A Fans (?)

Yah saya memang akhir-akhir ini sering mengadakan giveaway, permulaannya adalah karena ingin menghidupkan kembali budaya blogwalking yang semakin menghilang seiring tidak lagi aktifnya banyak blog teman-teman yang saya miliki ketika belum lama menulis di blog.

Giveaway itu bikin kenal banyak blog memang, meskipun kemudian mereka cuma nangkring disini pas masa giveaway doang meskipun saya sudah balik berkunjung, hehe... yasudah niatnya diganti jadi untuk berbagi saja. Semoga yang saya bagi dapat bermanfaat bagi mereka.

Kadang ada saja pembaca blog ini yang kemudian menyapa saya via socmed, sungguh saya senang mengenal orang baru karena masing-masing dari mereka punya cerita berbeda yang menarik.

Pada salah satu giveaway saya beberapa bulan lalu, seorang pembaca blog ini yang juga berteman dengan saya di media sosial memenangkan giveawaynya. Dan kemudian saya baru tahu kalau di blognya dia sering mengutip posting blog ini tanpa menyertakan sumber. Saya sedih tentu, dan menegurnya. Dia minta maaf dan akan merevisi postingannya. Ya sudah.

Saya nggak aktif cek medsoc dia karena memang dia tidak aktif dalam memposting, iya saya membalas tindakan followingnya dengan memfollow kembali. Maka suatu hari saat saya sedang iseng memperhatikan detail followers akun saya, saya kaget karena salah satu foto saya dijadikan profil picture olehnya. Foto tidak kelihatan wajah memang. Demikian juga nama saya yang dijadikan tambahan dari nama akunnya. Duh.... serius saya sedih banget, karena bahkan dia tidak punya keinginan untuk minta izin terlebih dahulu pada saya. Saya sih nggak keberatan ya kalau foto tanpa kelihatan wajah gitu dijadiin profil akun orang lain asalkan minta izin dan digunakan secara amanah. Saya lega dalam akunnya tidak ada foto lain saya yang dibajak tanpa izin. Belum dia mengulangi lagi kutipan-kutipan dari blog ini yang digunakan semaunya tanpa menggunakan sumber, padahal tulisan yang lain yang ditulis oleh penulis terkenal gitu dia cantumkan namanya.

Ini bukan sama sekali orang baru loh, saya beberapa kali berbincang sama dia, itu salah satu yang bikin saya nggak habis pikir. Dan nggak habis mengerti. Kok tega sih?
Dan kok sampai hati membuat buruk sebuah hubungan pertemanan dengan kelakuan yang kurang baik begini? Yah kita semua tahu memaafkan adalah suatu hal yang bisa saja mudah, namun harga sebuah kepercayaan dapat sedemikian mahalnya sehingga ketika dirusak dia tidak akan kembali lagi.

Dalam situasi yang sama orang mungkin akan menganggap pengunjung blog atau situsnya atau penyuka tulisannya adalah fans, namun saya menganggap semua yang mau lebih berinteraksi dengan saya entah di blog atau medsoc adalah teman. Sehingga sikap yang seperti ini menunjukkan bahwa hanya saya yang menganggap dia teman, tidak demikian dengan dia.

Namun selalu saja ya, kita tidak bisa mengharapkan orang lain memperlakukan kita seperti kita ingin diperlakukan. Pun juga tidak bisa selalu mendapatkan timbal balik perlakuan yang baik meskipun kita memperlakukan mereka dengan baik.

pic source

.