Alasan untuk ganti shampoo ya selain niat untuk mengurangi sampah dari kebutuhan sehari-hari saya juga mengalami kesulitan dengan masalah rambut. Rambut saya berketombe dan susah banget menghilangkan ketombenya itu. Sudah pakai shampoo anti ketombe dan masker rambut tapi dampaknya hanya mengurangi sebagian, nggak benar-benar hilang. Saya sih suka efek dingin dikepalanya yang adem kayak lagi keramas pakai air es tapi hanya bertahan di hari itu doang saat selesai keramas gitu, besoknya ya balik. Shampoo anti ketombe menurut saya seolah nyuruh saya keramas tiap hari biar rambut adem terus. Sementara malas banget saya kalau harus keramas tiap hari karena rambut lama keringnya.
Ngomong-ngomong saya juga mengalami rambut rontok karena masalah ketombe ini sih. Diperparah kalau sedang traveling dimana saya pakai hijab dan dalaman dalam waktu lama dan menggulung rambut, terutama kalau dirasa lepek dan belum sempat keramas dalam waktu dekat. Makin banyak deh masalah rambutnya.
Saya sudah sempet nyobain shampoo yang mengklaim 100% natural bahannya, buatan lokal juga kok. Dan bilangnya rambut perlu waktu menyesuaikan diri dengan shampoo tersebut, karena biasanya pas dipakai ada proses detoks yang tidak nyaman di rambut, yaitu ketika shampoo sedang membersihkan bahan-bahan kimia dari shampoo konvensional yang mengendap di kepala dan rambut.
Mendapat keterangan begitu saya nggak masalah sih, karena tergiur dengan banyaknya review yang saya temukan terkait produk tersebut. Banyak yang bilang ketombenya hilang karena pemakaian shampoo tersebut. Lagian saya orang yang cenderung gampang cocok dengan produk apapun jadi kayaknya proses detoks ini nggak bakal ngaruh banyak ke saya.
Ternyata eh ternyata, saya kelebihan berekspektasi ke diri saya sendiri. Bukannya rambut jadi bagus tapi seusai keramas rambut saya berasa lepek dan malamnya saya susah tidur karena gatal-gatal di kepala. Hmm, mungkin ini proses dari detoks yang dimaksud. Saya coba lagi dong besoknya, masih sama gatel-gatel dan saya nggak kuat dengan efeknya. Sungguh diluar dugaan ternyata sama sekali nggak cocok sama produk yang ini. Jadilah saya kembali ke shampoo konvensional yang sudah saya pakai sebelumnya. Lama banget nggak ganti-ganti karena merasa skeptis dengan shampoo-shampoo lain, sampai akhirnya saya ketemu shampoo bar-nya Segara dari akun instagram Sustaination.
Sejak lebih aware terhadap isu lingkungan dan banyak baca-baca akun yang berfokus terhadap hal itu, sedikit demi sedikit saya berusaha untuk mulai switch produk yang saya pakai sehari-hari ke yang lebih bersahabat dengan lingkungan. Konsep blue beauty memang belum lama saya pahami, tapi saya cukup bangga dengan diri sendiri karena sudah mengambil langkah terkait ini.
Blue beauty adalah beauty product yang memiliki konsep kemasan yang reusable dan bisa dengan mudah didaur ulang atau compostable, dibuat dengan bahan 100 persen natural sehingga limbahnya tidak mencemari lingkungan dan yang paling penting memiliki peran dan manfaat dalam perawatan kebersihan dan kecantikan kita sehari-hari. Deskripsi lugasnya mungkin ketika green beauty (produk yang diformulasikan ramah lingkungan dan tidak mencemari alam) dan zero waste disatukan dalam satu produk ya.
Sejauh ini yang saya pakai baru beberapa sih. Kali ini saya pengin review shampoo bar-nya, karena shampoo bar ini juga produk blue beauty yang pertama saya beli dan pakai. Shampoo bar ini buatan lokal ya, dibuat dan diformulasikan oleh Segara Naturals. Terbuat dari bahan-bahan natural, jadi bisa dijamin eco-friendly. Kemasannya kaleng ringan dan tersedia juga versi refill-nya yang berbahan kertas sehingga kita nggak harus numpuk kaleng sabun setiap kali beli.
Bisa dibeli dari Sustaination. Saya beli ini langsung dari Segara Naturals karena pas Sustaination sedang habis stock shampoo bar-nya (oh ya harganya sama). Tahu ngga, paketnya dikirim benar-benar tanpa plastik! Saya terima paket shampoo bar kalengan beserta refill ini di dus kecil dengan perekat gummed tape dan alih-alih menggunakan bubble wrap sebagai pengaman, Segara Naturals menggunakan serpihan kertas bekas. Sama sekali tanpa plastik! Seneng banget kan terima paketnya karena nggak bikin nambah PR milah sampah di rumah kita.
