Wanita ibarat tulang rusuk yang bengkok
Kalau diluruskan dengan paksa, bisa patah
Kalau tidak diluruskan, dia akan terus bengkok
Kalau diluruskan dengan paksa, bisa patah
Kalau tidak diluruskan, dia akan terus bengkok
Quote diatas untuk refleksi diri saya sendiri. Ceritanya kemarin itu rekan saya di kantor ngomong, kalau keluarga pacarnya mau ke rumah tapi itu masih rencana yang bahkan pacarnya sendiri pun tidak mengetahui rencana tersebut.
Dia ngeluh kepalanya
langsung pusing, dan bahwa mamanya komentar kalau mestinya dia rajin
sholat dan meminta petunjuk kepada Allah, karena menikah bukan seperti
mau beli baju dan bisa dicoba dulu. Mamanya ngomelin karena dia susah
disuruh sholat.
Saya senyum-senyum menanggapi ceritanya.
Pada hari lainnya dia
bingung karena alisnya terasa gatal, dia enggan menggaruknya khawatir
luntur. Saya komen, garuk aja, nanti dipakai lagi pensil alisnya. Tapi
kayaknya dia nggak memakai ulang pensil alisnya.
Teringat keluhannya itu saya tercenung, mungkin keenggananya akan sholat disebabkan oleh malasnya dia mereaplikasi make-up nya.
Pada lain kesempatan dia
bilang keluarga pacarnya ini luar biasa alim, mamanya si pacar pun kalau
anaknya nakal dia nyuruh si anak umroh agar tercerahkan. Saya
senyum-senyum doang karena bingung bagaimana menyusun kata-kata. Saya
mencoba diam hingga dia nanya komentar saya. Saya ngomong pelan-pelan,
"Emm... kalau menurutku mbak, kalau memang jodoh pasti setara kualitas
imannya. Ya maha tahu Allah atas apa yang berada dalam hati manusia dan
pikirannya. Meskipun nampaknya begitu alim tapi dapatnya dari pandangan
manusia si jodohnya ini terlihat 'kurang'. Sebenarnya Allah lah yang
paling tahu apa yang di dalam hati keduanya. Dan pastilah kualitas
hatinya serupa,"
"Oh gitu ya?" dia nanya. Saya cuma senyum-senyum aja khawatir menyinggung.
Saya sendiri meyakini bahwa
tempat jatuhnya hati selalu seimbang dengan kualitas hati kita sendiri.
Misalkan seorang lelaki yang terlihat sholeh, berjodoh dengan wanita
yang terlihat kurang, kita tidak tahu bahwa mungkin dalam hati si wanita
itu begitu besar keinginan untuk menjadi lebih baik tergantung dari
arahan si lelaki. Demikian juga bahwa kita sungguh tidak tahu bagaimana
sebenarnya kualitas hati si lelaki. Mungkin yaa... tidak sebaik yang
kita sangka selama ini.
Buat saya sangat penting
untuk mengetahui ibadah seseorang sebelum kita memutuskan menikah
dengannya, sangat penting untuk mengetahui prinsipnya... apalagi
sholatnya, ini yang paling penting.
Nah apalagi wanita, karena
setiap dosa yang dia lakukan akan membebani ayahnya, saudara lelakinya
dan suaminya. Jika dia meninggalkan sholat dan mengabaikan perintah
Allah, kemudian Allah tidak berkenan padanya... dia akan menyeret ayah,
suami dan saudara lelakinya ikut serta. Sementara wanita, sebaliknya
tidak turut bertanggung jawab pada dosa ayah, suami dan sudara
lelakinya.
Saya cuma mikir aja... kalau
seseorang benar-benar mencintaimu seperti apa yang dia ungkapkan selama
ini, dia tidak akan membiarkan kamu ikut terseret oleh kesalahannya
nanti. Tidak mungkin sama sekali. Jadi kalau sekarang saja dia sudah
meninggalkan hal-hal yang diperintahkan agama padahal juga demi suami
dan keluarganya saat ini. Masihkah anda yakin untuk menjadikannya bagian
dari hidup anda berpuluh-puluh tahun yang akan datang?
Jadi sangat penting untuk
memastikan ibadahnya saat ini atau memintanya untuk kembali pada hal-hal
yang penting tersebut mulai saat ini sebelum terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan dimasa depan. Misalnya, caranya mendidik anak... padahal
anak yang sholeh adalah harta yang sangat berharga jika kita meninggal
sementara semua amalan terputus. Bagaimana menghasilkan anak yang sholeh
dan sholeha jika orang tua jauh dari Allah. Meskipun saya tidak
memungkiri bahwa iman bukanlah warisan.
Waaah ^^ iniii diaaa.. Membaca postingan mbak yang ini seperti mendapat hujan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sering aku pikirkan selama ini. Setuju banget banget banget lho mbak, kalau jodoh itu kualitas imannya pasti sama, namun kualitas itu ga bisa dinilai dari ukuran manusia, karena hanya Allah yang Maha Tahu isi hati manusia. Siiiippp ^^ hihihi *senang*
ReplyDeletehm... pongki galau... galaunya pongki bukan karena ga ada yg dipikirkan, tapi karena terlalu banyak yg dipikirkan. pongki pengen punya otak cadangan. biar otak yg skrg bisa istirahat bentar
ReplyDeleteSemoga Allah memberikan yang terbaik...
ReplyDeletewah anyin pose nya udah pas buat ngedidik anak tuh kayanya pake pegang rotan segala :)))
ReplyDeletekaya anak sekolahan di singapur kalo nakal di rotan.. eh di indo juga masih banyak parents/teachers yg oldschool mukul anaknya kalo nakal sih ya :?
haissh *jitak*
DeleteSetuju Nin... Wanita yang baik adalah untuk Lelaki yang baik dan begitu sebaliknya.
ReplyDelete