3 ALASAN MENGAPA SAYA PENGIN MENGUNJUNGI SOLO LAGI

Dipikir-pikir sih hidup itu lucu gitu. Dulu semasa masih umur belasan awal, saya hanya mengunjungi kota Solo untuk alasan selewat. Ada yang benar-benar cuma lewat, ada yang beneran berkunjung ke satu dua tempat populer disana sewaktu study tour. Sebut saja contohnya Pasar Klewer. Terus sudah sih, nggak balik-balik lagi.

Tapi beberapa tahun terakhir justru saya terhitung cukup sering mampir, pasalnya kerabat dekat suami dari garis ayah mertua yang asli Solo banyak yang tinggal disana. Jadi kalaupun pengin mampir kesana sekadar jalan-jalan kami bisa meniadakan biaya penginapan dan nggak usah repot survey hotel murah Solo backpacker dari situs pencari. Tapi buat teman-teman yang pengin cari penginapan selama ke Solo, harga-harga hotel disini cenderung reachable kok mulai dari 200,000 an sudah bisa dapat hotel yang oke.

Pertama datang karena pernikahan kakak sepupu dari suami, kedua kali datang pada saat mudik lebaran. Saya nggak begitu terkesan dalam perjalanan pertama yang menggunakan pesawat dari Jakarta. Pilihan pesawatnya nggak banyak dan ukurannya juga lebih kecil, efek ke telinga berasa banget jadinya. Keluar dari pesawat juga nggak bisa ngadem dalam airport dulu buat nunggu jemputan karena nggak ada resto atau cafe apa kek gitu yang umum, sementara kedai diluar airport semuanya terbuka dan panas.

Tapi perjalanan kedua boleh juga, via kereta api dari Surabaya. Nggak gitu capek dan cukup nyaman sepanjang perjalanan, meskipun memang lebih lama. Atau mungkin karena yang kedua ini bareng suami jadi saya nggak perlu sebelahan sama orang tak dikenal yang kebingungan karena newbie atau yang sok akrab ngajak ngobrol yang over kepo haha.

Nah berikut ini alasan mengapa saya pengin mengunjungi Solo lagi.

#1 Masakan Budhenya Paksu
Budhenya Paksu, kakak dari ayah mertua memiliki warung makan yang menunya sate kambing, tongseng, tengkleng dan nasi goreng kambing gitu. Sejujurnya saya nggak doyan banget daging kambing gara-gara pengalaman masa kecil yang bikin saya ogah sama daging ini. Tapi masakan budhenya Paksu ini beda karena daging kambingnya wangi, nggak apek, nggak bau kambing dan empuk. Itu yang bikin saya bisa makan kambing selama disana.

#2 Roti Primadonna
Yang terkenal di Solo sebenarnya adalah roti Orion Mandarijn, tapi karena saya belum pernah makan itu jadi nggak bisa komentar. Roti Primadonna ini yang bikin Primadonna Bakery, lokasinya nggak jauh dari Stasiun Kereta Api Balapan Solo. Pertama makan karena dibawain roti kejunya sama adek saya yang habis main ke Solo, terus juga dikirimin sahabat saya yang sempat tinggal disana. Rotinya ternyata super enaks, empuk dan seratnya lumayan panjang. Ngeju banget terus di dalamnya bertaburan keju blok yang nggak pelit, jadinya endeus banget gitu. Nagihin lah buat penggemar keju kayak saya. Sayangnya kalau momen lebaran mereka cuma jualan kue kering aja, nggak jual roti.

#3 Kalimilk
Kalimilk adalah warung susu yang populer di Jogja sebenarnya, terus buka cabang di Solo. Penggemar warung susu ini disebut neners. Warung ini layak coba banget, letaknya dekat dengan tengah kota Solo. Meskipun namanya warung tapi cukup besar juga, tempat parkirnya luas cukup buat pengunjung yang bawa mobil. Sayang kalau masih dekat momen lebaran gitu warungnya libur. Hehe. Jadi kalau momentum lebaran saya nggak bisa sekalian mampir ke tempat ini.

Kalau teman-teman, apa yang bikin pengin main ke Solo? :)