Bentuk dan kemasan:
Jadi ini bentuk shampoo bar-nya, mungil tapi terasa padat dan kokoh. Sepertinya campuran bahan-bahan di press menjadi bentuk bar yang seperti itu. Pertama buka baunya saya suka banget, ya jangan berekspektasi wangi parfum ya... Wangi-nya sih seger banget dari wangi essential oil alami.
Dikemasnya dalam bentuk tin pack gini, cuma butuh beli sekali kok tapi kalau yang ngerasa nggak perlu tin-nya bisa langsung beli refill-nya aja. Saya sih ngerasa perlu beli tin karena pas banget size-nya dan sangat membantu untuk nge-pack bathroom kit untuk traveling.
Cara pemakaian:
Sama aja kayak pakai sabun batang, tapi yang ini di kepala ya... Jadi basahi dulu rambut dan kulit kepala, kemudian usapkan di kulit kepala dan rambut kita, ratakan dan keramasi rambut seperti halnya saat menggunakan shampoo konvensional.
Ada busanya?
Ada dong, tapi nggak sebanyak shampoo konvesional dan pastinya limbah bekas keramas kita nggak akan mencemari lingkungan.
Review pengalaman pemakaian:
Saya sudah pakai shampoo ini kurang lebih 4 bulan terakhir, dan bar-nya masih segede itu. Ini dalam pemakaian normal. Normal versi saya maksudnya saya bukan orang yang tiap hari keramas, kira-kira 3-4 hari sekali baru ngerasa butuh keramas.
Kalau udara lagi panas bisa lebih cepet, kira-kira 2 hari sekali gitu, tapi nggak sering kok. Kecil-kecil cabe rawit ini shampoo bar... kirain bakal tahan sebulan doang, ternyata lebih dari itu. Pengguna sehari-hari hanya saya pribadi aja, karena suami cuma ngikut pakai kalau lagi traveling bareng. Stock shampoo di rumah masih banyak, jadi dia pakai yang ada dulu haha. Rencana nanti kalau sudah habis shampoo di rumah, saya bakal switch shampoo bar ini buat dia bawa-bawa juga.
Dari sejak pertama kali pemakaian, saya udah langsung jatuh hati. MasyaAllah enak banget baunya! Saya suka! Wanginya seger dan nggak berlebihan. Nggak ada sama sekali gatal-gatal atau rasa tidak nyaman di rambut dan kulit kepala seperti shampoo natural yang saya sebelumnya. Nggak ada proses detoks yang saya harus lewati dengan pemakaian shampoo bar ini. PH-nya seimbang dan sesuai kulit kepala kita, jadi rambut nggak akan 'tersakiti'. Dan sejak pemakaian pertama, ketombe saya juga udah langsung berkurang banyak banget. Sampai surprise sendiri karena rambut yang bertahun-tahun ketombean bisa sebersih itu hanya dengan sekali pemakaian shampoo ini. Sekarang sih rasanya sudah bersih banget, kecuali kalau panas keringetan dan belum sempat keramas.
Terus menurut saya, rambut jadi nggak gampang lepek gitu. Lepeknya wajar kalau udah hari ketiga dari keramas terakhir, baru deh berasa lepek. Nggak ada juga rasa lengket tidak nyaman di kulit kepala dengan penggunaan shampoo ini loh, rontok-nya rambut masih tetep tapi sudah berkurang lumayan dibandingkan sebelumnya. Favorit lah!
Note buat yang pengin nyobain shampoo bar ini:
Shampoo ini terasa kering di rambut, efeknya bagus sih untuk kulit kepala yang punya masalah ketombe seperti saya. Cukup ditambahin conditioner lagi setelah keramas sudah oke banget dan rambut jadi lebih kece. FYI Segara Naturals baru saja launch varian baru dengan tambahan kandungan conditioner di dalam shampoo bar-nya, 2 in 1 gitu... tapi saya belum coba sih. Ngabisin yang ada dulu :D
Nanti di review kalau sudah nyobain insyaAllah.
Harga:
Shampoo bar with tin pack 80,000
Refill pack 75,000
Bisa dibeli di:
website Sustaination - https://www.sustaination.id/
atau Segara Naturals - https://www.segaranaturals.com/shop
Repurchase:
Definitely YES!
aku tertarik...
ReplyDeleteada yang smapai bikin sampo dan sabun sendiri, sementara beli dulu kali ya tapi yang natural
Sepertinya ini lebih natural
ReplyDelete