Hijab…
Hijab adalah salah satu kebutuhan pokokku saat ini. Hijab
bagaikan sahabat yang selalu bersamaku, menemani setiap langkahku dan
menjadi saksi cerita hidup yang telah aku lalui selama hampir 4 setengah
tahun belakangan ini.
Sejak kecil hijab bukan hal asing lagi bagiku,
karena aku terlahir di Aceh. Dimana Aceh merupakan salah satu provinsi
yang mewajibkan warga wanita yang muslim mengenakan hijab. Jadi, ibu,
dan kakakku keduanya mengenakan hijab. Namun berbeda dengan aku, karena
ketika itu anak perempuan yang belum baligh belum diwajibkan mengenakan
hijab, jadi aku selalu menolak ketika disuruh mengenakan hijab. Aku
selalu beralasan kalau mengenakan hijab itu jelek, kelihatan tua, tidak
modis, pokoknya aku selalu punya alasan jitu yang membuat ibu dan
kakakku menyerah menyuruhku mengenakan hijab..
Seiring waktu
berlalu, ketika itu aku sudah duduk di kelas 1 SMP, dimana aku sudah
baligh dan didalam islam aku sudah diwajibkan menutup aurat dan
menggunakan hijab. Namun karena aku belum mendapat hidayah mungkin..
Hehehe aku masih tetap dengan pendirianku tidak mau mengenakan hijab,
rasanya terlalu sayang kalau rambut hitam lurusku harus ditutupi oleh
hijab. Ditambah lagi aku memiliki postur tubuh yang kecil, jadi aku
masih kelihatan seperti anak SD, jadi tidak ada orang yang
mempermasalahkan ketika aku berjalan-jalan tidak menggunakan hijab..
Hehehe namun karena siswi SMP dikotaku diharuskan mengenakan hijab, jadi
setiap berangkat sekolah aku menggunakan hijab seperti siswi SMP
lainnya, namun tetap saja, ketika pulang dari sekolah dan sampai
dirumah, aku membukanya dan masih ribet dengan ikat rambut, bandana,
pita dan hiasan rambut lainnya ketik aku hendak berpergian.
Dan kondisi
ini terus berlangsung sampai pada waktu dimana aku tersadar bagaimana
pentingnya menggunakan hijab, tepatnya yaitu ketika aku duduk di kelas 2
SMA. Saat itu aku iseng-iseng mengikuti sebuah kajian rutin organisasi
kerohanian setiap hari jum’at disekolahku. Padahal sebelumnya aku selalu
punya alasan menolak mengikuti kajian itu jika diajak oeh temanku,
alasan ada acara keluargalah, tidak diijinkan orang tua pulang terlalu
lamalah, dan alasan- alasan lainnya. Namun berbeda dengan jum’at itu,
tanpa sibuk memikirkan alasan, aku dengan semangat mengikuti acara
kajian hari itu. Ketika kajiannya dimulai dan pembijaranya mulai
membuka, dan menyampaikan tema, dan temanya adalah betapa indahnya
berhijab.
Kesan awalnya sih biasa-biasa saja, sampai-sampai aku menyeletuk dalam hati
“ahhh sudah basi, sering aku mendengar ceramah seperti itu. Gak keren.”
Sampai
pada sesi terakhir ketika pembicaranya menyampaikan sebuah cerita
tentang betapa berharganya wanita yang benar-benar membuat hati ini
tergugah.,
Beliau menceritakan ada seorang laki-laki inggris bertanya pada seorang Syaikh.
Lelaki inggris bertanya: "Kenapa dalam Islam wanita tidak boleh jabat tangan dengan pria?
Syaikh menjawab: "Bisakah kamu berjabat tangan dengan ratu elizabeth?
Lelaki inggris menjawab: "oh tentu tidak bisa! cuma orang2 tertentu saja yg bisa berjabat tangan dengan ratu."
Syaikh
tersenyum & berkata:" Wanita-wanita kami (Kaum muslimin) adalah
para ratu, dan ratu tidak boleh berjabat tangan dengan pria sembarangan
(yang bukan mahramnya")
lalu si inggris bertanya lagi, "Kenapa perempuan Islam menutupi tubuh dan rambut mereka?"
Syaikh
tersenyum dan punya 2 permen, ia membuka yang pertama terus yang satu
lagi tertutup. dia melemparkan keduanya kelantai yang kotor.
Syaikh bertanya: "Jika saya meminta anda untuk mengambil satu permen, mana yang anda pilih?
Si inggris menjawab: "Yang tertutup.."
Syeikh berkata: " Itulah cara kami memperlakukan dan melihat perempuan kami"
- 'Kami dilihat dari sejauh mana ketaqwaan, kecerdasan dan kepandaian kami, bukan dari pesona tubuh seksi kami'
- "Segala sesuatu yang Allah (SWT) buat yang berharga di dunia ditutupi dan sulit untuk untuk didapatkan.
Di mana kamu menemukan berlian? Jauh di dalam tanah ditutupi dan dilindungi.
Di mana kamumenemukan mutiara?
Jauh di dasar laut ditutupi dan dilindungi dalam SHELL yang indah.
Di mana kamu menemukan emas?
Jalan menurun di tambang, ditutupi dengan lapisan dan lapisan batuan. kamu harus bekerja keras untuk mendapatkan mereka.
Tubuh kamu adalah suci. kamu jauh lebih berharga dari berlian dan mutiara, dan kamu harus ditutupi & dilindungi juga."
Dari
cerita diatas hati ini tergugah untuk segera menutup aurat, dan
berhijab dengan benar. Aku ingin menjadi salah satu bagian dari wanita
berharga tersebut. Ternya persepsiku selama ini salah. Aku sangat
bersyukur karena Allah telah memberikan hidayahnya kepadaku, sehingga
aku tidak semakin tersesat dan terbuai dalam dosa. Semoga aku dan
hijabku akan terus menjadi sahabat sejati dan selalu menjagaku dari
segala sesuatu yang dimurkai Allah hingga nanti Allah menjemputku
kembali.. AAAMMMMMMIIIINNN
visit : https://plus.google.com/104928479559214700522/posts
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan komentar tanpa link hidup ya... Komentar dengan link hidup akan dihapus :)