Selepas pendidikan sekolah menengah atas, saya juga merantau demi pendidikan lanjutan di kota yang jaraknya sekitar 4 jam perjalanan dari kota kelahiran saya.
Pertama kali jauh dari rumah dan keluarga memang tidak mudah. Saya harus membiasakan diri untuk mengurus diri sendiri meliputi berbagai keperluan, baik untuk hidup sehari-hari maupun kehidupan perkuliahan.
Mungkin semua terasa agak mudah ketika masa masih menjadi mahasiswa baru, tapi perlahan semakin sulit karena kegiatan organisasi yang saya ikuti dan beban perkuliahan yang semakin padat berikut tugas-tugasnya. Antara mengerjakan tugas kelompok dan keperluan organisasi itu bisa bikin saya nggak bisa memanage waktu dengan baik. Padahal ada jam malam di kos. Selewat dari jam yang ditentukan, pintu akan dikunci dan tidak ada satupun dari kami yang memiliki serepnya.
Beberapa kali saya terpaku berdiri di depan kos karena pulang kemalaman dan tidak tahu harus ke mana, berakhir masuk warnet 24jam yang ramai dan mengambil paket semalaman. Ini kos saya masih dekat, enggak kebayang deh mahasiswi-mahasiswi yang pulang sendirian malam-malam padahal rumahnya jauh.
Setelah lulus dan bekerja di ibu kota, ternyata saya masih tetap tidak bisa menghindari pulang malam. Meskipun Jakarta dikenal sebagai kota megapolitan yang tidak pernah tidur, setelah dini hari kita bisa berasa kok minimnya aktivitas yang jauh berkurang dengan larut malam sekitar pukul 10 atau 12 malam. Sementara masa-masa pekerjaan enggak bisa ditinggal dan mengharuskan lembur yang tidak bisa dihindari juga kudu dijalani.
Sejauh ini, selama memakai layanan GOJEK sih saya selalu ketemu driver yang ramah ya. Layanan GOJEK yang paling sering saya pakai adalah GO-FOOD, GO-SEND dan GO-CAR. Drivernya GO-CAR macem-macem. Ada yang pendiam, ada yang ramai suka ngajak ngobrol dan ada yang ramah. Yang suka ngajak ngobrol bikin rame di jalan, yang pendiem bikin tidur nyenyak di jalan. Both is good and I don't mind it.
Yang ditakutkan adalah saat sedang pulang malam atau dini hari di mana jalan dan sekitarnya sudah sepi, karena ramainya Jakarta hingga pagi itu enggak meliputi semua kawasan. Ada area-area tertentu yang benar-benar sepi juga kok. Belum lagi jika minta diantar keluar Jakarta, alamat deh makin banyak tempat-tempat sepinya.
Nah kalau udah tempat-tempat sepi yang jauh dari keramaian gini mengkhawatirkan guys, baik pembegalan atau perampokan kemungkinan dapat terjadi. Tidak hanya driver saja yang bisa jadi korban, penumpang juga! Serem sih... tapi kadang karena sudah sering lewat rute yang sama kita jadi mengenali rute tersebut. Maksudnya apakah rute yang kita lewati nonstop selalu rame all day long atau sepi saat jam-jam tertentu. Kita jadi belajar membuat keputusan kapan harus pulang atau lebih memilih menginap di tempat teman.
Sayangnya meskipun situasi yang ada bisa membuat kita tetap stay chill, keluarga di rumah yang enggak bisa stay chill. Terlebih anak perempuan, bener-bener bagi orang tua seringkali age is just a number. Berapa pun umur kita, entah udah nikah apa belum, nggak membuat mereka lantas berhenti khawatir.
Seperti yang dialami teman saya setiap kali pulang malam darimana pun, baik urusan pekerjaan atau cuma traveling dan sekadar jalan dalam kota. Lewat dari jam 9, orang tuanya langsung enggak henti menelepon dengan selisih waktu yang dekat, antara 10 sampai 15 menit saja. Main ke mal juga bareng saya pun juga begitu. Dari sejak kami masih sama-sama awal 20-an hingga sekarang ketika sudah di akhir umur 20-an.
Si teman tentu saja enggak nyaman dong dan sering protes ke orang tuanya, ngerasa sudah cukup dewasa untuk bepergian sendiri. Lagipula dia bertanggung jawab dengan kegiatan pergi-perginya. Mayoritas cuma ke mal, jalan-jalan dan business trip. Dan protesnya juga selalu dijawab sama orang tuanya, berita kejahatan yang marak terutama terhadap perempuan, membuat mereka semakin parno. Jadi bukan soal teman saya ini masih remaja atau sudah kepala tiga, atau bahkan sudah menikah sekalipun. Mereka tetap saja khawatir ketika anak perempuan mereka belum sampai rumah dengan selamat.
Wajar sih namanya juga orang tua, mungkin teman-teman juga mengalami hal yang sama.
Untungnya sekarang sudah ada fitur-fitur baru dari GOJEK untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna layanannya. Fitur ini nih selain bisa #uninstallkhawatir dari diri kita sebagai pengguna langsung dan keluarga di rumah.
Apa ajakah fitur-fitur baru ini?
Bagikan Perjalanan
Ada enggak yang pernah pulang malem-malem naik kendaraan umum terus tadi parno sendiri karena jalannya sepi. Gimana kalau mobilnya mogok mendadak?
