Dear Bulan Ramadhan,
Maafkan saya yang sedang futur. Semestinya tamu bulanan tidak menghalangi saya untuk menjalankan aktivitas biasanya, banyak mengaji.
Ini sudah berjalan beberapa hari, bahkan bacaan tidak ada kemajuan satu juz pun dari awal datangmu.
Apa kabar diri saya ini.
Bagaimana jadinya mendambakan kesabaran, keteraturan emosi yang terkendali dan rezeki yang diurus oleh Allah untuk terus mengalir tapi aktivitas untuk tabungan akhiratnya malas. Kesibukan kok seringnya berorientasi pada dunia saja, padahal rezeki sudah ada yang urus. Apalagi kalau diseimbangkan, dipergilirkan dengan baik?
Apa kabar hati saya ini.
Syukurlah Allah tidak sampai kesal melihat saya yang terlalu banyak meminta tapi sedikit memberi waktu untuk melakukan hal-hal yang Dia suka. Ah, maafkan :(
Kalau Ramadhan yang lalu-lalu bisa bawa Al Qur'an untuk dibaca kapanpun, bahkan disela menunggu komputer loading, dibaca melalui aplikasi ponsel saat sedang menunggu bis sampai tujuan atau di bandara dalam perjalanan pulang. Kok dulu rasanya nggak masalah? Bisa banget diselipkan dalam keseharian. Usai Ramadhan bahkan juga jadi kebiasaan yang bikin hati tenang. Sempat kok. Padahal dulunya juga sibuk banget. Sekarang kenapa susah?
Kenapa susah? Apanya yang beda?
Jangan-jangan saya yang terlalu banyak merasa susah dan memikirkan tekanan, hingga sering lalai bersyukur.
Dear Bulan Ramadhan,
Bersabarlah, maafkan saya. Beri saya kesempatan untuk berusaha dalam perbaikan :(
Komen terakhir, cuma mau bilang,, km produktif sekali mbak.. aku puasa malah alesan buat males buka blog, ckckck getok pala sendiri..
ReplyDeleteAamiin.
ReplyDeleteJadi inget tayangan Khalifah Trans7 minggu kemarin, temanya Mushaf Utsmani. Membahas sejarah percetakan al-Qur'an pertama kali. Ada hal menarik yg disampaikan Ustadz Budi Anshari kala itu, yaitu generasi para sahabat dulu sesibuk apapun, mereka tetap meluangkan waktunya untuk menghafal al-Qur'an, memperbaiki tahsin-nya, mempelajarinya, memahaminya. Lalu, bagaimana dengan kita yang seringkali mengatasnamakan kesibukan dan beralasan tidak punya waktu.
Makjleb juga di saya. Iya benar juga yang disampaikan ustadz tersebut. Sebenarnya kita bisa meluangkan waktu untuk memperbaiki kualitas baca Qur’an kita kalau kita mau. Tapi, seringkali banyak pertimbangan, akhirnya gak eksekusi-eksekusi.
bener sekali mba,godaan malas selalu menghampiri
ReplyDeletesemoga mba bisa segera memperbaiki semuanya. he salam
Yuk mbak, semangaaaatttt.... aku juga baru mau bangkit nih, hbs kedatangan tamu bulanan juga
ReplyDeletepernah ada seorang ustadz bilang, semakin kita merasa sibuk sehingga jarang baca AlQuran, kita akan betul-betul jauh dari mengaji, jadi ibadah memang perlu dipaksakan, karena sebetulnya kita nggak sibuk, tapi dijauhkan
ReplyDeleteMarhaban Ya Ramadhan...
ReplyDeleteSemoga dibulan yang penuh berkah ini selalu diberikan kemudahan...
Salam,
waduh... semoga ibadah puasanya lancar yaa ampe lebaran :'(
ReplyDeleteAku pikir aku udah ngenes banget hari gini masih juz dua kak ninnnn
ReplyDelete.__.
Amiinnn
Semoga kita masih bisa memperbaiki amalan target di bulan ini
Bertahun tahun gapernah berhasil khatam sebulan
Sellau gantung di juz dua puluh sekian hiks :'(
Cmangaddd nyin ^_^
ReplyDeleteKamyu lagi kebanyakan job ya :p
ReplyDelete