Omong-omong saya penyuka tulisan Pidi Baiq, lebih daripada caranya menulis yang nyentrik... saya suka kerendahan hatinya. Saya ingat ketika pertama kali menemukan akun beliau di twitter dan saya memfollow akun tersebut, beliau kemudian langsung mem-followback saya.
Salah seorang sahabat saya yang juga seorang penulis, merasa terinspirasi dan melakukan hal yang sama. Hey... mengagumkan bukan jadi inspirasi orang untuk lebih down to earth lagi, salut untuk ayah Pidi.
Saya sendiri sebelum itu sudah berlaku demikian untuk teman blog, yang follow saya dan saling blogwalking cukup sering tentunya. Dengan terkesannya saya pada foll-backnya Ayah Pidi dan juga penulis favorit saya yang lain - Tasaro GK, niat jadi terupgrade juga... lebih kuat dari sebelumnya. Saya senang sekali kalau difollow teman-teman blog dan bisa sama-sama saling mengenal dengan berbalas komentar. Kalian bukan 'sekadar' followers, tapi teman-teman saya. I love blogwalking so much. Blogwalking kinda refresh my mind. Dan saya juga banyak belajar dari blog-blog kalian yang saya kunjungi balik.
Sekarang ini, setelah orang nggak bisa kalau nggak nengok medsoc paling minimal sekali sehari... social media sudah jadi ajang untuk public figure berinteraksi dengan fans mereka sekaligus juga belanja di toko online. Saya mengerti kalau mungkin para public figure dan online shop ini tidak punya waktu untuk follback dan membalas semua interaksi. Namun tidak ada salahnya kok untuk lebih berbaik hati kalau bertemu para fans untuk public figure dan online shop kalau bertemu dengan customernya.
Yah sebagian besar public figure yang artis memerlukan demand dari fans kok sehingga mereka bisa mendapatkan tawaran berkarya. Kalau demandnya nggak ada ya permintaan juga sepi dong. Untuk online shop atau pemilik toko mereka butuh customer juga agar jualannya laku, sama-sama saling butuh. Customer butuh barangnya, penjual butuh uangnya. Seimbang, saling berhak diperlakukan dan memperlakukan dengan baik.
Ada seorang teman yang punya toko online bertemu dengan customernya di sebuah event dan disapa oleh customernya ini. Customernya nggak cuma beli satu-dua kali aja dari si teman. Kalau menurut saya sih udah jadi langganan juga ya... si teman ini setelah ngobrol dengan customer tersebut juga disapa dengan kenalannya yang pas aja ketemu. Ditengah-tengah ngobrol kenalannya nanyain orang-orang yang bareng sama dia.
"Oh itu customer gue," kata si teman, "Ya lihat aja yang lagi dipakai kan produk gue,"
"Oohh..." kata si kenalan.
Saya nggak tahu customer yang dimaksud dengar atau enggak, tapi kalau saya sih merasa itu statement yang nggak sopan. Karena ya mereka ketemunya di event kok... bukan di bazaar si teman atau apa, ketemunya diluar kegiatan jual beli. Masa sih bilang.., "oh itu teman gue," aja berat? Apalagi dia sudah sering beli ke si teman, udah ketahuan bisa dipercaya dan repeated order terus. Mestinya sih udah bisa dianggap teman yang sama-sama butuh dong ya ah :D Apalagi ceritanya nih... si teman ini demand produknya lebih tinggi dari supplynya jadi jatohnya kata 'customer gue' jadi kayak menegaskan aja posisi jual-belinya yang nggak balance itu.
Kalimat kedua yang bilang 'lihat aja yang lagi dipakai' juga kata saya sih kurang enak gitu diomonginnya karena habis itu terlepas dari ngeh 'hasil karya' si teman atau nggak, kenalannya itu kan juga bakalan ngelihatin detail dari si 'customer' tersebut. Lah masa nyaman sih dilihatin gituu? :))
Kalau selama ini, diantara teman-teman kantor kalau ketemu customer, vendor atau apapun diluar kerjaan ya biasanya 'called as friend' atau kolega di kantor gitu... kan lebih nyaman ya. Jadi bersikap ramah nggak cuma asal ramah aja, tapi juga treating someone equal to us. Nggak pakai embel-embel customer, nggak pakai embel-embel vendor dan sebagainya dan sebagainya. Karena bilang dia customer kita atau dia vendor kita misalnya, gak beda jauh dengan orang yang bilang, "Oh itu fans gue... suka minta foto dan tanda tangan gue,"
Buat saya sih gitu ya....