Lantas kita screen capture kontak driver, lokasi kita saat itu dan maps perjalanan ke keluarga. Sekarang sudah enggak perlu lagi karena sekarang bisa memakai fitur Bagikan Perjalanan dengan share link langsung ke Whatsapp, LINE, dan aplikasi pesan singkat lain termasuk SMS untuk live tracking. Link tersebut juga bakal ngasih tahu info driver dari nama, nomor kendaraan dan nomor pemesanan serta rute yang akan ditempuh menuju lokasi tujuan. Jadi melalui ini, keluarga bisa langsung tahu lokasi saya dengan actual. Tracking yang bisa diakses juga berdasarkan lokasi saya sekarang alias real time.
Tombol Darurat
Tombol Darurat adalah fitur cepat ketika terjadi situasi yang tidak diharapkan saat kita sedang dalam perjalanan, misalnya kecelakaan, tombol ini akan menghubungkan langsung selama 24 jam dengan Unit Darurat GOJEK.
Karena kita tidak sendiri sebagai pengguna jalan, pengemudi kendaraan lain yang ugal-ugalan juga bisa berimbas ke kecelakaan. Saat ini untuk layanan GO-CAR seluruh Indonesia sudah ada fitur Tombol Darurat ini ya, penting untuk diketahui jika kamu pengguna setia GO-CAR seperti saya. Sementara untuk GO-RIDE mudah-mudahan segera menyusul. Tapi ya semoga saja kita semua nggak perlu menggunakan fitur yang satu ini ya...
Asuransi GO-RIDE
Demi perjalanan bebas khawatir, GOJEK bekerja sama dengan platform asuransi digital guna menyertakan asuransi penumpang untuk pengguna layanan GO-RIDE. Asuransi ini otomatis aktif ketika kita menggunakan layanan GO-RIDE. Kita bisa memanfaatkan perlindungan asuransi ini jika terjadi kecelakaan atau tindak kriminal seperti pencurian selama perjalanan yang mencelakakan penumpang.
Nah kalian tahu enggak sih kalo selama ini kualitas driver selalu dijaga dan dikembangkan GOJEK agar pengguna layanannya merasa aman dan nyaman selama di perjalanan. Ternyata dari awal perekrutan, driver GOJEK diseleksi ketat dan dikasih modul untuk pengetahuan awal mengenai yang berisikan informasi mengenai cara menggunakan aplikasi pengarah jalan, cara merawat kondisi kendaraan, patuh pada peraturan lalu lintas, dan cara memberikan pelayanan yang baik.
Kemudian, GOJEK bekerjasama dengan Rifat Drive Labs dalam penyelenggaraan pelatihan bagi para driver, yang diinisiasi Duta Keselamatan Berkendara, Rifat Sungkar. Dalam waktu 4 tahun terakhir, lebih dari 300 ribu mitra pengendara GOJEK di 20 kota di Indonesia, sudah bergabung dalam program ini. Program ini masih terus berjalan dan diikuti lebih dari 10 ribu mitra driver setiap bulannya.
Program ini memberikan edukasi mengenai pengetahuan tentang tanggung jawab, kesabaran, dan empati; defensive riding; keselamatan berkendara; pre trip inspection; dan praktek.
Selain itu, GOJEK memberikan edukasi kepada mitra driver melalui #TrikNgetrip, sebuah program edukasi yang menyampaikan pesan, dengan cara yang menyenangkan, untuk para mitra driver dalam memberikan pelayanan terbaik dan tips dalam berkendara serta perjalanan.
Tak hanya itu, GOJEK menyelenggarakan serangkaian workshop dalam upaya meningkatkan keterampilan mitra driver melalui Bengkel Belajar Mitra. Program ini rutin diselenggarakan di berbagai kota di Indonesia dengan menggandeng para profesional di bidangnya masing-masing untuk memberi pembekalan kepada driver GOJEK dalam meningkatkan layanan dan mengasa pengetahuan di bidang lainnya.
Kalau berikut ini sih bukan fitur ya, tapi program Driver Jempolan. GOJEK memberikan penghargaan kepada driver yang telah memberikan pelayanan sebaik mungkin dan memiliki kontribusi lebih di masyarakat sebagai Driver jempolan untuk
memotivasi driver memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada para penumpang.
Driver yang dianggap memiliki kualifikasi ini juga mendapatkan pin yang disematkan di jaket atribut GOJEK-nya sehingga meningkatkan kebanggaan mereka sebagai driver yang tidak hanya memiliki kemampuan menyetir memadai tapi juga attitude yang menyenangkan penumpang. Kita juga jadi langsung tenang kan ketika mendapatkan driver dengan tanda pin Driver Jempolan ini ketika memesan layanan dari GOJEK... ;)
Pokoknya setelah tahu fitur-fitur baru dan program terbaru GOJEK di atas, saya dan keluarga sudah resmi #UninstallKhawatir setiap kali harus bepergian menggunakan layanan dari GOJEK. Untuk teman-teman pengguna GOJEK yang tentu saja ingin #UninstallKhawatir juga, jangan lupa untuk update aplikasi GOJEK-nya ya, karena fitur-fitur ini baru ditambahkan jika aplikasi GOJEK diupdate.
Yang selama ini belum pernah jadi pengguna layanan GOJEK, yuk install aplikasi GOJEK dan #UninstallKhawatir-nya ;D
sha pernah tuh pulang dari sukabumi jam 1 malem baru nyampe terminal, naik gojek kurang lebih 45 menit ke rumah. drivernya baik, jadi gak worry kenapa2 di jalan :)
ReplyDeletemenenangkan banget ya sha kalau pergi sendiri :D
DeleteEnak nih nin. Ada fitur bagikan perjalanan. Jadi gampang trackingnya kalo pas pergi2 hehe
ReplyDeletenah iya mba, keluarga jadi ngga khawatir kan :)
Delete