LA LA LAND, WHY SO SAD?

Belum lama ini saya nonton film Lalaland, iya saya tahu terlambat banget ya kan? Karena mungkin semua orang sudah duluan nonton film ini.

Dari segi cerita, saya bisa bilang kalau ceritanya biasa aja. Terlalu biasa bahkan, tentang mimpi dan percintaan. Dua orang yang sama-sama berusaha stay ke jalan menuju impian mereka dan tetap membersamai satu sama lain.

Bener-bener erita yang plotnya terlalu biasa, menurut saya.
Sama sekali tanpa twist karena ketebak banget kok apa yang bakal terjadi.
Tapi justru sangat dekat dengan realita kehidupan orang-orang pada umumnya.

Ini bukan cerita chick flick yang super romantis sekaligus lucu. Bahkan meskipun saya suka elemen-elemen di dalam film, pemandangan,  kostumnya yang chic vintage, tapi saya nggak pernah nyaman sama adegan tari dan nyanyiannya.
But I love how it so close to reality.
It's beautiful because it's so real.

Dua orang yang sama-sama mengejar mimpi dari 0 hingga sama-sama mencapai apa yang mereka impikan dalam waktu yang nggak sebentar dan dengan pengorbanan yang tidak bisa dianggap enteng.

Mereka sama-sama mampu menggapai mimpi meskipun tidak bisa melakukannya bersama-sama. Dan pada akhirnya mereka juga tidak bersama.

It hurts somehow, dari sisi emosinya.
Seperti menerangkan lebih tegas, bahwa pada kenangan yang tanpa cacat, ada sisi kita yang tidak bisa berhenti mencintai sesuatu yang kita tahu bahwa sesuatu itu tidak bisa menjadi milik kita.
Dengan sebab apapun.

But they live their life. Happily. In separated way.

It's sad, buat penonton baper seperti saya.