Assalamualaikum :)
Disini saya ingin berbagi pengalaman saya pertama kali memutuskan untuk berhijab.
Saya
mulai berhijab sekitar tiga tahun yang lalu, ketika kelas 1 SMA di
semester dua. Orang yang tidak pernah bosan mendorong saya untuk
berhijab adalah guru agama saya. Kenapa saya tidak berhijab sejak awal
masuk SMA? Itu karena keinginan Ayah saya.
Kebijakan di sekolah saya
ketika pembelajaran pendidikan agama islam adalah untuk putra mengenakan
songkok dan untuk putri mengenakan kerudung. Di semester 1, saya
mendapat materi pendidikan agama islam di hari senin. di mana pada hari
itu seragam yang dikenakan berlengan panjang dengan rok panjang, jadi
hanya tinggal mengenakan kerudung. Saat itu, guru agama saya selalu
bertanya pada siswi putri “kapan berhijab?” di setiap pertemuan. Dan
tiba pada giliran saya, saya menjawab “semester 2 Pak” tanpa berpikir
panjang. Jujur dalam hati saya, saya ingin sekali menutup aurat saya
tapi saya merasa tidak cukup baik dan tidak cukup pantas mengenakan
hijab. Pemikiran saya yang seperti ini mutlak salah. Guru saya
menasihati saya, “kalau kamu menunggu baik dulu sebelum berhijab sampai
matipun kamu tidak akan pernah berhijab. Justru mulailah berhijab
sekarang dan kamu akan berusaha menjadi orang yang lebih baik dengan
hijab yang sudah kamu kenakan.” Saya hanya terdiam.
Di semester 2
jadwal mata pelajaran pendidikan agama islam diganti hari kamis. Hari
kamis seragam yang dikenakan adalah seragam pramuka. Tidak mungkin saya
mengenakan kerudung dengan seragam berlengan pendek. Untuk mengakalinya
saya mengenakan jaket untuk menutupi lengan saya. Hari itu, guru saya
menagih “janji” yang saya ucapkan, mengenakan kerudung mulai semester
dua. Saya hanya bisa menjawab, minggu depan Pak. Seusai pelajaran
pendidikan agama islam berakhir, saya melepas kerudung saya. Saat itu
ada tugas mata pelajaran lain, saya dengan asik mengerjakan tugas
tersebut tanpa menyadari ada seseorang tengah berdiri di samping saya.
Saya tersadar ketika dia berkata, “awas kelihatan.” Saya berpikir
sejenak, maksudnya apa. Baru setelah itu saya sadar kalau model kerah
seragam pramuka terlalu rendah. Saya sangat malu.
Sepulangnya, saya
meminta izin kepada Ibu untuk berhijab. Ibu mengiyakan, asalkan saya
sholatnya tidak bolong-bolong lagi. Saya mengangguk. Ya, saya bukanlah
muslimah yang baik. Saya pernah melakukan protes dan tidak sholat karena
Ayah saya tidak sholat. Saya merasa Allah tidak adil kepada saya ketika
teman-teman saya bisa ke masjid bersama Ayah mereka tapi saya tidak.
Saya iri ketika Ayah teman-teman saya bisa menjadi Imam di masjid dan
Ayah saya tidak. Dan untuk kedua kalinya saya salah mutlak. Bukan
seperti itu caranya. Allah menguji saya dan keluarga saya. Saya harusnya
terus sholat dan mendoakan kedua oangtua saya. dan mengajak Ayah saya
untuk sholat. Saat saya masih kecil, saya pernah punya cita-cita “saya
ingin berkerudung ketika sekolah, nanti saya akan menjadi guru.”
Semua
itu membuat saya merenung untuk memantapkan hati saya mengenakan
kerudung. Dan ketika saya sudah benar-benar berkerudung, saya merasakan
perubahannya. Saya merasa lebih tenang, nyaman, damai. Saya lebih sering
sholat. Saya sering mengaji lagi. Dan saya merasa lebih sejuk dengan
menutup aurat saya.
Satu tantangan saya adalah, Ayah saya kurang
begitu suka saya memakai kerudung. Ayah selalu menceritakan diskriminasi
yang dilakukan kepada orang-orang yang memakai kerudung. Namun saya
tetap berusaha mempertahankan kerudung saya. Lama-lama beliau membiarkan
saya karena melihat saya lebih sering beribadah setelah mengenakan
kerudung.
Sekarang saya mulai berusaha mengenakan kerudung yang
lebih panjang, karena saya tahu itu yang lebih baik. Namun masih belum
terealisasi seutuhnya. Dan satu lagi cita-cita saya.. mengajak Ayah saya
untuk sholat lagi.. Saya ingin keluarga saya menjadi keluarga yang
selalu berada di jalan Allah.. semoga saya bisa mewujudkan cita-cita
itu.. aamiin
Begitulah cerita awal saya “berhijrah”, dan sampai sekarang pun saya masih terus “berhijrah”.. :)
visit: http://rezkahardini.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)