Cemaskan ketika kita tidak mampu menghasilkan tulisan yang baik dalam waktu lama.
Berhenti mencemaskan berat badan kita yang semakin lama angkanya terus bergeser ke kanan.
Karena sungguh tidak akan baik bagi mood kita dan imbasnya akan siap menerpa siapapun orang disekeliling kita. Body image yang buruk, merasa jelek, tidak pede akan menurunkan kualitas diri kita yang seharusnya mampu lebih dari itu.
Cemaskan betapa kita sudah terlalu lama tidak berolahraga, malas bergerak dan jarang menyantap sayur dan buah, namun terlalu banyak menyantap gorengan dan santan. Cemaskan bahwa meskipun kelihatan sepele saat ini, karena kita masih muda namun hal-hal itu akan memburuk di masa depan. Karena kesehatan adalah investasi terbaik bagi diri sendiri, bukan?
Berhenti mencemaskan di usia keberapa nanti kita akan melampaui target life-stage kita berikutnya. Berhenti bertanya-tanya kapan tepatnya kita akan memiliki pekerjaan yang bisa kita banggakan ke semua orang ketika saat ini kita tidak bekerja atau bekerja dengan pekerjaan bergaji kecil, berhenti mencemaskan kapan kita akan bertemu jodoh dan menikah, kapan tepatnya kita akan diamanahkan keturunan serta kapan tepatnya anak-anak kita akan mampu untuk mandiri dan pengertian terhadap orang tuanya.
Cemaskan jika kita belum banyak menebar kebermanfaatan pada orang-orang sekitar, bahkan tidak sempat melakukannya karena terlalu sibuk dengan keluhan diri sendiri. Merasa paling merana dan menanggung beban berat sendirian.
Berhenti berpikir negatif, mencemaskan hal-hal yang pada akhirnya membuat kita bersedih dan kurang bersyukur pada kondisi hidup kita saat ini.
Tetap berusaha semampu dan sekeras yang kita bisa untuk mewujudkan hal-hal yang kita inginkan, tetap berpikir positif dan ingatlah bahwa kita berharga dan bahwa Allah sudah sangat banyak memudahkan hidup kita, memberi jalan keluar pada masalah kita dan tidak pernah mengabaikan kita.
Maka segalanya akan selalu seperti itu.
Waktu yang paling tepat menurut Allah tidak pernah lebih lambat, ataupun lebih cepat.
Selalu pas pada waktunya.
Kita saja yang sering merasa tidak mampu bersabar.
sukaaa mbak, sukaaa :')
ReplyDeleteSaya juga suka, suka tersindirnya :)
DeleteYepp, aku juga udah let it flow aja nih skrg kak
ReplyDeleteEnggak diburu-buru enggak dikebut kebut
Welcome Desemberr!!
Gak terasa udah akhir tahun aja
wuaaaa, sepakat kak nind
ReplyDeleteaku juga lagi nyantai ngurusin berat badanku. cuma ngatur pola makan aja, ya dibahagiain aja. Ntar kan juga turun-turun sendiri beratnya, hahaha
btw aku jarang banget mencemaskan hidup. sejak kecil udah sering berpikiran positif. tapi kalau dulu, berpikiran positif dan merasa bahwa kekuatan itu berasal dari diri sendiri. baru akhir-akhir ini, aku menyadari bahwa kekuatan untuk berpikir positif, datangnya bukan dari aku, melainkan dari yang menciptakan aku
duh laaaah, gitu aku baru menyadarinya
hahah,, paling cemas sama trafik blog , kalau trafiknya sedikit gak dapat komisi,, hahah :D jadi lupa pada niat awal, padahal bangun blog itu untuk membantu dan bermanfaat bagi orang lain,,,
ReplyDeletebanyaklah kecemasan2 yang tidak penting, contohnya cemas kalau 2018 nmasih J**mbl* jhahah wkwkwk, soalnya ada isu pemda akan suntik mati jika di 2018 masih ada yang J***lo... XD
Huaaaaa aku kesentil! Aku abis mencemaskan blog sampai stres luar biasa. Merasa cara menulis mengalami penurunan, sampai akhirnya sesek napas.
ReplyDeleteTapi aku bersyukur menyambut Desember ini, akhirnya washi tape aku kepake juga untuk journaling. Paling ga, aku mulai menulis jurnal kembali. Semoga bakal bertahan untuk selamanya.
Terima kasih sudah menyentil aku dengan tulisan ini, Mbak. Mari lupakan semua problematika dan terus berkarya.
Saya juga lagi mencemaskan berat badan yang semakin membengkak. Kurang olah raga, dan saya juga mencemaskan kerut wajah saya, yang semakin tampak tidak mempesona saat berselfie ria.
ReplyDeleteAlhmdlh.. banyak bersyukur tentunya.
ReplyDelete