Tapi si teman yang nyebut 'customer gue' ini juga sebenarnya hanya teman saya di event itu, nggak deket secara personal jadi kalau mau ngasih tahuin kayaknya belum pada tempatnya sih.
Ada juga ibu seorang teman yang si teman ini juga jualan online. Ibu ini membina hubungan yang baik dengan teman-teman dan customer anaknya. Selalu ramah, baik, nggak tegaan sehingga jatuhnya bikin hormat sekaligus nyaman. Dia treat semua customer anaknya dengan menyenangkan dan seimbang, she even called all their customers with 'anak-anakku'. Yah saya sih memang nggak pernah dengar sih kalau settingnya sama seperti kejadian diatas, beliau akan menanggapi dengan bagaimana.
Tapi intinya ya... nggak ada salahnya kok memperlakukan orang lain meskipun kita nggak terlalu kenal dengan sikap yang setara, kalau dia nyaman dengan sikap kita ya semoga nyaman juga dengan urusan bisnisnya dong ya :)
Jadi gimana menurut kamu?
.
yap betul ga ada salahnya berperilaku baik sama orang yg g terlalu kenal
ReplyDeleteseperti saya mba
saya tuh selalu baik sama fans2 saya dimana pun mereka berada
kurang kerjaan banget ngefansin saya hahaha
setuju kita harus tetap ramah dan baik terhadap siapapun
ReplyDeleteSaya setuju dengan pendapat ini. Salam kenal Mbak ..
ReplyDeleteSetuju sama kamunya...
ReplyDeletesiiph.. setuju mbak ninda.
ReplyDeleteoya,saya pernah menemukan jual beli yang pembelinya gak sopan. karena si pembeli bilang kalo si penjualnya anak kecil. huhu.. apalagi kalo ada kata2 seperti ini "kamu kan cuma anak kecil"..
Setujuuuuuuu, terkadang seseorang juga perlu dihargai. Tapi realitanya beda, jadinya sering mikir, "kenapa ya orang itu ga seperti saya" entahlah ini termasuk sifat sombong atau apa XD
ReplyDeleteAkhirnya ya terima saja dan berkata, "All is well, Kie... All is well" hoho
Tak ada ruginya bila keramahan itu ditebarkan pada siapa saja, anytime.. anywhere .. tapi bukan tebar pesona lho.. :D
ReplyDeleteTak ada ruginya bila keramahan itu ditebarkan pada siapa saja, anytime.. anywhere .. tapi bukan tebar pesona lho.. :D
ReplyDeletehuwaaah..pengingat juga nih buat aku. mungkin sering keceplosan
ReplyDeleteAku pas jualan pulsa jg tak baik2 kin meski bkn pelanggan
ReplyDeleteKalo dulu pas saya kerja, kebetulan saya cs yg sering menelpon atau imel klien, saya sih juga lebih suka 'berteman' dengan mereka meski kadang over demanding. Sometimes kita belajar banyak dari mereka. Diluar urusan kerjaan, tentunya ada basa basi informal nanyain kabar, dsb dsb. Well, menurut saya, mereka tetep mahluk sosial bukan sekedar mahluk yg bernama klien. Jd ya ga ada salahnya sekedar nanya hal diluar kerjaan. Gitu sih. Ya sama2 butuh, Jd baiknya sih membina hubungan baik, ga cuma dateng kalo perlunya aja
ReplyDeleteIya, mba ninda mah rajin banget blogwalking.. :)
ReplyDeleteKalo kita dapet email dari produsen tertentu, email promosi misalnya - biasanya kata sapaan yang dipakai bukan "Dear customer". Mereka biasa pakai "Dear Shanti", atau "Hai Dimas". Kesannya produsen dekat dengan customer
ReplyDeleteeh anyin
ReplyDeletefollow mas pidi baiq dulu...
duh aku sekarang jarang kopdar gitu ik...
kalau ketemu langsung ya menjaga hubungan... semua dianggap teman