A TOUGHT IN RAINY DAY

Hallo, selamat sore dari tempat dimana saya menuliskan posting ini.
Langit hujan di luar, hujan deras kemudian gerimis besar-besar.
Berada dalam ruangan tanpa beranjak kemana-mana adalah persepsi saya tentang kenyamanan untuk saat ini.

Oh ya selamat hari blogger nasional, hingga hari ini berapa lama kamu sudah menjadi blogger? Atau memilih untuk hanya berfokus di sosial media?

Selama lebih dari tujuh tahun blogging dinaungi jendela ini, saya selalu terkesan pada betapa saya selalu menemukan hal yang menyenangkan dari jendela ini. Menulis hal-hal yang saya pikirkan dan sepanjang hari hanya menjadi pemberat kepala saya, menulis perasaan yang penting untuk melegakan hati dalam wujud apapun. Dalam setiap kata-kata saya menemukan banyak jalan keluar untuk menepi dan sibuk dengan diri sendiri, racauan kata-kata juga selalu mampu membantu saya untuk bertahan dalam situasi apapun meskipun tidak menimbulkan munculnya solusi.

Calm down, stop, write and get up. 

Now live your life again.

Selalu fase demi fase itu.

Saya tidak tahu sejak kapan ada hari blogger nasional, tapi pencapaian saya pada hari ini adalah ingin lebih mendalami rasa cinta saya pada menggambar. Bahwa menggambar tidak hanya pelampiasan saya dalam saat penat tapi juga adalah sesuatu yang ingin saya latih setiap saya memiliki jeda waktu untuk dialokasikan.

And no I don't play my fav bloglist, because I can't.
Bagi teman-teman yang pernah menanyakan siapa blogger favorit saya mungkin sudah tahu jawabannya.

Memilih blogger favorit itu, bagi saya sama seperti memilih teman favorit. Karena semuanya favorit saya maka semuanya istimewa. Karena semuanya baik hati dan sering berinteraksi dengan saya maka saya menghargai mereka - saya harap dengan sama baiknya.

Pada banyak momentum dalam hidup saya, saya selalu menghargai teman-teman yang baik, kesetaraan dalam perlakuan adalah salah satu indikatornya. Berusaha menjadi teman yang baik bagi teman yang baik, berusaha untuk menjadi ala kadarnya pada orang-orang yang ala kadarnya. Bukan membedakan, tapi menghargai tidak hanya terbatas pada penghargaan untuk orang lain, tapi juga pada diri sendiri.

Memang ada satu-dua yang kata orang seleb dunia blog dan saya juga kadang saya suka baca tulisannya, but they never be my truly favourite because I don't know them well. Saya nggak mengenal mereka dengan baik, pun juga nggak berinteraksi. Dan mereka pun juga sama sih, nggak mungkin merasa kenal dengan orang-orang yang meninggalkan komentar di blog atau sosial media mereka kecuali mungkin pernah mengobrol di dunia nyata karena bersinggungan sengaja atau tidak.

Mengistimewakan orang yang tidak mengistimewakan kita, bagi saya tidak akan membawa kita kemana-mana kecuali mungkin ketidakenakan hati karena tidak menerima timbal balik yang sepantasnya di kemudian hari. Tanpa kita sadari atau dengan kita sadari akan membuat kita nampak menyedihkan. Dan menjadi menyedihkan nggak pernah menjadi situasi yang saya sukai.
Setidaknya selalu seperti itu hingga saat ini.

Saya menerima beberapa pesan pendek melalui media sosial dan email tentang teman-teman yang yang kerasan mampir disini dan menjadi pembaca tetap jendela saya. Teman-teman yang sebelumnya tidak saya tahu ada karena belum pernah menyapa saya.

Hai terima kasih.
Sungguh saya sebagai seorang blogger punya banyak kekurangan, apalagi sebagai manusia. Terima kasih sudah suka membaca tulisan saya, jika berkenan silakan sapa saya disini sekali-kali. Biarkan saya balik mengenal kamu juga dan memasukkan kamu dalam daftar favorit saya :)