Nggak tahu dikutip darimana, entah novel ataukah status media sosial dari orang terkenal yang sering dikepoin manusia lain. Saya sering banget baca kalimat bagus ini dari media sosial teman-teman:
"ada indah dalam pindah."
Semula saya menyangka ini kalimat buatan dari teman yang memasang status tersebut, kemudian saya langsung terkesan karena mikir: wah kok dia bisa kepikiran ya bikin kalimat kayak gitu. Meskipun ternyata bukan karena banyak yang ngutip dan menjadikannya status media sosial, padahal mereka tidak berada dalam satu lingkungan pertemanan yang sama.
Kebaperan saya karena membaca kalimat itu bisa jadi dilatari karena saya orang yang nggak gampang pindah dan tiap kali harus pindah dari satu tempat ke tempat yang lain bawaannya baper kemudan curhat berpuluh-puluh posting blog karena hati masih belum bisa pindah dari tempat lama. Haha! Maklum sih label doang yang perantau dan pernah demikian sering berpindah tempat tinggal ala kebiasaan nomaden manusia jaman purba, hati saya selalu nggak bisa seperti itu.
Ada suasana-suasana yang hilang, ada kebiasaan-kebiasaan yang dulunya ada kemudian tidak lagi bisa dilakukan, ada orang-orang yang juga kita tinggalkan bersamaan dengan kepindahan. Sebagian orang-orang yang kemudian kenangannya cuma bisa kita ingat di kepala, the way we interacted with them, the way we laugh together, the way we spent our time together with them dan seterusnya.
Diantara banyaknya hal yang tidak bisa saya lupakan kala lampu mati di kantor dan daya genset tidak baik bagi kesehatan pc, kemudian kami saya dan teman-teman kantor menunggu lampu menyala dengan stabil kembali di coffee shop, berbincang apa saja. Pada hari lain, seorang teman kantor dari departemen saya yang menggemari cemilan jenis apapun menawari biskuit cokelat yang enak banget dan ternyata dia beli dari Marks and Spencer Indonesia. Kami kemudian berburu diskon pada jam istirahat di hari Jum'at yang waktunya cukup panjang ke Marks and Spencer store di mall terdekat pada bagian food and beveragenya yang diskonnya memang lumayan. Banyak cokelat, biskuit dan cemilan yang didiskon 50 persen atau beli 1 dapat 2 apalagi rasanya juga enak-enak banget, bukan jenis jajanan yang murah diskon tapi rasanya over msg bikin sakit tenggorokan atau cokelat yang rasanya manis doang kayak gula dikasih warna cokelat.
Kenangannya masih ada dan bahkan samar-samar kita masih bisa mengingat seperti apa rasa senangnya ketika sedang bersama dengan mereka tapi sesuatu yang kemudian datang dan tidak mampu kita cegah adalah saat masing-masing menjalani hidup yang tidak lagi bersisihan, menjalani hidup masing-masing dan saling melupakan. Lupa saling keep in touch.
Kok gitu amat sih Nin, ngomongnya?
Tapi kadang memang demikian atau harus demikian. Kontak yang kadang hilang karena nomor yang berganti, ponsel yang rusak dan memorinya hilang, email yang tidak bisa dibuka dan sebagainya. Juga karena hidup ini bersifat dinamis maka masing-masing kita menjalani hal-hal yang berbeda, pengalaman yang berbeda dan bertemu banyak orang berbeda hingga akhirnya ketika kita kembali bertemu dengan mereka bisa jadi akrabnya masih sama. Bisa jadi obrolannya masih ramai berisik seperti dulu, tapi bisa jadi juga bertemu selayaknya orang asing yang kagok karena merasa harus belajar mengakrabkan diri lagi dari awal. Belajar menakar omongan, jangan-jangan dia yang dulu teman dekat kita sudah berubah menjadi seseorang yang lain. Jangan-jangan orang-orang baru yang dia temui dan ragam cerita yang dia lalui ketika tidak bertemu dengan kita membuat masing-masing sudah tidak lagi sefrekuensi.
Memang kayaknya random banget tapi itulah yang sedang muncul di kepala saya ketika sedang browsing di Mapemall, mencari men's apparel dari Marks and Spencer Indonesia untuk Paksu karena menurut saya dia butuh baju kerja baru. Karena menurut saya baju yang harusnya paling bagus yang kita miliki adalah baju kerja, karena dipakainya untuk mencari rezeki. Kata si bokap, penampilan yang baik dan rapi dapat menarik banyak rezeki dibanding berpakaian seadanya. Koleksi Marks and Spencer selalu bagus dan mapemall.com memungkinkan saya untuk bisa belanja brand ini versi diskon, aslinya di mall jarang-jarang diskon banyak sih.
Kemudian lagi browsing barusan tadi, saya jadi mendadak baper karena keinget berburu diskon jajanan di bagian food and beveragenya M&S bareng teman-teman kantor dulu.
Kayaknya saya memang cocok ya jadi salah satu kandidat duta susah move on se-Indonesia.
Well, see you someday guys :')
yang paling nyesek dari pindahan itu hubungan dengan orang- orang yang ada di rumah yang dulu...takut engga bisa berinteraksi dengan temen- temen di rumah yang dulu kalau pindah itu...
ReplyDeleteSalam kak Ninda.. :)
Maju-baju di Mark & Spencer banyak yang bagus modelnya
ReplyDeleteKak.. Ayo dong, copot prediket susah move-onnya. XD Kan akunya jadi pengen menepuk pundak kakak dan bilang "Udah tahun 2016 kak.. Move.." XD
ReplyDeleteNin, kamu nulis terasa banget. Saya merasakannya, meski teman lama tapi kalau kami bersua kayak malu2 kucing, meraba2 perasaan masing, mendelik-memandang lebih lama. Sebenarnya ada sedihnya sih, tapi sepertinya hal yang wajar juga
ReplyDeleteAku gak pernah membangun hubungan sama orang-orang di tempatku tinggal, jadi gak ngaruh kalo pindah.. indahnya kalo orang sebelumnya ngebetein, pindah adalah udara baru buatku *tsedaapp*
ReplyDeleteCoklat itu emang apapun bentuknya enak banget ya mbak... hihihi
ReplyDeleteAku paling mupeng sama yang namanya diskon. :D
ReplyDeleteMilih baju cowok lebih susah ey...tapi kenapa ya baju cowok walo sederhana harganya lebi mahall
ReplyDeletemendadak pengen shopping :D
ReplyDelete