Movie synopsis:
After her father unexpectedly dies, young Ella (Lily James) finds herself at the mercy of her cruel stepmother (Cate Blanchett) and stepsisters, who reduce her to scullery maid. Despite her circumstances, she refuses to despair. An invitation to a palace ball gives Ella hope that she might reunite with the dashing stranger (Richard Madden) she met in the woods, but her stepmother prevents her from going. Help arrives in the form of a kindly beggar woman who has a magic touch for ordinary things.
(taken from wikipedia)
Seriusan saya nonton ini karena ketinggian ekspektasi, saya berharap at least ceritanya baru nggak seperti Cinderella yang selama ini kita tahu. Yah kayak film Red Riding Hood misalnya...
Perbedaan cerita cuma mengenai Ella dan Pangeran yang sebelum pesta bertemu di hutan. Udah gitu doang. Jadi ceritanya si Pangeran suka sama Ella karena menurutnya Ella suka sama dia meskipun dia bukan pangeran.
Konfliknya ala ala sinetron indonesia dengan tagline : ayo siksa tokoh utama!
Hehe saya jadi pengin ikutan nyiksa si Ella ini. Lah udah dikasih tahu emaknya sebelum meninggal untuk memiliki keberanian dan kebaikan hati, eh dianya kagak dengerin. Baik hati overdosis sampek kayak bukan manusia :p Dan nggak punya keberanian untuk memperjuangkan nasibnya sendiri. Have courage dari hongkong.
Lucunya ibu tirinya cantik banget, yah ini menjelaskan kenapa bapake Ella pengen nikah sama dia. Ngeselin, tapi saya paling suka karakter ini.
Motivasi lain pengin nonton ini selain itu adalah karena saya pengin banget nonton Helena Bonham Carter (pemeran ibu peri). Saya terkesan dengan perannya di film-film lain seperti Sweeny Todd : The Demon Barber of Fleet Street (bareng Johny Depp), Alice in Wonderland, Harry Potter and many more... tapi ternyata perannya nggak keluar banyak, cuma sebentar doang.
Tambahan, celana si Pangeran Ketat dan dari bahan yang kayaknya sejenis jersey, itu mengganggu banget hahah. Demikian juga bangsawan yang cowok-cowok itu. Oh ya, teman saya bilang banyak orang tua ngasal yang bawa anak-anaknya untuk nonton film ini. Kesalahan besar. Ini filmnya lumayan vulgar, no sensor... bukan buat anak kecil kecuali kau ingin anakmu aniaya-able kayak Ella dan pakai baju yang dadanya kemana-mana, atau pengin nyari pangeran untuk dicium atau apa gitu.. Nggak recommended buat anak-anak, seriusan.
Dan saya nggak ngerti banget kenapa rating film ini lumayan. Nggak ada bagian yang bikin saya terkesan. Lebih suka Red Riding Hood atau Alice in Wonderland.
~
setuju Nin...
ReplyDeletejalan ceritanya juga masih mirip banget sama cerita aslinya, padahal sebelumnya berharap improvisasi alur sama tokohnya :D kayak film Snowwhite and The Huntsman
eh helena yang jadi ibu peri yah? kok aku baru sadar ya? :(
ReplyDeleteMungkin dikira orangtuanya film ini ala ala dongeng yang no vulgar gitu :3
ReplyDeleteAku mah sukanya nonton film Indo, kalau luar nunggu keluar yg baja*** #eh #nggakjugading
Biasanya peran yang menonjol selain pemeran utama ya tokoh antagonisnya... Ah, jadi mikir-mikir lagi nonton film ini hahahaha
ReplyDeleteDari review lu, kayaknya film ini kagak recomended ya. Apalagi buat anak-anak. Walaupun diambil dari cerita anak-anak, kayaknya film ini untuk rating remaja sampai dewasa ya. Dan sepertinya, gak ada yang berbeda dari cerita Cinderella pada umumnya. Ah, baru aja mau download, habis liat review lu, kagak jadi ah :3
ReplyDeleteJadi dadanya kemana mana dan no sensor? Oke, gue catet nih film di list hahaha
ReplyDelete