Seperti seorang anak kecil yang baru mendapatkan gulali merah muda manis yang sudah lama dia inginkan dari ibunya untuk dinikmati selagi dia bermain seorang diri di taman belakang rumah. Kemudian dalam perjalanan kembali ke taman belakang rumah, menuju ke ayunan di dekat kolam ikan, tanpa sengaja kakinya terantuk batu yang tersembunyi rumput hias, keseimbangannya hilang dan dia terjatuh begitu saja tanpa sanggup menyelamatkan gulali merah muda manis itu.
Gulali merah muda yang cantik sekaligus manis itu sekarang menjadi kotor karena belepotan tanah dan guguran daun di taman belakang rumah itu. Anak kecil itu menangis, kakinya terasa perih karena tergores tetapi dia lebih mengkhawatirkan gulali merah muda yang sekarang sudah menjadi kotor karena ibunya tidak pernah membiarkannya memakan apapun yang telah jatuh ke tanah. Benar saja, ibunya melarang dia memakan gulali yang sudah kotor bercampur debu, tanah dan guguran daun di belakang rumah.
Gulali merah muda yang cantik sekaligus manis itu sekarang menjadi kotor karena belepotan tanah dan guguran daun di taman belakang rumah itu. Anak kecil itu menangis, kakinya terasa perih karena tergores tetapi dia lebih mengkhawatirkan gulali merah muda yang sekarang sudah menjadi kotor karena ibunya tidak pernah membiarkannya memakan apapun yang telah jatuh ke tanah. Benar saja, ibunya melarang dia memakan gulali yang sudah kotor bercampur debu, tanah dan guguran daun di belakang rumah.
Kita pun juga seperti itu, bisa saja dalam satu waktu kita tertawa karena merasa senang akan suatu keberuntungan yang datang pada kita dan ketika sesuatu itu kemudian hilang dan pergi dari kita. Lantas setelah itu kita juga merasa sedih karena kehilangan.
Ketika kita beranjak dewasa bahkan sudah benar-benar menginjak usia dewasa, kita tahu bahwa kita sudah sering merasakan dan mengalami kehilangan. Baik kehilangan kecil maupun kehilangan besar yang mampu membuat hati kita terasa berlubang dalam waktu yang tidak sebentar.
Dalam bentuk apapun, kehilangan selalu tidak pernah sederhana dan menyenangkan. Kecuali mungkin bagi kita para wanita yang membeli beras merah tropicanaslim untuk diet dan berhasil kehilangan beberapa kilogram serta lemak tubuh dalam prosesnya, atau mungkin kehilangan beban pikiran karena sudah dituangkan dalam bentuk tulisan di blog pribadi atau diary kita? Ya itu contoh kehilangan yang menyenangkan, namun ada berapa banyak jenis kehilangan yang menyenangkan?
Ada banyak jenis kehilangan yang lebih tidak menyenangkan ketimbang dari jenis kehilangan yang melegakan.
Meskipun sudah sering merasakan banyak kehilangan, bahkan sering juga merasakan kehilangan atas sesuatu yang sebenarnya tidak pernah benar-benar ada untuk kita. Tapi kita terus menerus lupa. Lupa untuk tidak terlalu bahagia, lupa untuk tidak terlalu meletakkan harapan-harapan demikian tinggi.
Malangnya kita selalu mengulangi kesalahan yang sama dengan merasa memiliki sesuatu yang sebenarnya hanya sementara dan bersifat titipan.
Bukankah, kita hanya mampu mengalami kehilangan karena merasa memiliki?
Ketika kita beranjak dewasa bahkan sudah benar-benar menginjak usia dewasa, kita tahu bahwa kita sudah sering merasakan dan mengalami kehilangan. Baik kehilangan kecil maupun kehilangan besar yang mampu membuat hati kita terasa berlubang dalam waktu yang tidak sebentar.
Dalam bentuk apapun, kehilangan selalu tidak pernah sederhana dan menyenangkan. Kecuali mungkin bagi kita para wanita yang membeli beras merah tropicanaslim untuk diet dan berhasil kehilangan beberapa kilogram serta lemak tubuh dalam prosesnya, atau mungkin kehilangan beban pikiran karena sudah dituangkan dalam bentuk tulisan di blog pribadi atau diary kita? Ya itu contoh kehilangan yang menyenangkan, namun ada berapa banyak jenis kehilangan yang menyenangkan?
Ada banyak jenis kehilangan yang lebih tidak menyenangkan ketimbang dari jenis kehilangan yang melegakan.
Meskipun sudah sering merasakan banyak kehilangan, bahkan sering juga merasakan kehilangan atas sesuatu yang sebenarnya tidak pernah benar-benar ada untuk kita. Tapi kita terus menerus lupa. Lupa untuk tidak terlalu bahagia, lupa untuk tidak terlalu meletakkan harapan-harapan demikian tinggi.
Malangnya kita selalu mengulangi kesalahan yang sama dengan merasa memiliki sesuatu yang sebenarnya hanya sementara dan bersifat titipan.
Bukankah, kita hanya mampu mengalami kehilangan karena merasa memiliki?
Aku banget itu, Mbak Linda. Lupa meletakkan harapan-harapan yang terlalu tinggi, namun lupa juga memperbaiki diri, lupa memantaskan diri untuk menyadari, pantas atau tidak menerima harapan-harapan itu :(
ReplyDeleteKehilangan beberapa kilo sih fine ahhahaha
ReplyDeleteTapi aku kadang kok masi percaya ya, klo kita pas lagi lucky banget ada satu sisi yang kita hris siap-siap bakal unlucky gitu...
iya bener nyitt
Deleteberas merah kayak apa ya mbak rasanya? belum pernah coba soale.. hehe
ReplyDeleteenak ochaa... aku suka cepet bikin kenyang :)
Deleteseringnya kita lupa, sebenarnya banyak hal yang diambil hanya untuk diganti dengan yg lebih baik. *aseeeeegg :D
ReplyDeletewah iya bener banget :D
DeleteHilang lelah paling enak hehe
ReplyDeletePas anak2 udah goal sesuai yg aku mau... Emak ngatur ini yaa : D
Hilang lelah pas lihat anak2 tdr karena juga bisa ikutan tdr
hihi :)
Deleteseperti lagu yang lagi in sekarang ini
ReplyDeletekita merasakan memiliki jika pernah kehilangan
#maknjlep
lagu apa itu? belum pernah denger :O
DeleteI knew i lost you before i met you.
ReplyDeleteEh begimana?!