Perasaan kemarin baru tahun baru lho, kok udah februari pertengahan aja. Februari tuh temanya pasti pink-pink dimana-mana karena event Valentine yang banyak dirayain orang-orang.
Apa saya juga merayakan Valentine? Enggak... Kalau manteman sudah sering baca postingan saya di blog ini pastilah tahu kalau saya bukan jenis orang yang akan merayakan Vals day. Makanya sedih aja sih kalau diluaran banyak banget orang yang sinis padahal mereka muslim pada orang-orang yang mereka sharing tentang mudharatnya Vals day, hmm...
Diantara mereka, contoh tanggepannya tuh kayak gini: pasti deh bentar lagi ribut-ribut soal pro kontra valentine.
Yah itu mungkin benar, tapi kenapa ya bacanya bikin serasa keslomot sodetan panas gitu ehm.
Believe or not, saya juga pernah dalam masa-masa jahil yang nggak ngerti kalau seorang muslim harusnya tidak merayakan valentine day karena beberapa alasan. Secara universalnya saja ya karena kasih sayang harusnya setiap hari dong, sama seperti hari ibu... mestinya juga tiap hari kita aplikasikan dan rayain. Karena balikin air susu beliau pasti kita nggak sanggup ya kan? Makanya membantu pekerjaan sehari-hari ibu dan menyenangkan hatinya juga kudunya dilakukan tiap hari. Nah kalau acuan-acuan dalilnya banyak, bisa kok dicari di situs konsultasisyariah.com, muslim.or.id, atau muslimah.or.id dengan rujukan yang lebih detail dan memuaskan.
Karena dulunya pas masa sekolah alhamdulillahnya single melulu, jadi saya nggak pernah dapat valentine gifts dari cowok tapi tetep selalu dapat kado dan cokelat dari teman-teman dekat saya. Jadi ya sama aja sih dulu pernah ngerayain valentine. Pertama saya tahu pas baca majalah dinding sekolah yang berhubungan dengan rohani Islam, ya dulu kan belum jamannya social media jadi baca-baca gitu dari mading dan majalah. Itu tuh baru tahu bahwa muslim semestinya nggak merayakan Valentine dan setelah itu saya berhenti dari acara saling ngasih gift untuk Valentine.
Coba deh kalau saya nggak baca artikel itu, duh bakalan lanjut itu keenggaktahuannya entah sampai kapan. Iya, artikel itu adalah bentuk dari dakwah. Dan dakwah itu karena sekarang era digital maka banyak dilakukan dengan cara digital juga yaitu dengan melalui social media, website dan seterusnya.
Dakwah adalah cinta, karena itu kita semua wajib melakukannya, tentu dong dengan cara 'spread the love not hate'. Kalem and of course using good words. Makanya meskipun tiap tahun menjelang event Vals day jangan bosan deh untuk selalu sebarin hal yang sama tentang betapa kita semestinya bukan orang yang merayakan itu. Karena akan selalu terbuka kemungkinan bahwa ada orang-orang seperti saya yang sebelumnya belum paham mengapa kita nggak boleh merayakan Vals day.
Agak lucu tapi miris kalau nonton tayangan bulan februari yang isinya orang-orang yang bingung ngasih surprise apa ke pasangan dalam rangka hari Valentine dan film pendek yang core ceritanya soal orang yang galau akut gara-gara jomblo padahal mau valentine. Seolah-olah dengan being single lantas langit bakalan runtuh gitu.
Duh dek, dikau kemana aja deh ah selama ini?
Jangan membiarkan status single menjadikan kamu manusia kelas bawah, jangan kepengaruh meme-meme di internet bahwa orang yang pacaran itu selalu lebih bahagia, ngenes dan keren ketimbang kamu-kamu yang single ini.
Justru single itu keren tahu! Pandai menjaga diri sebelum kamu siap berumah tangga. Eheum! Inget deh kalau spread the love not hate itu tiap hari bukan cuma pas bulan februari doang, apalagi cuma dibatesin tanggal 14.
Nah saat-saat single karena belum siap jadi istri atau suami orang, banyak banget lho yang bisa bikin kamu makin keren dan berkualitas sebagai seorang single. Tentu saja semakin berkualitas kamu maka future husband/wife juga insyaAllah semakin tinggi kualitasnya.
#1 Saatnya bekerja keras untuk mengejar impian kamu
Ketika sudah menikah pasti dong yang harus diprioritaskan adalah keluarga, apalagi para wanita sebagai istri yang pasti prioritas utamanya adalah suami kemudian anak-anaknya. Makanya mumpung masih single waktunya mengejar impian, bekerja keras untuk meraih aktualisasi dan pencapaian yang ingin kamu peroleh dalam hidup.
#2 Membanggakan dan membahagiakan orang tua
Sebelum berkeluarga, sebagai single keren tentu prioritasnya masih ke orang tua. Tetap bekerja keras untuk meraih impian dan mandiri adalah sesuatu yang akan membuat orang tua bahagia dan bangga. Apalagi kalau kamu membelikan mereka hadiah dengan uang hasil kerja keras sendiri. Mereka tentu bakalan bangga banget dong sama kamu ;)
Hayuk para single keren yang pengin belanja buat diri sendiri atau buat keluarga, jarang-jarang diskon promo buat single gini, unyu kan ya :D Biasanya buat couple muluk lho, bulan februari gini...
Keep happy and proud being single until you're ready for marriage ;)
Ku juga ga ngrayain budaya itu nyin...
