada semua katalognya disitu semuanya ada. Kalau saya tahu dari facebook kenapa nggak saya lihat disitu?
Saya bilang saya tahu tokonya dia dari teman, bukan dari facebook... saya minta alamat facebooknya kemudian dia memberikan saya sebuah alamat email untuk mencari facebooknya. Saya bilang"OKE" kemudian menyelesaikan transaksi, confirm dan memintanya segera melakukan pengiriman.
Padahal dalam hati saya nggak berniat mengunjungi facebooknya, dan contact-nyapun cuma akan saya pertahankan sampai barangnya sampai ke tangan saya. Setelah itu hapus. Pengin cepat-cepat tidak berurusan lagi dengan pemilik toko online ini.
Saya tersinggung karena dugaannya yang cenderung sok tahu. Pertanyaannya yang nggak enak dibaca.
Hal-hal seperti diatas adalah contoh penyampaian yang keliru. Mengapa?
- Mestinya pemilik toko pada awal komunikasi dengan saya menerangkan dulu rule-nya dia dalam berjualan, apakah produknya harus segera dikirimkah, bisa dibooking sampai berapa lama-kah dan hal-hal semacam itu agar segalanya jelas bagi new customer yang nggak tahu apa-apa seperti saya. Sementara saya mengacu pada keterangan teman yang merekomendasi bahwa barang masih bisa disimpankan sampai cukup banyak untuk dikirim.
- Wajar seorang pembeli bertanya-tanya kemudian nggak jadi beli, bahkan baju di mall saja sudah dicoba-coba dan ditanya-tanya tapi nggak dibeli wajar. Nggak usah ngejar pembeli kalau nggak ada kejelasan. Anggap saja dia masih belum sreg. Tetapkan rule yang duluan mengkonfirmasi ya dialah yang dapat. Si pemilik toko ini agak tipe pengejar.
- Pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan nggak sopan seperti 'tuduhan' bahwa saya takut kena ongkos kirim dan semacam itu adalah kesalahan besar yang bikin ilfeel. Padahal toh mestinya bisa ngomong baik-baik, semisal minta maaf dia nggak bisa menyimpan lebih lama lagi, maksimal dalam minggu ini karena memang begitu peraturannya. Simple singkat dan sopan. Kebanyakan customer pasti mengerti kok... apalagi saya yang baik hati ini.
Oke, ini posting yang diketik atas dasar emosional.
~
ini adalah salah satu toko online langganan saya, pelayanannya bagus... meskipun lama waktu untuk mendapatkan buku yang dibeli cukup lama, it doesn't matters. |
sabar an.. jadi instropeksi diri juga akunya hihi thank you an..
ReplyDeletejd member tupperware aja sendiri gih :p
Aq ra ngerti nyinnn, gk mudeng
ReplyDeletesaya lagi promosi toko online loooh... kunjungin yaah.....
ReplyDeletehai say, aku onlenshop, dan terpercaya loh... suer deh.
ReplyDeleteaku males follow artis, karena kebanyakan artis ya kaya manusia biasa yang kadang banyakan curhatnya dibandingin nguntungin buat kita yg followernya.
aku lebih suka bales2 mention/sms dan favorit-in testi mereka. biarin aja followernya masih dikit, yang penting bukan robot atau beli follower instan.
jadi, kamu butuh apa? sini kasi tau saya, ntar saya cariin :).
hooo njaluk diceplesi sing dodolan...
ReplyDeleteKalau saya nggak pernah pake fasilitas online shoo mbak nin. Kecuali beli tiket pesawat. Ehehehehe
ReplyDeleteHabis, saya negatif melulu sih. Bawaannya parno banget kl denger shop online mbak nin. Ehehe :)
arif suka belanja di dinomarket mbak, pelayanannya lumayan bagus. produk tupperwaer kalau gak salah ada deh.
ReplyDeleteaku belanja onlen paling banter beli pulsa atau tiket
ReplyDeletesaya juga suka shopping online, apalagi kalo baju, bagi saya datang ke toko langsung dan memilih-milih baju itu ngeselin. pernah ada juga seller yang service-nya kurang memuaskan, order hari senin diresponnya malah tiga hari setelahnya. habis itu saya blacklist deh.. >>lanjut jalan-jalan ke kutukutubuku.com
ReplyDeletesaya jarang belanja on line. Paling cuma buku. Selain buku terasa kurang sreg. Kadang gambar sama kenyataannya berbeda.
ReplyDeleteBeda dengan saya yang gak percaya online shop :)
ReplyDeleteKadang di gambar kita suka, pas barang nya tiba hatiku patah hahahaha :D