ReplyDeleteSamaaaa
Dulupun pas heboh SMA temen2 pada latah ikut2an, aku teteup ga ikut2an karena prinsipp sih
ah salut sama nita :))
DeleteWhat a great post it is, well, setuju dengan isi post ini, punya pasangan itu hal biasa dan bukan sesuatu yang istimewa, namun orang-orang kebanyakan terlalu sering melakukan campaign memaksakan keyakinan mereka kalau kamu udah anak sekolahan sekelas SMA, kuliah, or you are considered as "remaja", kamu harus punya pasangan biar bisa diterima oleh lingkungan, is that so? Not at all, pemahaman seperti itu tidak netral dan merusak kenyamanan orang lain, ya kalau orang lain lebih nyaman sendiri yaudah enggak usah ribet-ribet ngurusin dia yang lagi ingin sendiri, lah toh dia bertanggungjawab atas pilihan hidupnya, as simple as that, iya enggak ka Ninda?
ReplyDeleteOnce more, sayangnya stigma di masyarakat kita khususnya anak remaja, kuliahan, or even anak2 yang udah kerja kaya punya burden atau keharusan buat punya pasangan, of course stigma itu enggak salah dan benar-benar aja, yang salah adalah cara mereka memandang arti dari memiliki pasangan, well, kalau memang hubunganmu dengan pasanganmu membahagiakan, kau pasti tak akan mengusik orang lain untuk segera memiliki pasangan, dan saya percaya hubungan mereka memang bahagia karena mereka tidak sibuk memamerkan ini itu pada orang lain, beda halnya dengan orang yang suka sekali sibuk menyuruh-nyuruh orang lain untuk segera mencari dan mendapatkan pasangan dengan klaim kebahagiaan bisa didapatkan kalau sudah memiliki pasangan, saya jadi malah bertanya-tanya dengan tipe orang yang kedua ini, rasanya mereka ini seperti orang yang tidak begitu bahagia hubungannya dan ingin orang lain juga merasakan bagaimana enggak enaknya sisi lain punya pasangan, kok kaya revenge atau balas dendam gitu ya? Hehe
Apakah sesimpel itu untuk mendapatkan kebahagiaan? Actually, it's not that simple.
Pertama, harus dilihat dulu niatnya, mau mencari pasangan niatnya atau goalnya untuk apa? Kalau cuma untuk have fun aja, mending enggak usah deh, selain buang-buang waktu produktif kita, hubungan itu enggak jelas akan kemana dan akan terus mengikuti alur relationship rapuh yang gitu-gitu aja, pdkt, nembak, jadian, have a date dan menjalani relationship, dan putus, ganti pasangan lagi, dan gitu aja terus sampe tanggal di kalender abis. Hehe
Kedua, menjalani hubungan itu harus ada goalnya, such as getting merried di umur sekian, sebelum sampai pada target itu, mereka berdua bisa membangun kualitas diri bersama baik itu dari segi kompetensi di bidang yang jadi expertise mereka, menabung untuk kehidupan mereka bersama kelak, meraih impian yang sedang diusahakan, dan masih banyak hal lainnya yang seru buat dilakukan bersama demi mendapatkan relationship yang berkualitas as long as there is a goal dalam relationship itu.
Ketiga, again, kalo emang nyari pasangan cuma karena tendensi malu sama teman-teman yang udah punya pasangan, dipaksa temen, atau orang terdekat, mending sudahi saja keinginan itu, tunda dulu sampai benar-benar siap.
Karena hidup enggak selamanya membicarakan pasangan, lebih baik menghabiskan waktu untuk membentuk kualitas diri selagi kita masih single, iya enggak ka Ninda?
That's all my thought after reading your post ka.
Duluuu jaman kuliah rasanya pengen ngerayain vals day, sekarang mikir... nggo opo toh yo kok mikir nemen temen... dikasih cokelat segabreg tapi kalo ditinggalin pas sayang-sayangnya mah percumaaa #plaks mending di kasih cokelat segambreng pas akad nikah ya... Hahaha
ReplyDeletekalo cokelat sih tiap hari dikasih lebih enak mbak hahaha :D ya kan
DeleteAku mau kak dihadiahin jam apel ;)
ReplyDeleteTapi aku ga single lagi :D
eheum :D
DeleteAku pernah dapet coklat juga dari temen pas smp, tapi baru ngeh kalo itu buat valentine setelah dikasih. Hyaa, ga nyangka aja. Tapi karena udah diterima ya makan aja coklatnya. Untungnya yg ngasih cewek. Wkeke
ReplyDeleteaku dulu malah tukeran kado gitu mbak tp cuma sama setemenan deket hmm :(
DeleteAku sampai sekarang bahkan engga pernah dapet coklat dari siapapun entah lagi event valentine atau engga hahahhaha :')
ReplyDeleteini kode minta dikirim cokelat buat swap ya fizi? hahhaa
Deleteahahhaa aku malah g ngeh kalau bukan karena promote coklat di minimarket
ReplyDeleteaku demen banget promo cokelat :D
DeleteMantap, mudah-mudah menjadi pengingat bagi yang lainnya khususnya pada bagian ini " Saatnya bekerja keras untuk mengejar impian kamu
ReplyDeleteKetika sudah menikah pasti dong yang harus diprioritaskan adalah keluarga, apalagi para wanita sebagai istri yang pasti prioritas utamanya adalah suami kemudian anak-anaknya. Makanya mumpung masih single waktunya mengejar impian, bekerja keras untuk meraih aktualisasi dan pencapaian yang ingin kamu peroleh dalam hidup."
Sukses mba...
Aku jg ngga pernah ngerasain vals day uhuy... Cuma dgr curhatan temen doang, hihiii
ReplyDeleteTapi pernah mkn cokelat dari temen yg dikasih pacarnya juga
Single dulu tuh ngapain yaaa akuuuu, kayanya foto2 sama tmn kuliah mlulu 😹😹
baguss dong mbak :)
Delete